Lampaui 6 Juta Ton per Tahun, Sulawesi Bakal Jadi Pusat Industri Baja Kelas Dunia

Oleh : Ridwan | Senin, 25 Februari 2019 - 20:10 WIB

Ilustrasi Industri Baja
Ilustrasi Industri Baja

INDUSTRY.co.id - Konawe, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto optimistis, dengan beroperasinya pabrik-pabrik smelter di Konawe, Sulawesi Tenggara dan Morowali, Sulawesi Tengah akan menjadikan pulau Sulawesi sebagai pusat industri berbasis stainless steel berkelas dunia dengan total kapasitas melampaui 6 juta ton per tahun. 

Hal tersebut disampaikan Airlangga pada saat peresmian industri smelter nikel PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (25/2).

Rencananya di Konawe akan mampu memproduksi stainless steel dengan kapasitas sebanyak 3 juta ton per tahun, sedangkan di Morowali sudah menghasilkan 3,5 juta ton stainless steel per tahun. Apabila Indonesia mampu menembus kapasitas 6 juta ton stainless steel per tahun saja, itu dinilai menjadi produsen baja nirkarat keempat terbesar di dunia.

"Sebagai komponen utama, sektor industri logam berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan added value sehingga akan terjadi multiplier effect dengan tumbuhnya industri lain serta terjadinya aktivitas sosial ekonomi, yang pada akhirnya akan menjadi push factor bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa," paparnya.

Sektor industri logam memiliki peranan besar dalam pembangunan dan perkembangan industri nasional. Hal ini disebabkan karena hasil industri logam adalah sebagai bahan baku utama bagi kegiatan sektor industri lainnya, seperti permesinan dan peralatan pabrik, otomotif, maritim serta elektronika.

Di samping itu, produk logam sangat dibutuhkan oleh banyak sektor, di antaranya adalah sektor konstruksi yang meliputi bangunan dan properti, jalan dan jembatan, ketenagalistrikan, dan lain-lain.

Seiring maraknya berbagai proyek infrastruktur dan tumbuhnya industri pengguna, kinerja industri logam terlihat gemilang. Ini ditandai dari catatan pertumbuhan sektor industri logam pada tahun 2018 yang menyentuh angka 7,6 persen, naik dibandingkan pada tahun 2017 dan 2016 yang masing-masing sebesar 6,33% dan 2,35%. 

"Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif agar dunia industri tetap bergairah melakukan investasinya di Indonesia," terangnya.

Sebagai langkah mendorong penumbuhan investasi baru di sektor manufaktur, termasuk industri logam, pemerintah telah memberikan berbagai fasilitas di antaranya tax holiday, tax allowance serta pembebasan bea masuk terhadap barang modal untuk investasi serta tata niaga.  

Selanjutnya, dalam rangka menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan dunia industri saat ini, Kemenperin telah meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri di beberapa wilayah di Indonesia. 

"Dalam hal ini, pemerintah akan menyiapkan insentif kepada industri dalam negeri yang melakukan pengembangan SDM melalui pemberian super dedutible tax sebesar 200 persen," tutup Menperin.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jumat, 29 Maret 2024 - 19:29 WIB

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jakarta-Pengelola usaha Warkop Digital memanfaatkan momentum pelaksanaan program sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar Badan Perlindungan Pekerja…

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…