Dunia Usaha Butuh Modal Kerja, Ketum Kadin Rosan Beberkan Besarannya

Oleh : Ridwan | Jumat, 12 Juni 2020 - 12:30 WIB

Ketua Kadin Rosan P. Roeslani
Ketua Kadin Rosan P. Roeslani

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Dunia usaha saat ini terkendala modal kerja karena adanya pandemi corona (Covid-19). Ketua Umum Kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani mengatakan, modal kerja sangat diperlukan untuk memulai kembali perekonomian yang sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.

Hitungan Rosan, sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) membutuhkan modal kerja senilai Rp 141,5 triliun untuk enam bulan, sektor makanan dan minuman membutuhkan Rp 100 triliun untuk enam bulan, sektor alas kaki membutuhkan Rp 40,5 triliun untuk enam bulan. Lalu sektor hotel dan restoran membutuhkan modal kerja Rp 21,3 triliun untuk enam bulan, sektor elektronik dan alat-alat listrik rumah tangga membutuhkan Rp 407 miliar untuk enam bulan. Serta sektor UMKM yang membutuhkan modal kerja Rp 125 triliun.

"Kalau mereka hanya direstrukturisasi tapi tidak mendapatkan modal kerja ini tidak akan jadi optimal. Mereka tidak punya daya untuk melangkah walaupun secara perlahan, apabila modal kerjanya ini mempunyai kendala," kata Rosan dalam live streaming yang ditayangkan Youtube, (11/6/2020).

Rosan mengaku kaget karena sektor farmasi yang diperkirakan tetap eksis saat pandemi Covid-19 ternyata juga ikut terdampak. Ia menyebutkan terdapat 200.000 pekerja sektor farmasi yang dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Farmasi tadinya kita pikir mereka akan baik di tengah Covid-19 ini. Ternyata mereka menyampaikan ke saya dari asosiasinya bahan bakunya ternyata naik karena mereka harus berebut bahan baku. Industri farmasi Indonesia 90% bahan bakunya masih impor. Sedangkan mereka tidak bisa menaikkan harga- farmasinya," jelas dia.

Berdasarkan laporan asosiasi, Rosan menyebutkan, sektor manufaktur secara umum produksinya turun sekitar 50%. Misal, sebelum pandemi corona, Gaikindo memperkirakan dapat menjual 1,1 jta unit kendaraan. Namun, setelah adanya pandemi Covid-19, Gaikindo menyebutkan penjualan 400.000 unit kendaraan tahun ini sudah terbilang bagus.

Kemudian, industri elektronik melaporkan adanya penurunan hingga 50% sampai 60%, industri makanan dan minuman turun 40% sampai 50%. UMKM dan sektor informal yang pada krisis 1998 lalu dapat bertahan justru saat ini menjadi sektor yang paling terdampak. Padahal, UMKM menyerap sebagian besar tenaga kerja di Indonesia.

"Ini nafasnya sampai Juli sangat-sangat berat apabila stimulus masih belum terlaksana implementasinya, ini saja masih terkendala," ucap Rosan.

Kadin mencatat, sebanyak 6,4 juta telah pekerja dirumahkan dan terkena PHK akibat pandemi Covid-19. Jumlah itu diantaranya berasal dari 2,1 juta orang di sektor tekstil, 1,4 juta orang di sektor transportasi darat, 1 juta orang di sektor restoran, 500.000 orang di sektor sepatu/alas kaki, 430.000 orang di sektor perhotelan, 400.000 orang di sektor retail, dan 200.000 orang di sektor farmasi.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…