Hartadinata Terus Perkuat Posisi di Pasar Perhiasan Emas Nasional

Oleh : Herry Barus | Kamis, 16 Januari 2020 - 11:29 WIB

PT Hartadinata Abadi Tbk (Foto Ist)
PT Hartadinata Abadi Tbk (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta-- PT Hartadinata Abadi Tbk (Hartadinata), produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi Indonesia yang berkode saham ”HRTA” di Bursa Efek Indonesia, terus memperkuat posisinya di pasar perhiasan emas nasional Indonesia  setelah merampungkan pembukaan sejumlah total 8 outlet gadai emas di Jawa Barat.  Selain itu, Hartadinata juga telah meningkatkan jumlah toko sendiri, yaitu ACC hingga saat ini secara nasional mencapai 50 unit.       

 Ke depan  toko emas ACC ditargetkan bertambah hingga mencapai total 100 toko di tahun 2020.

 Pembukaan outlet-outlet tersebut menunjang salah satu strategi Hartadinata dalam memperkuat kinerja perusahaan dengan memperkuat integrasi vertikal perusahaan dan memperluas penetrasi pasar Hartadinata di Indonesia. 

 Jaringan gadai Hartadinata di bawah merek PT Gadai Cahaya Abadi (GCDA) yang sudah berijin OJK di  provinsi Jawa Barat,  direncanakan bertambah dari saat ini 8 outlet menjadi 15 outlet. Sementara perluasan lebih lanjut, direncanakan di provinsi NTT 10 outlet, di NTB 10 outlet dan di provinsi Jawa Timur 30 outlet dengan merek Gadai Terang Abadi Mulia (GTAM) yang saat ini sedang menunggu proses izin OJK.   

 Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto, Kamis (16/1/2020)  mengatakan, “Outlet gadai dirancang untuk berdiri berdampingan dengan outlet-outlet perhiasan emas yang sudah eksis dan yang kita rencanakan ke depan, sehingga diharapkan dapat saling menunjang bisnis. Keberadaan pegadaian diproyeksikan dapat membantu pertumbuhan outlet-outlet penjualan karena skema cicilan akan mempermudah pembelian emas. Selain itu, pelanggan bisa meminjam dana dengan menjaminkan emasnya, baik perhiasan maupun logam mulia.”

 Rincian ke-8 gadai emas di Jawa Barat yang sudah beroperasi adalah di Sayati (27 Desember 2019), Subang          (27 Desember 2019), Pamanukan (27 Desember 2019), Arjawinangun (28 Oktober 2019), Parigi (27 September 2019), Ciwidey (26 September 2019)  serta unit pertama Topaz (17 Mei 2017).

 Penguatan intergrasi vertikal usaha Hartadinata ini sebagai manufaktur perhiasan emas yang memiliki usaha gadai, toko sendiri dan jaringan distribusi ke 33 wholesaler serta 600 toko perhiasan di Indoesia serta kanal penjualan digital e-commerce melalui aplikasi platform Masduit yang diluncurkan September 2019  menempatkan perusahaan di posisi yang unik dan kuat di dalam industri emas dan perhiasan emas, tambah Sandra.  

Sukses menggalang dana dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan Tahap 1 sebesar Rp 600 Milyar yang ditawarkan di bulan November 2019, Hartadinata menggunakan dana yang terhimpun dari penerbitan obligasi ini untuk membayar sebagian saldo utang pokok fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 142,5 Milyar dan untuk modal kerja anak perusahaan dalam bentuk pinjaman ke PT Gadai Cahaya Dana Abadi sebesar Rp 120 Milyar, sementara sisanya, Rp337,5 Milyar untuk modal kerja di mana sebagian besar digunakan untuk pembelian bahan baku.

 Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto mengatakan, ”Hasil penerbitan obligasi serta realisasi penggunaan dana tersebut yang  berjalan sesuai rencana memberikan kami keyakinan untuk dapat terus berkembang dan memperkuat posisi kami di pasar nasional.  Kami meyakini dapat terus meningkatkan value untuk para investor kami  terlebih lagi dengan maraknya tren pegadaian di tengah-tengah masyarakat saat ini serta meningkatnya investasi dan jual beli emas yang berbasis online (e-commerce). Semua ini merupakan faktor-faktor yang menunjuang pertumbuhan penjualan dari produk-produk kami ke depannya.”

Memasuki 2020, menurut analis harga emas diperkirakan bakal  meningkat  didorong permintaan dari investor ritel.  Dorongan berikutnya pada harga emas akan datang dari investor ritel. Setelah menguat ke level tertinggi dalam lebih dari enam tahun, emas diperkirakan masih akan mendapat manfaat dari arus safe haven. (Analis Standard Chartered Bank, Suki Cooper)

Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto mengatakan, ”Dengan melihat analisis permintaan (demand) dan penawaran (supply) emas di Indonesia maka prospek usaha industri emas akan semakin besar. Trend peningkatan harga emas yang disebabkan karena preferensi investor untuk memegang komoditas safe haven dan volatilitas nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika menjadi faktor pemicu prospek dan keberlangsungan usaha dalam industri emas, secara khusus bagi perusahaan. Tingkat supply dan demand yang tinggi memberikan kesempatan prospek bisnis yang baik bagi industri emas.”

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Peluncuran PRUWell Medical dan Medical Syariah dari Prudential Indonesia dan Prudential Syariah.

Rabu, 08 Mei 2024 - 23:08 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Luncurkan Produk Asuransi Kesehatan dengan Konsep “Fairness”

PRUWell dan PRUWell Medical Syariah menawarkan premi atau kontribusi yang terjangkau dan adil (fair pricing) secara berkala sebagai apresiasi terhadap para pemegang polis yang terus menjaga…

Hadir dalam peluncuran diantaranya Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan HAM Kadin Indonesia Dhaniswara K. Harjono, Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin Indonesia, dan Cahyo Rahadian Muzhar, Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan HAM

Rabu, 08 Mei 2024 - 22:06 WIB

KADIN Luncurkan Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis Kadin Indonesia

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia meluncurkan Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis Kadin Indonesia (LMSB-KI) untuk membantu penyelesaian sengketa bisnis baik untuk anggota dan umum. Lembaga…

Jakarta Pet Expo, Pameran Dagang Internasional Kebutuhan Perawatan Hewan Kesayangan Hadir di Jakarta

Rabu, 08 Mei 2024 - 21:02 WIB

Pengumuman! Bagi yang Punya Hewan Kesayangan, Segera Hadir di Jakarta Pet Expo, Pameran Dagang Internasional Kebutuhan Perawatan Hewan

Jakarta- PT Songolas Exhibition Services (19 Events) untuk pertama kalinya akan menggelar Jakarta Pet Expo (JPE) 2024, sebuah pameran dagang internasional (Business to Business) untuk kebutuhan…

Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) Pameran Dagang Internasional, Hadir untuk Lengkapi Kebutuhan Audio Visual dan Musik di Indonesia

Rabu, 08 Mei 2024 - 20:53 WIB

Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) Pameran Dagang Internasional, Hadir Lengkapi Kebutuhan Musik Indonesia

Jakarta– Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) 2024 untuk pertama kalinya akan digelar pada 27-30 November 2024 di Hall B3, JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Singapore Tourism Board (STB) meluncurkan kampanye pemasaran global untuk memperkuat posisi Singapura sebagai destinasi MICE.

Rabu, 08 Mei 2024 - 20:46 WIB

Perkuat Posisi Singapura Sebagai Destinasi MICE, STB Luncurkan Kampanye Global

Kampanye global yang diluncurkan STB turut mengundang penyelenggara acara MICE dari Indonesia untuk mempertimbangkan Singapura sebagai destinasi MICE unggul yang dapat memberikan hasil berdampak,…