Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif Mendorong Peran Agen Bank Meningkat

Oleh : Herry Barus | Rabu, 20 November 2019 - 08:00 WIB

Dewan Nasional Keuangan Inklusif
Dewan Nasional Keuangan Inklusif

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Sebanyak 55,3% orang dewasa di Indonesia telah memiliki akun di lembaga keuangan formal dan sebanyak 70,3% dari seluruh penduduk dewasa telah terlayani oleh lembaga keuangan formal. Meski begitu, pemerataan akses terhadap layanan keuangan formal harus terus berlanjut agar kesejahteraan masyarakat dapat benar-benar terwujud.

Di tengah laju pertumbuhan kantor cabang bank yang semakin melambat, agen bank adalah salah satu instrumen penting dalam pemerataan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal. Sejak Laku Pandai diluncurkan tahun 2015, jumlah agen bank naik pesat dalam setahun pertama.

Hal tersebut mengemuka dalam studi ‘CICO Economics in Indonesia’ oleh Boston Consulting Group (BCG) dan Microsave Indonesia, yang mana peluncurannya dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (18/11/2019).

Mayoritas agen bank di Indonesia, terutama agen Laku Pandai (program Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif) melayani ‘cash-in cash-out’ (CICO) alias isi saldo dan tarik tunai.  Dengan adanya layanan ini, masyarakat dapat langsung menyimpan penghasilannya dengan aman, serta menarik sebagian dari tabungannya kapanpun dibutuhkan.

"Kami di Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) mendorong peran agen bank yang lebih agresif melayani masyarakat karena agen menekan biaya layanan bagi para nasabah, selain memudahkan masyarakat mengakses layanan keuangan formal. Masyarakat harus bisa mengakses layanan dan produk keuangan formal yang mudah, nyaman dan terjangkau," jelas Iskandar.

Menurut Iskandar, sudah seharusnya agen mendapat perhatian lebih dari lintas sektor terkait karena mereka memperluas jangkauan kantor cabang bank khususnya kepada masyarakat unbanked di daerah pedesaan dan perbatasan.

Sejauh ini, agen bank adalah salah satu kanal utama selain kantor cabang bank untuk mengakses layanan keuangan formal. Dari hasil Survei Nasional Inklusi Keuangan tahun 2018, ditemukan bahwa 58,6% dari populasi penduduk dewasa di Indonesia tahu lokasi agen bank. Agen bank paling diandalkan untuk membuka rekening Basic Saving Account (BSA) dan deposit atau penarikan dalam enam bulan terakhir.

“Petani sawit di Sumatera, misalnya, dapat menabung untuk pendidikan anaknya lewat agen terdekat dari tempat tinggalnya untuk menabung. Dia juga bisa tarik tunai dari para anggota keluarganya yang bekerja di Jakarta dari agen tersebut,”jelas Iskandar.

 

Berdasarkan hasil Survei Nasional Inklusi Keuangan tahun 2018 kesadaran agen perbankan meningkat drastis setelah 2016, terutama di wilayah pedesaan. Sebanyak 63,1% penduduk dewasa di pedesaan tahu lokasi agen bank, sementara hanya 55% penduduk kota yang tahu.

 

Itu artinya, 44,3% belum mengetahui keberadaan agen bank. BCG dan Microsave Indonesia juga menemukan volume transaksi median di agen bank per harinya hanya sekitar empat transaksi, berbanding jauh dari negara-negara lainnya yang mencapai lebih dari 35 transaksi per hari.

Jika volume transaksi di agen rendah, bukan tidak mungkin jika ke depannya semakin banyak agen yang tidak mengelola layanannya dengan sepenuh hati bahkan menutupnya. Jika kondisi ini dibiarkan, keuangan inklusif takkan menjadi sebuah keniscayaan.

Penetrasi perusahaan teknologi finansial (tekfin), khususnya agen tekfin, perlu dimanfaatkan untuk lebih memeratakan akses masyarakat terhadap layanan keuangan. Saat ini, ada lima juta agen tekfin di Indonesia yang dapat diberdayakan untuk menjangkau kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini belum terhubung dengan layanan keuangan formal, seperti wanita, petani, dan masyarakat berpenghasilan rendah.

Selaku Ketua Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), Iskandar menegaskan bahwa para pengampu kebijakan dan pelaku industri perlu memberi ruang bagi inovasi, namun di saat yang bersamaan selalu mengantisipasi berbagai resiko yang ada.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…