Dampak Eksternal Terhadap Rupiah Diperkirakan Hingga 2020

Oleh : Herry Barus | Kamis, 20 September 2018 - 08:15 WIB

Rupiah (Foto Dok Industry.co.id)
Rupiah (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Dampak gejolak pasar keuangan global yang terus menekan nilai tukar rupiah diperkirakan akan terjadi hingga 2020.

Dampak itu akan berakhir ketika Bank Sentral AS The Federal Reserve yang memproduksi dolar AS, menyelesaikan normalisasi kebijakan moneternya.

Direktur Eksekutif Departemen Internasional BI Doddy Zulverdi di Gedung DPR/MPR/DPD Jakarta, Rabu (19/9/2018)  mengatakan meskipun gejolak terhadap rupiah masih akan membayangi hingga dua tahun mendatang, tekanannya tidak akan sebesar tahun 2018 ini.

"The Fed masih punya rencana naikkan suku bunga hingga 2020, tapi kan laju kenaikannya sudah berkurang, dan The Fed juga janji normalisasi balance sheet (neraca) akan terukur," kata Doddy.

Tekanan terhadap rupiah di dua tahun mendatang akan mereda karena menurunnya dosis kenaikan suku bunga acuan The Fed, dan ekses likuiditas di pasar global karena bertahapnya pengurangan neraca (Balance Sheet) The Fed.

Pembicaraan dalam rapat The Fed beberapa waktu sebelumnya menyimpulkan bahwa kenaikan suku bunga acuan masih akan terjadi hingga 2020.

Konsensus pasar meyakini The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 2-3 kali tahun depan, dari empat kali tahun ini.

"Hal itu ditambah dengan komunikasi yang transaparan dan terprediksi, sesuai janji The Fed, jadi membuat pasar sudah 'price in' (menyesuaikan). Dengan demikian, gejolak di pasar keuangan global tidak seberat seperti ini," ujar Doddy dalam sebuah diskusi.

Maka itu, ujar Doddy, perbaikan neraca transaksi berjalan memang harus segera dilakukan. Salah satu caranya dengan menurunkan laju impor yang telah memboroskan devisa.

Bank Sentral meyakini kebijakan penurunan impor oleh pemerintah, seperti dengan kenaikan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Impor terhadap lebih dari 1.000 komoditas, juga penerapan kewajiban bahan bakar solar bercampur minyak kepala sawit (B20) akan mengurangi defisit transaksi berjalan pada 2019 dan 2020.

Dengan perbaikan defisit transaksi berjalan, tekanan terhadap rupiah akibat gejolak eskternal dapat berkurang.

Bank Sentral menargetkan defisit transaksi berjalan di bawah tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir 2018. Hingga Juli 2018, defisit transaksi berjalan sebesar 3,04 persen PDB.

Sementara untuk pergerakkan nilai tukar rupiah, hasil sementara perundingan antara Badan Anggaran DPR dan pemerintah, asumsi pergerakkan nilai tukar secara rata-rata pada 2019 sebesar Rp14.500 per dolar AS. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ketua Umum INKOWAPI, Sharmila Yahya

Minggu, 28 April 2024 - 20:03 WIB

INKOWAPI Siap Dukung Percepatan Pelaksanaan Program Makan Siang & Susu Gratis

Induk Koperasi Pengusaha Wanita Indonesia (INKOWAPI) mendukung percepatan pelaksanaan program makan siang dan susu gratis yang digagas Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029.

Baliho Dico Ganinduto

Minggu, 28 April 2024 - 18:54 WIB

Viral Baliho Dico Ganinduto Gubernur Jateng, Ini Kata Pakar

Sejumlah wilayah di Jawa Tengah 'dibanjiri' baliho hingga billboard yang menampilkan foto Bupati Kendal Dico Ganinduto. Hal tersebut membuat menarik perhatian seluruh masyarakat Jateng hingga…

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PT PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Minggu, 28 April 2024 - 16:16 WIB

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Indramayu – Upaya mendorong produktivitas gula perlu mendapat dukungan kolektif berbagai pihak, salah satunya dari masyarakat desa penyangga di sekitar perkebunan tebu dan pabrik gula. Pemberdayaan…

Pelita Air

Minggu, 28 April 2024 - 15:28 WIB

Pelita Air Tambah Rute Baru Penerbangan Langsung Jakarta-Kendari-Jakarta

Pelita Air (kode penerbangan IP), membuka rute penerbangan baru Jakarta-Kendari-Jakarta (langsung) dengan melakukan penerbangan perdana dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (CGK) ke…

Pegadaian Berangkatkan Peserta Program Umrah Akbar

Minggu, 28 April 2024 - 14:54 WIB

Pegadaian Berangkatkan Peserta Program Umrah Akbar

PT Pegadaian memberangkatkan peserta program Umrah Akbar dari beberapa wilayah di Indonesia pada 22, 23 dan 24 April 2024. Khusus untuk Jakarta, para peserta berangkat melalui Bandara Soekarno…