Presiden Jokowi Ibaratkan Ekonomi Buruk Seperti Komputer Hang, Rizal Ramli: Operatornya Aja yang Tidak Canggih
Oleh : Herry Barus | Sabtu, 15 Agustus 2020 - 10:58 WIB
Rizal Ramli (dok RMOL)
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Ekonom senior Rizal Ramli mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terbuka dalam mengungkap permasalahan ekonomi di Indonesia yang sebenarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa perekonomian di hampir semua negara sedang macet atau hang bila diibaratkan sebuah komputer.
Bagi Rizal Ramli, ekonomi Indonesia sebetulnya sudah krisis atau defisit sebelum ada pandemi COVID-19. Menurutnya, ekonomi hang atau tidak itu tergantung bagaimana operatornya.
"Kalau komputer hang yang enggak canggih operatornya, kan tinggal (tekan) ctrl alt delete," tukas Rizal dalam diskusi Ngopi (Ngobrol Perkembangan Indonesia) Bareng RR secara virtual, kemarin
Seharusnya, kata Rizal Ramli, para pejabat juga bisa melakukan restart lebih awal. Jika itu tidak bisa dilakukan, berarti permasalahan itu ada pada diri para pejabat.
"Kalau restart aja pejabat tidak bisa, itu yang hang bukan hanya komputer saja, tapi ada yang lain. Sebenarnya ada jalannya kok," kata Rizal.
Mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu juga mengkritik bantuan langsung tunai atau insentif yang diberikan sebesar Rp600 ribu per bulan untuk karyawan swasta bergaji di bawah Rp5 juta. Menurutnya, ada mayoritas pekerja informal yang sebetulnya lebih membutuhkan. Mereka gajinya bahkan jauh di bawah Rp5 juta.
"Yang masalah di Indonesia ini kan yang bekerja di informal sektor, mayoritas itu adalah pengusaha kecil dan pengusaha kaki lima. Lebih rendah pendapatannya, bahkan jauh di bawah Rp5 juta," ujarnya.
Sektor formal, sambung Rizal Ramli, masih bisa mendapatkan gaji dari perusahaannya. Seharusnya, Rizal menyebut, lebih baik ada proyek yang dihentikan dulu untuk memberi bantuan kepada masyarakat.
"Kalau mau, semua proyek lain dihentikan dulu. Dulu tahun 98 gitu. Proyek penting itu disetop dulu. 1-2 tahun punya uang baru dibangun lagi," tandas Rizal Ramli.
Komentar Berita