Diancam Covid-19, Buruh Desak Pemerintah dan Pengusaha Liburkan Pabrik-pabrik

Oleh : Ridwan | Jumat, 20 Maret 2020 - 09:10 WIB

Ilustrasi buruh pabrik
Ilustrasi buruh pabrik

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Buruh mendesak pemerintah dan pengusaha agar meliburkan pabrik-pabrik untuk mencegah risiko penularan virus Covid-19. Pasalnya, hingga saat ini kawasan industri yang menjadi tempat berkumpulnya ribuan orang masih beroperasi secara normal.

"Jadi, kami menghimbau pemerintah secara serius memperhatikan nasib ribuan buruh yang masih bekerja hingga saat ini," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)n Said Iqbal di Jakarta (19/3/2020).

Menurut Said, risiko penularan virus Covid-19 di kawasan industri sangat besar. Hal ini lantaran tidak adanya pemetaan penularan virus corona yang jelas di kalangan buruh.

"Seharusnya pabrik diliburkan dengan skema bergiliran untuk mengurangi berkumpulnya orang dalam jumlah yang besar. Sejauh ini, upaya yang dilakukan perusahaan hanya menyiapkan hand sanitizer dan penerapan budaya hidup bersih yang dinilai kurang efektif," jelasnya.

Dicontohkan Said, di kawasan industri bekasi, Jawa Barat setidaknya ada 5.000 karyawan yang bekerja. Sementara, tingkat kebersihan pabrik berbeda. Ia menyatakan, mayoritas perusahaan besar tidak memiliki masalah kebersihan, berbeda dengan perusahaan kecil.

"Perusahaan kecil-kecil yang tingkat kebersihannya amburadul ini yang seharusnya jadi prioritas pemerintah," ungkap Said.

Kondisi itu diperburuk dengan ketiadaan langkah jelas dari pemerintah dan pengusaha untuk memperhatikan keselamatan buruh. Beberapa diantaranya yakni tidak adanya pemetaan kawasan potensi tempat penularan, tidak adanya uji sample, tidak adanya pembatasan interaksi sosial dan mahalnya biaya medis.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) Mirah Sumirat. Menurutnya, imbauan Presiden Jokowi untuk bekerja di rumah bisa dijalankan oleh industri padat karya. Sebab, katanya, tidak berproduksinya pabrik selama 1-2 minggu masih lebih baik ketimbang mempertaruhkan keselamatan karyawan dan perusahaan di masa mendatang.

"Kalau interaksi satu semua bisa kena. Pahitnya perusahaan bisa tutup. Daripada mengambil risiko besar, saya rasa 14 hari tidak merugikan perusahaan dan ekonomi terlalu parah," katanya beberapa waktu lalu.

Ia menegaskan keselamatan dan kesehatan kerja harus diprioritaskan para pengusaha jika tidak bisa memberlakukan sistem kerja dari rumah. 

Ia pun meminta semua perusahaan secara konsisten menyediakan masker, hand sanitizer, dan pengecekan suhu tubuh, seandainya memang ngotot tak mau mempekerjakan karyawannya di rumah.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan kebijakan kerja, belajar, dan ibadah dari rumah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain. 

"Sosialisasi untuk membatasi interaksi sosial dan mengurangi kerumunan harus terus digencarkan," kata Jokowo beberapa waktu lalu.

Namun, Presiden Jokowi menghimbau agar kebijakan tersebut jangan sampai disalahgunakan oleh masyarakat. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Everpure tersedia di Shopee, atasi masalah jerawat usai mudik lebaran.

Selasa, 23 April 2024 - 19:40 WIB

Tips Merawat Kulit Wajah Bersama Shopee 5.5 Voucher Kaget

Melalui kampanye 5.5 Voucher Kaget, Shopee ingin menjadi teman serta memberikan semangat untuk kembali memulai perjalanan pengguna, khususnya dalam perawatan diri setelah libur lebaran.

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…