Harga Saham Rokok Masih akan Dipenuhi Ketidakpastian Hingga Oktober

Oleh : Herry Barus | Kamis, 19 September 2019 - 09:24 WIB

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) (Foto Istimewa)
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) (Foto Istimewa)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Harga saham produsen rokok dalam awal perdagangan pekan ini melemah cukup tajam, setelah pemerintah mengumumkan rencananya menaikkan tarif cukai dan harga jual eceran rokok tahun depan, yang diluar perkiraan pasar, demi mengurangi konsumsi rokok nasional serta menopang pendapatan negara ditengah melemahnya perekonomian global dan domestik.

Jumat pekan lalu (13/9/2019), usai rapat internal di Istana Negara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Presiden Joko Widodo beserta kementerian terkait telah sepakat untuk menaikkan rata-rata cukai rokok secara total sebesar 23% dan harga jual eceran (HJE) naik sebesar 35%, yang efektif akan berlaku sejak 1 Januari 2020.

Menurut Bahana Sekuritas, rencana kenaikan tarif cukai ini memang cukup mengejutkan pelaku pasar karena ini adalah kenaikan cukai tertinggi dalam 10 tahun terakhir, namun sebenarnya bisa dimengerti karena pada tahun ini, pemerintah tidak menaikkan tarif cukai. Dengan rencana kenaikan tersebut, sekuritas yang dimiliki Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ini, menilai volatilitas saham rokok masih akan berlanjut sampai Oktober hingga pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang lebih detailnya.

‘’Dengan kenaikan ini, sebenarnya sama saja seperti pemerintah menaikkan cukai pada tahun ini, yang setiap tahunnya berada pada kisaran 10% - 12%, dan pada tahun depan dengan kisaran yang sama,’’ papar Analis Bahana Sekuritas Giovanni Dustin. Hanya saja, kenaikan itu menjadi double pada tahun depan, karena tahun ini tidak ada kenaikan tarif, namun kita perlu melihat lebih rinci detail PMK-nya nanti tambahnya.

Dalam hitungan sementara Bahana, dengan rencana kenaikan rata-rata tarif cukai sebesar 23%, produsen rokok akan membebankan kenaikan tersebut kepada konsumen dengan menaikkan harga jual rata-rata sekitar 16% - 18%. Dengan rencana kenaikan ini, Bahana menilai PT Gudang Garam akan sedikit lebih sulit membebankan seluruh beban kenaikan cukai ini kepada konsumennya karena produksi rokoknya masih lebih didominasi oleh rokok untuk kalangan menengah-bawah.

Sedangkan PT Hanjaya Mandala Sampoerna akan sedikit lebih leluasa menaikkan harga rokoknya karena portfolio produk rokok yang lebih berimbang. ‘’Saat ini harga saham rokok secara valuasi sudah cukup atraktif, namun tekanan dan ketidakpastian masih akan ada hingga pemerintah mengeluarkan PMK detailnya,’’ ujar Giovanni. Kami tidak melihat kenaikan tarif cukai diatas 20% ini masih akan berlanjut hingga beberapa tahun kedepan, ujarnya.

Bahana memberi rekomendasi beli atas saham HM Sampoerna dengan target harga Rp 4.150/lembar saham sebagai pilihan terbaik, karena produksi rokoknya yang lebih beragam sehingga lebih leluasa dalam menyesuaikan harga dan perusahaan berkode saham HMSP ini juga memiliki cashflow yang lebih sehat untuk menopang dividen.  Rekomendasi beli juga diberikan kepada Gudang Garam dengan target harga Rp 90.200/lembar saham

Keputusan pemerintah menaikkan tarif cukai yang cukup mengejutkan pasar untuk mengurangi konsumsi rokok nasional dan meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi rokok ilegal serta mendorong kenaikan pendapatan negara.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Sabtu, 27 April 2024 - 04:40 WIB

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028. Menghadirkan berbagai…

Terima Pengurus Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Industri Penjualan Langsung

Sabtu, 27 April 2024 - 03:00 WIB

Terima Pengurus Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Industri Penjualan Langsung

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menerima aspirasi dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), terkait keberadaan UU No.7 Tahun 2014 tentang Perdagangan,…

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…