Keluarga Bisa Jadi Pintu Masuk Untuk Literasi Digital
Oleh : Kormen Barus | Minggu, 12 Juli 2020 - 20:17 WIB

Bijak dan Cerdas Siaran Melalui Sosial Media
INDUSTRY.co.id, Jakarta-Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran belum juga kelar. Banyak pihak menyarankan supaya inisiatif dilakukan di tingkat masyarakat. Masyarakat bahkan sebaiknya melihat keadaan ini sebagai kesempatan untuk mengedukasi anggota keluarga supaya melek digital. Demikian salah satu benang merah diskusi dengan tema “Bijak dan Cerdas Siaran Melalui Sosial Media,” yang diselenggarakan secara online, Kamis (9/7) di acara Husni and Friends.
“KPI terus mengupayakan agar regulasi penyiaran ini segera dibentuk,” kata Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Agung Suprio. Terutama, menurutnya, karena bentuk-bentuk penyiaran makin marak dilakukan melalui sosial media. Sementara, aturan yang ada belum bisa dijadikan pengawal dalam menjaga agar konten-konten tersebut tidak mengganggu kepentingan publik.
Agung menyarankan agar UU tersebut mengatur hal-hal yang makro saja. Ketentuan lebih detil dan teknis dapat dibuat dalam bentuk peraturan pemerintah. Salah satu ide itu ia usulkan agar proses penyusunan RUU Penyiaran bisa lebih cepat rampung.
Harapan yang sama pun disampaikan Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Yadi Hendriana. Menurutnya, semakin cepat landasan hukum itu terbit, akan semakin baik juga bagi kerja-kerja jurnalistik. Sebab, revolusi teknologi digital memang tak mungkin dibendung dan tentu berimbas juga industri pers, termasuk pertelevisian. Apalagi, media sosial sangat lekat dengan jurnalistik dan menyediakan ruang yang besar untuk penyiaran.
Kendati begitu, Yadi Hendriana sepakat bahwa publik tidak harus bersandar pada regulasi dan semata-mata pasif menuggu aturan dari pemerintah. Kemajuan teknologi membawa banyak manfaat. Publik sebenarnya mendapat keuntungan karena informasi mendorong transparansi, misalnya.
“Yang penting, pembuat content memeriksa kembali apa impact atau dampaknya bila sebuah informasi diposting ke media sosial,” katanya. Ini menjadi filter utama untuk memastikan apakah informasi tersebut layak disebarkan atau tidak. “Bila dampaknya negatif, lebih jangan disebarkan,” lanjut Yadi.
“Kita memang belum diajarkan bagaimana menggunakan media sosial dengan baik, dengan kondisi pandemic covid-19 ini kita dituntut untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan perubahan ini.. banyak yang bergurau covid-19 ini bisa disebut sbg bapak transformasi internet loh.. tapi benar juga ya..” kata praktisi kehumasan sekaligus dosen dari Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, Rizka Septiana. Karena itu, menurutnya, potensi munculnya dampak negatif memang besar mengingat media sosial dapat menjangkau audiens yang jauh lebih luas dan bila informasi keliru tersebar bisa bergulung-gulung bak bola liar (viral). Hal ini menjadi pekerjaan rumah kita semua. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, kita harus turut berkontribusi aktif.
Di tengah proses penyusunan aturan mengenai penyiaran melalui sosial media, menurutnya, masyarakat dapat melihat situasi tersebut dengan kacamata yang lebih positif. Keluarga menjadi salah pintu masuk yang sangat bermanfaat. “Mulailah dari keluarga dan diri sendiri,” ujar Rizka menyarankan tiap orang mengedukasi keluarganya. Langkah ini, menurutnya, lebih produktif dan berguna dalam menyikapi kemajuan teknologi serta luasnya desakan untuk melakukan literasi digital.
Baca Juga
Alumni AAU 2006 Donasi Sembako untuk Korban Bencana Alam di Sulbar…
Satgas Yonif MR 413 Kostrad Papua Peduli Sektor Pendidikan
Satgas Yonif 125 Simbisa Tingkatkan Anak-Anak Belajar Bersama
Satgas Pamtas Yonif 642 Bagikan Sembako Bagi Warga Dusun Kinda
Terpilih Jadi Ketua Umum MES, Erick Thohir: Ini Amanah
Industri Hari Ini

Minggu, 24 Januari 2021 - 15:35 WIB
Anggota Keluarga Terpapar Covid-19? Jangan Panik, Hubungi Satgas Covid Terdekat! Perawatan di Puskesmas hingga RS Dijamin Gratis...
Pemerintah melalui Tim Satgas Nasional Covid-19 terus meminta masyarakat agar dapat meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. "Mengingat semakin banyaknya penularan COVID-19,…

Minggu, 24 Januari 2021 - 15:01 WIB
Waduh Bahaya! Ungkap Risiko Mengerikan dalam PJJ, Nadiem Desak Pemda Segera Lakukan Sekolah Tatap Muka
Risiko kehilangan kemampuan dan pengalaman belajar pada siswa atau lost learning muncul dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dengan demikian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem…

Minggu, 24 Januari 2021 - 15:00 WIB
GBG: Enam Prediksi Layanan Finansial dan Lansekap Fraud di Tahun 2021
Tahun 2020 telah mendorong Lembaga Keuangan (LK) untuk mengedepankan perencanaan, implementasi dan optimalisasi teknologi, terlebih ketika sejumlah 71% pembuat keputusan di bidang teknologi…

Minggu, 24 Januari 2021 - 14:00 WIB
Dukung Program Polisi 4.0, Kemenperin Siap Pasok Teknologi Canggih untuk Polri
Kementerian Perindustrian mendukung upaya kementerian dan lembaga yang menerapkan teknologi industri 4.0 dalam menopang aktivitasnya agar lebih produktif dan efisien, salah satunya Kepolisian…

Minggu, 24 Januari 2021 - 14:00 WIB
Akting Artis Zoe Jackson di Sinetron Buku Harian Seorang Istri Ditunggu Netizen
Sinetron Buku Harian Seorang Istri, makin seru karena persoalan yang munculnya makin seru. Apalagi kisahnya menikah tanpa dilandasi rasa cinta, apalagi mereka masih belia. Meski terus disakiti…
Komentar Berita