LPDB KUMKM Sudah Salurkan Dana Bergulir Rp211 M di Sumsel

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 03 Juli 2019 - 14:02 WIB

Dirut LPDB KUMKM Braman Setyo, saat menjadi panelis pada peringatan Hari UMKM Internasional 2019 yang diselenggarakan International Council for Small Business (ICSB) Indonesia wilayah Sumatera Selatan, di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (2/7).
Dirut LPDB KUMKM Braman Setyo, saat menjadi panelis pada peringatan Hari UMKM Internasional 2019 yang diselenggarakan International Council for Small Business (ICSB) Indonesia wilayah Sumatera Selatan, di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (2/7).

INDUSTRY.co.id, Palembang - Dalam 10 tahun terakhir, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM sudah menggelontorkan dana bergulir sebesar Rp211 miliar untuk perkuatan permodalan koperasi dan UMKM di wilayah provinsi Sumatera Selatan.

"Penyaluran dana bergulir di Sumsel terbilang cukup intensif. Itu jumlah yang tidak sedikit, dimana Sumsel menduduki posisi kedelapan dari 34 provinsi di Indonesia", kata Braman, saat menjadi panelis pada peringatan Hari UMKM Internasional 2019 yang diselenggarakan International Council for Small Business (ICSB) Indonesia wilayah Sumatera Selatan, di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (2/7).

Di depan ratusan UMKM binaan ICSB Sumsel, Braman mengajak para pelaku UMKM untuk dapat mengakses dana bergulir sebagai solusi perkuatan permodalan usahanya. "Kita berbeda dengan lembaga keuangan lainnya, termasuk perbankan. Beberapa keunggulan LPDB KUMKM adalah bunga yang sangat murah. Yakni, 4,5% pertahun menurun untuk sektor usaha mikro dan kecil, 5% untuk sektor riil, dan 7% untuk koperasi", ucap Braman.

Keunggulan lainnya, lanjut Braman, selain sebagai akses permodalan, LPDB KUMKM juga menerapkan pola pendampingan dan penjaminan bagi debiturnya. "Salah satu kendala UMKM mengakses kredit itu biasanya terkait agunan. Di LPDB cukup menyiapkan agunan sebesar 30% saja, karena selebihnya dicover perusahaan penjaminan seperti Jamkrindo dan Jamkrida", ujar Braman.

Braman mengakui, komunitas-komunitas usaha yang menjadi binaan ICSB merupakan pasar potensial yang bisa dikembangkan. Terlebih lagi, komunitas tersebut didominasi kaum perempuan. Sehingga diharapkan dapat bersatu dan berkembang bersama dalam sebuah Kopwan.

Dengan bergabung bersama Kopwan, Braman meyakini bahwa penyaluran dana bergulir di Sumsel bakal semakin deras lagi. "Banyak bukti sukses di daerah lain, Kopwan sukses dalam menyerap dana bergulir untuk kebutuhan modal anggotanya. Bahkan, ada satu Kopwan yang bakal dijadikan sebagai Role Model karena menerapkan sistem tanggung renteng", imbuh Braman lagi.

Selain itu, kata Braman, bila mereka bernaung dalam satu wadah koperasi, maka akan mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKM di wilayahnya masing-masing. "Akan lebih mudah lagi bila ICSB membentuk induk koperasi yang menaungi Kopwan-Kopwan tersebut", tegas Braman.

Dan untuk mendapatkan dana bergulir dari LPDB KUMKM, para pelaku koperasi dan UMKM tidak perlu datang jauh-jauh ke Jakarta. "Cukup menghubungi Dinas Koperasi dan UKM untuk memverifikasi kelayakan usahanya. Kita sudah ada koordinasi terkait hal itu", kata Braman seraya menyebutkan bahwa lama proses pengurusan dana bergulir tidak lebih dari 21 hari bila seluruh kelengkapan administrasi sudah terpenuhi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua ICSB Sumsel J Riyantoni menjelaskan bahwa pihaknya sangat concern dalam pemberdayaan UMKM di Sumsel. Diantaranya, dengan menggulirkan aneka program rutin seperti pelatihan, riset, hingga membangun jaringan bisnis dan komunitas usaha.

"Saya selalu memberikan apresiasi dan penghargaan bagi usaha besar yang melakukan kemitraan dengan usaha kecil, terutama dalam hal perkuatan permodalan. Yang pasti, kita terus berupaya meningkatkan kapasitas usaha UMKM dan meningkatkan kredibilitas usahanya", tandas Riyantoni.

Komunitas Terbesar

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan bahwa UMKM merupakan komunitas terbesar yang ada di wilayahnya. Oleh karena itu, pihaknya amat concern dalam program pemberdayaan UMKM. "UMKM tak hanya ada di kota, melainkan banyak juga di desa-desa. Maka, kita memberikan perhatian khusus pada pengembangan UMKM", jelas Herman.

Gubernur Sumsel juga menegaskan bahwa UMKM di desa-desa juga memiliki peluang yang sama untuk dapat berkembang. "Memang, kita akui, masih ada kendala seperti ketersediaan infrastruktur hingga jaringan internet. Maka, kita mengeluarkan beberapa kebijakan yang tujuannya untuk mempermudah dan membuat murah", ucap Herman.

Herman mengajak pelaku UMKM di Sumsel untuk memiliki daya saing yang tinggi di era ekonomi digital sekarang ini. "Tapi, saya berharap, jadikan ekonomi digital sebagai sarana untuk memudahkan usaha, dengan tidak menghilangkan peran manusia serta unsur tatap muka sebagai budaya silaturahmi bangsa Indonesia", pungkas Herman.

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

[Kiri ke kanan] Royke Tobing - Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Haliwela - Direktur R & D PT Spentera, Marie Muhammad - Direktur Operasional Eksternal PT Spentera, Thomas Gregory - Direktur Operasi Internal PT Spentera

Jumat, 26 April 2024 - 09:50 WIB

Spentera Bantu Penguatan Keamanan Siber Pada Infrastruktur Informasi Vital Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Siber

Kejahatan siber merupakan masalah serius yang dapat menyerang baik individu maupun institusi. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan…

ASABRI mengikuti edukasi keterbukaan informasi publik

Jumat, 26 April 2024 - 09:45 WIB

ASABRI Komitmen Dukung Keterbukaan Informasi Publik

ASABRI bersama 5 BUMN Lainnya yaitu Indonesia Re, Indonesia Financial Group (IFG), Perum Bulog, Danareksa, dan MIND.ID, hadir dalam penyelenggaraan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik…

Bekali Diri di Prodi Digital Entrepreneur Cyber University Sekarang!

Jumat, 26 April 2024 - 09:41 WIB

Ingin Sukses Jadi Digitalpreneur, Bekali Diri di Prodi Digital Entrepreneur Cyber University Sekarang!

Cyber University atau Universitas Siber Indonesia dikenal sebagai kampus fintech pertama di Indonesia dengan fokus pada UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan memiliki kurikulum CLP (Company…

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Jumat, 26 April 2024 - 06:47 WIB

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) menjalin kerjasama strategis untuk memajukan penelitian…

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Jumat, 26 April 2024 - 06:39 WIB

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri agenda halalbihalal Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) di Jakarta, Kamis (25/4). Hadir mendampingi Menteri…