Bank BTN Akuisisi 30 Persen Saham Anak Usaha Permodalan Nasional Madani
Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 22 April 2019 - 14:09 WIB
Direktur Utama Bank BTN, Maryono (kanan), bersama pihak PNM melakukan penandatanganan Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (CSPA) di Jakarta, Senin (22/04/2019).
INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) membeli 30 persen saham PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNMIM). Saham yang dibeli Bank BTN tersebut adalah milik PT Permodalan Nasional Madani (PNM). PNMIM dan PNM berstatus BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Aksi korporasi Bank BTN tersebut adalah wujud sinergi antar BUMN.
Transaksi jual-beli saham tersebut ditandai oleh penandatanganan Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Shares Purchase Agreement/CSPA) yang dilakukan oleh Direktur Utama Bank BTN, Maryono, bersama pihak PNMIM dan PNM.
Dalam transaksi tersebut, pihak Bank BTN membeli sebanyak 33.000 lembar saham bernilai total Rp114,30 miliar. Menurut Maryono, akuisisi tersebut bertujuan untuk memperluas cakupan bisnis perseroan, terutama di bidang manajemen investasi.
“Kami ingin memperluas cakupan bisnis, terutama untuk meningkatkan kinerja bisnis dan menyukseskan Program Satu Juta Rumah,” ujar Maryono pada acara Penandatanganan Perjanjian Bersyarat Pembelian Saham PNMIM antara Bank BTN dengan PNM di Gedung Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (22/04/2019).
Maryono menjelaskan, dengan kehadiran anak usaha yang baru tersebut, perseroan bakal dapat lebih leluasa menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang. Dengan opsi penghimpunan dana murah yang lebih luas, Bank BTN berharap dapat memberikan skema pembiayaan perumahan yang lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
“Sehingga, pada akhirnya akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang bisa memiliki rumah yang murah dan terjangkau. Hal tersebut sejalan dengan komitmen kami dalam mengemban tugas sebagai agen Program Satu Juta Rumah,” tukas Maryono.
Selain itu, Maryono mengungkapkan, perusahaan manajemen investasi baru tersebut juga ditargetkan meningkatkan pendapatan non-bunga (fee-based income) perseroan. Dengan hadirnya anak usaha tersebut, Bank BTN juga berencana menjual berbagai produk investasi.
Di antaranya reksadana, Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT), Kontrak Pengelolaan Dana (KPD), Efek Beragun Aset (EBA), dan Dana Investasi Real Estate (DIRE). Perseroan juga menargetkan akan menjajakan aneka produk wealth management yang akan ditawarkan kepada para nasabah BTN Prioritas.
Maryono menuturkan, pembelian saham PNMIM tersebut juga merupakan bentuk sinergi antar BUMN. “Kami juga melihat PNMIM mencatatkan kinerja keuangan yang baik yang dapat mendukung bisnis utama Bank BTN di bidang pembiayaan perumahan,” kata Maryono.
Adapun, rencana pembelian saham PNMIM ini akan segera disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Maryono berharap transaksi tersebut dapat segera rampung pada Juni 2019.
Sementara itu, dalam RBB 2019-2021, Bank BTN juga mengincar beberapa perusahaan lain untuk memperluas bisnisnya. Di antaranya, perseroan berencana memiliki anak usaha di bidang asuransi jiwa, asuransi umum, dan perusahaan pembiayaan.
Pembentukan berbagai anak usaha tersebut difokuskan untuk mendukung penyediaan rumah yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. “Kami akan terus berupaya untuk mengoptimalkan pencapaian target Program Satu Juta Rumah,” imbuh Maryono. (Abraham Sihombing)
Komentar Berita