Diperlukan Langkah Progresif Guna Mengendalikan Pandemi Covid-19

Oleh : Hariyanto | Kamis, 19 Maret 2020 - 12:37 WIB

Coronavirus
Coronavirus

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Korban virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Data resmi yang dikeluarkan pemerintah terlihat meningkat tajam, menjadi 227 orang positif Covid-19, dan dengan korban meninggal dunia 19 orang; merupakan mortality rate tertinggi di dunia (8,37 persen).

Namun ironisnya belum ada langkah  progresif dari pemerintah untuk mengendalikan persebaran Covid-19 tersebut, dan untuk melindungi warganya. Seharusnya pemerintah bisa belajar dari kota dan negara lain di dunia yang telah lebih dulu mengalami outbreak Covid-19. 

Mengingat kondisi yang makin mengkhawatirkan, YLKI meminta agar pemerintah segera melakukan tes Covid-19 secara masal, guna mengetahui keterpaparan sesungguhnya yang ada di masyarakat.  Sebab data resmi yang disampaikan pemerintah patut diduga tidak mencerminkan data lapangan yang sesungguhnya.

"Diperlukan transparansi data terkait hal ini. Ironisnya masyarakat yang berinisiatif melakukan tes mandiri di rumah sakit juga mengalami kesulitan, karena antrian yang sangat panjang," kata Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI kepada INDUSTRY.co.id , Kamis (19/3/2020).

YLKI juga meminta agar pemerintah segera melakukan lockdown secara parsial, yaitu melakukan larangan total penerbangan internasional ke Indonesia, dari manapun asal negaranya. Hal ini sudah dilakukan oleh banyak negara, termasuk oleh Malaysia.

"Penerbangan internasional terbukti berkontribusi secara signifikan terhadap kasus Covid-19 khususnya untuk kategori imported case," tambah Tulus.

Bahkan YLKI meminta pemerintah secara serius menimang lockdown untuk wilayah Jabodetabek, mengingat di area Jabodatabek merupakan epicentrum Covid-19, khususnya area Kota Jakarta.

"Kami juga minta pemerintah, khususnya Pemprov DKI Jakarta dan juga pemerintah pusat untuk secara tegas melarang pertemuan-pertemuan yang melibatkan konsentrasi masa, seperti hajatan, pernikahan, juga acara-acara peribadatan yang meminta masyarakat berkumpul di suatu tempat," lanjutnya.

Menurut Tulus, pemerintah harus melakukan kolaborasi dan sinergisitas dengan perguruan tinggi, sektor swasta dan elemen masyarakat sipil untuk menghalau badai Covid 19 ini. Dan sangat mendesak menjadikan kalangan mahasiswa dari rumpun ilmu kesehatan di seluruh Indonesia untuk menjadi relawan  dan membackup tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan.

"Hal ini sangat penting bahkan mendesak, mengingat tenaga kesehatan di rumah sakit, termasuk dokter, semakin kewalahan dalam menghandle lonjakan pasien Covid-19.  Dan sudah banyak tenaga kesehatan dan dokter yang bertumbangan, terinfeksi Covid-19, karena tenaganya dieskploitasi dan makin minimnya tenaga kesehatan yang berkualitas dan punya kualifikasi terstandar dalam menangani pekerjaannya, termasuk menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)," katanya.

Menurut YLKI, pemerintah juga harus menjamin kecukupan stok APD di rumah sakit, demi perlindungan pada tenaga kesehatan dan dokter. Dalam suasana tanggap darurat ini, lanjut Tulus, managemen rumah sakit swasta harus dibawah kendali pemerintah. Hal ini juga dilakukan di negara lain, khususnya di Italy.

"Dikarenakan kapasitas rumah sakit milik pemerintah sudah tidak mampu lagi menampung luapan jumlah pasien Covid-19, dan lonjakan masyarakat yang ingin tes mandiri. Pihak rumah sakit tidak boleh menolak pasien Covid-19, hanya karena pertimbangan bisnis semata. Ini tindakan yang tidak manusiawi," kata Tulus.

YLKI juga meminta masyarakat untuk secara sungguh-sungguh melakukan isolasi mandiri, dengan cara tetap tinggal di rumah, dan konsisten melakukan social distancing (jaga jarak), kalau diperlukan aktivitas di luar rumah. Menurut YLKI, peran masyarakat berkontribusi signifikan terhadap pelambatan dan atau percepatan penularan Covid-19.

"Masyarakat juga seharusnya konsisten menjaga kesehatannya, dan tidak melakukan aktivitas yang bisa mereduksi sisi kesehatannya, misalnya merokok. Seorang perokok lebih berisiko terpapar Covid-19 karena  mengalami masalah pada saluran pernafasannya," lanjutnya.

YLKI juga meminta perusahaan swasta untuk merumahkan karyawannya. Jika tidak memungkinkan merumahkan secara total, maka bisa dilakukan sebagian/secara bergantian, untuk mengurangi tingkat kepadatan masyarakat di terminal, stasiun dan tempat kerja.

Selain itu, YLKI mengatakan, mengatur ulang tata niaga bahan pokok menjadi hal yang sangat penting, termasuk mengendalikan/membatasi pembelian bahan kebutuhan pokok secara terukur. "Termasuk juga melarang ekspor masker dan hand sanitizer, dan prioritaskan untuk keperluan dalam negeri. Penjualan alat-alat kesehatan (alkes) yang berkait langsung/tidak langsung dengan wabah ini, juga perlu diawasi," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…