Industri Manufaktur Beri Efek Positif Buat Ekonomi Indonesia

Oleh : Ridwan | Kamis, 14 Maret 2019 - 13:41 WIB

Ilustrasi Industri Manufaktur (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Ilustrasi Industri Manufaktur (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Industri manufaktur di Indonesia masih menunjukkan geliat yang positif untuk terus meningkatkan investasi dan ekspansi. Guna mendukung gairah usaha ini, pemerintah berkomitmen menciptakan iklim bisnis yang kondusif dengan memberikan fasilitas fiskal dan kemudahan perizinan. 

"Oleh karena itu, pemerintah semakin serius dan gencar mendorong kebijakan hilirisasi industri karena dinilai mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional yang signifikan," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (14/3).

Menperin menegaskan, selama ini kebijakan hilirisasi industri telah memberikan efek berantai yang luas bagi perekonomian nasional mulai dari peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, hingga penerimaan devisa dari ekspor.

"Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, hilirisasi perlu benar-benar digenjot. Sehingga kita tidak perlu lagi ekspor bahan baku mentah. Jadi, kita harus berani beralih, dengan mengirim barang dalam bentuk setengah jadi atau jadi," paparnya.

Langkah strategis tersebut sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, yang bertujuan untuk merevitalisasi sektor manufaktur agar lebih berdaya saing global di era industri 4.0. 

Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya melakukan transformasi ekonomi, yang menggeser ekonomi berbasis konsumsi menjadi berbasis manufaktur.

"UNIDO mengemukakan, Indonesia termasuk dari 4 negara Asia yang memiliki nilai tambah sektor manufakturnya tertinggi di dunia. Jadi, kita bersama China, Jepang, dan India," imbuh Airlangga. 

Selain itu nilai tambah industri nasional meningkat hingga USD34 miliar, dari tahun 2014 yang mencapai USD202,82 miliar dan tahun 2018 menjadi USD236,69 miliar.

"Kebijakan saat ini diarahkan pada pembangunan dan pemerataan ekonomi yang lebih inklusif dan berkualitas. Kami optimistis, itu bisa mengurangi kemiskinan dan ketimpangan, serta meningkatkan lapangan kerja sebanyak-banyaknya," tutur Airlangga.

Berdasarkan laporan Nikkei, indeks manajer pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) manufaktur Indonesia mengalami kenaikan, dari bulan Januari 2019 yang berada di level 49,9 menjadi di angka 50,1 di Februari. Level di atas 50 menandakan sektor manufaktur tengah ekspansif.

"Artinya, dari capaian tersebut, para investor di sektor industri melihat bahwa Indonesia telah mampu mengelola ekonomi melalui norma baru," terangnya. 

Norma baru yang dimaksud, adalah rata-rata negara industri di dunia saat ini mengalami kontribusi manufakturnya terhadap ekonomi hanya sebesar 17 persen. Namun, ada lima negara yang sektor industri manufakturnya mampu menyumbang di atas rata-rata tersebut, yakni China (28,8%), Korea Selatan (27%), Jepang (21%), Jerman (20,6%), dan Indonesia (20,5%). 

"Kalau merujuk data World Bank, sekarang tidak ada lagi negara di dunia yang kontribusi industrinya bisa mencapai di atas 30 persen," ungkapnya. 

Bahkan, pertumbuhan ekonomi global dan negara-negara industri tidak ada lagi yang dua digit. Menurut data Bank Indonesia (2019), pertumbuhan China turun dari 6,9% (2015) menjadi 6,5% (2018: kuartal IV), Korea Selatan turun dari 2,8% (2015) menjadi 2% (2018: kuartal IV), dan India turun dari 7,4% (2015) menjadi 6,7% (2018).

"Kita patut bersyukur, di tengah tekanan angin global, ekonomi kita tumbuh dari 5,07% di tahun 2017 menjadi 5,17% pada 2018. Sektor industri manufaktur konsisten menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi nasional tersebut," ungkap Menperin. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…