Spektakuler, Membalikkan Posisi dari Importir Menjadi Ekspotir dan Berantas Mafia Pangan

Oleh : Wiyanto | Kamis, 04 April 2019 - 10:08 WIB

Mentan Amran Sulaiman saat membagikan alat mesin pertanian ke petani
Mentan Amran Sulaiman saat membagikan alat mesin pertanian ke petani

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Kebijakan pangan di era Jokowi-JK yang tertuang dalam Nawacita menjadi landasan program kerja pemerintah dengan berbagai terobosan baru guna mencapai swasembada pangan dan mensejahterakan petani.

/

"Jika dulu Indonesia rutin impor jagung, bawang merah, cabai, telur, daging ayam dan lainnya, tapi di era Kabinet Kerja ini, telah membalikkan posisi menjadi ekspor jagung, bawang merah, telur unggas, ayam, domba dan lainnya," demikian diungkap Bambang Sugiharto, Direktur Serealia, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, di Jakarta, Rabu (3/4/2019).

Menurut Bambang capaian ini adalah gebrakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Banyak terobosan baru dan berani, di iantaranya gebrakan percepatan tanam jagung, bawang merah, cabai, peningkatan populasi unggas, Inseminasi Buatan sapi dan lainnya, dibarengi dengan pembenahan sistem tata niaga pangan, revolusi mental dan berantas mafia pangan, maka hasilnya sudah terlihat nyata.

“Memang harus kerja keras membenahi sektor pangan yang bertahun-tahun remuk ini. Harus berani membuat gebrakan dan mengkikis habis praktek bisnis pangan tidak sehat," ujarnya.

Selama empat tahun Mentan Amran berjuang mengendalikan impor jagung, bawang merah, cabai segar, kentang, durian, dan lainnya. Juga dibarengi menggenjot ekpor jagung, bawang merah, telur, daing ayam, domba hidup, vaksin obat, dan lainnya.

“Harus optimis program ini berkelanjutan, karena kebijakannya fokus dan bertahap sesuai skala prioritas dan membuahkan hasil nyata. Beberapa tahun ke depan akan diselesaikan pengendalikan impor bawang putih, kentang industri, kedelai, gula industri dan daging sapi, dan bahkan bisa ekspor," terang Bambang.

Lebih lanjut Bambang menyebut hasil kerja nyata sektor pertanian era pemerintahan Jokowi-JK yakni dulu setiap tahun impor jagung hingga 2015 impor 3,5 juta ton setara Rp 10 triliun, namun berkat program tanam jagung besar-besaran, berhasil 2017 tidak ada impor jagung pakan ternak dan bahkan 2018 membalikkan posisi menjadi ekspor jagung 341 ribu ton.

Kemudian, sambung Bambang, tahun 2014 Indonesia masih impor 74.900 ton bawang merah, berkat program tanam di off-seasson maka pada 2016 nol impor, bahkan 2017 sudah ekspor 7.500 ton ke enam negara di Asia. Alhasil, membalikkan posisi dari semula impor menjadi ekspor ke Thailand.

"Dulu pun langganan impor cabai dan tahun 2016 nol impor cabai segar hingga sekarang. Dulu impor kentang sayur, sejak 2018 nol impor kentang sayur dan dalam waktu dekat nol impor kentang indsutri. Dulu Indonesia langganan impor durian, namun sejak 2018 neraca perdagangan durian surplus 736 ton, artinya ekspornya lebih banyak dari pada impornya. Juga 2018 ekspor manggis naik 340 persen," beber Bambang.

Melansir data BPS, ekspor telur unggas tahun 2015 hanya 13 ton dan 2017 pun naik menjadi 386 ton atau tumbuh 2.824 persen. Negara tujuan ekspor meliputi Myanmar, Papua Nugini, Vietnam, dan Malaysia, jelasnya.

Selain telur, sebut Bambang, ekspor daging ayam pun mengalami peningkatan drastis. Tahun 2015 sebesar 4 ton, 2016 sebesar 16 ton dan ekspor daging ayam 2017 naik tajam yakni 312 ton. Ini pertama dalam sejarah, di tahun 2018 Indonesia ekspor daging ayam olahan tembus Jepang dan siap ekspor ke Malaysia, Timor Leste dan Filipina.

"Juga terjadi peningkatan ekspor obat hewan, ternak babi, susu dan produk susu, daging sapi premium wagyu beef, pakan ternak, telur tetas, DOC, kini ekspor domba hidup juga mulai meningkat," ungkapnya.

Oleh karena itu, Bambang menegaskan keberhasilan ini merupakan bukti Indonesia mampu membalikkan posisi dari semula negara importir menjadi eksportir. Lagi-lahi, dulu langganan impor, sekarang serangan balik menjadi ekspor.

"Kita lakukan bertahap, tunggu komoditas lainnya menyusul," ujarnya.

Bambang menilai memang gebrakan ini penuh tantangan. Mereka yang selama ini menikmati untung triliunan merasa resah dan terganggu kenyamanannya. Ada pihak yang tidak suka perubahan, lebih suka kemapanan, bisnis pangan ala mafia memang menggiurkan.

"Meskipun mereka memiliki banyak jaringan namun kebijakan sekarang membatasi ruang gerak mereka. Ya saran saya pengamat ataupun oknum dari INDEF jangan sampai ikut-ikutan mendukung ataupun berafiliasi dengan mafia," ucapnya.

Namun demikian, kata Bambang, pemerintah sangat serius dalam memerangi mafia pangan. Pemberantasan mafia sudah terlihat, terbukti Satgas Pangan berhasil menindak 782 kasus dan diantaranya 409 menjadi tersangka, serta telah diblacklist 15 importir nakal, dan segera menyusul beberapa importir lainnya.

"Mafia pangan nyata-nyata merugikan petani dan konsumen, mari kita lawan mafia demi merah putih," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:33 WIB

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kota Medan, Sumatera Utara – Holding BUMN Pangan ID FOOD terus menggenjot penyaluran bantuan pangan penanganan stunting tahap I tahun 2024 yang sudah mulai berjalan pada pertengahan Maret…

Mentan Amran Sulaiman

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:21 WIB

Mentan Amran Serahkan Total Alokasi Pupuk Subsidi 54 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara simbolis menyerahkan alokasi penambahan pupuk subsidi untuk petani seluruh Indonesia sebesar Rp 28 triliun.

Petugas BNI memperlihatkan uang persediaan ke masyarakat

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:16 WIB

Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Lebaran, BNI Sediakan Uang Tunai Rp26,6 Triliun

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen untuk mendukung kelancaran transaksi masyarakat dengan menyediakan dana tunai senilai Rp26,6 triliun selama Ramadan dan Hari Raya…

Ilustrasi tiket

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:49 WIB

Jangan Kelewatan, Ini 10 Tips Mendapatkan Tiket dan Voucher Belanja Online!

Berbelanja online telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, menawarkan kemudahan, variasi produk, dan tentu saja, kesempatan untuk menghemat uang melalui tiket dan voucher serta…

Renos

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:36 WIB

Cari Furnitur dan Elektronik Rumah yang Murah? Datang ke Event Renos Gebyar Ramadhan Saja!

Di era yang serba cepat ini, mencari furnitur dan elektronik untuk rumah tidak lagi memerlukan waktu dan usaha yang banyak. Mulai dari mencari furnitur untuk kamar hingga elektronik rumahan…