Proyek PLTU Mangkrak Maluku Dapat Perhatian Khusus Presiden Jokowi
Oleh : Herry Barus | Jumat, 10 Februari 2017 - 04:14 WIB

PLTGU ilustrasi
INDUSTRY.co.id - Ambon- Presiden Joko Widodo meninjau proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Waai di Tolehu, Maluku yang mangkrak.
"Tadi malam saya diskusi dengan Ketua dan angota DPRD Maluku dan Kota Ambon, saya mendapat keluhan mengenai listrik yang kapasitasnya kurang, tadi pagi kita juga merasakan mati beberapa jam," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau meninjau proyek PLTU 2x15 MW Desa Waai, Maluku Tengah, Kamis (9/2/2017)
Ia mengatakan saat ini kondisi kebutuhan listrik sangat mendesak di wilayah tersebut.
Namun, sayangnya pembangunan sejumlah pembangkit listrik di wilayah itu mangkrak sudah enam tahun lamanya.
"Oleh karena itu, tadi pagi saya memutuskan untuk melihat seperti apa kondisinya apakah bisa dilanjutkan tapi apakah proses hukumnya sudah selesai? Saya belum tahu, akan saya cek dulu," katanya.
Presiden menegaskan penggunaan bahan bakar batu bara untuk di wilayah tersebut sejatinya tidak benar karena potensi panas bumi atau geothermal justru masih sangat besar di wilayah tersebut.
"Tapi yang jelas kalau di sini memakai bahan bakar batu bara sudah tidak benar, harusnya memakai geothermal karena potensi di sini ada. Di Tulehu itu ada," katanya.
Presiden mengatakan potensi panas bumi ada di berbagai wilayah di 34 provinsi dan salah satu titiknya ada di Tulehu.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan penyebab PLTU mangkrak di Tulehu sebenarnya disebabkan karena tidak dikerjakan.
"Ya karena tidak dikerjakan. Saya kira sekarang sudah jadi masalah hukum. Ini mangkrak mulai tahun 2014," katanya.
Pihaknya sedang mengkonfirmasikan kepada PLN apakah akan melanjutkan proyek tersebut atau tidak sebab persoalan yang ada pada dasarnya sumber batu bara yang letaknya jauh.
Oleh karena itu, dia sedang menjajaki agar proyek-proyek serupa tidak mangkrak dalam pengerjaan sehingga harus disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah.
Ia pun menyatakan setiap pulau di Indonesia haruslah memiliki pembangkit listrik independen agar dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
"Indonesia itu negara kepulauan, jadi tidak mungkin ada jaringan nasional. Bisa ada, tapi biayanya mahal dan tidak relevan. Karena itu setiap pulau harus punya pembangkit independen sendiri-sendiri," ujarnya.
Baca Juga
INAGA Gelar Forum Panas Bumi Terbesar di Dunia, Indonesia Siap Jadi…
PGE Dorong Ekspansi Kapasitas Panas Bumi untuk Transisi Energi Nasional
Pertamina Geothermal Energy Pastikan Pengembangan Panas Bumi Seulawah…
PGE Raih PROPER Emas ke-14 untuk Dua Wilayah Operasi, Area Kamojang…
PGE Optimalkan Operasional PLTP Jaga Ketersediaan Pasokan Energi…
Industri Hari Ini

Selasa, 05 Agustus 2025 - 07:35 WIB
Dukung Indonesia Netral Karbon, Jababeka & Tenant Kawasan Industri Tanam 100 Ribu Magrove di Muara Gembong
PT Jababeka Tbk., sebagai pelopor kawasan industri modern dan berwawasan lingkungan di Indonesia, terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kawasan industri yang tidak hanya produktif secara…

Selasa, 05 Agustus 2025 - 07:23 WIB
Presiden Prabowo Terima Medali Kehormatan dari Komando Operasi Khusus AS di Istana Merdeka
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menerima kunjungan Komandan Komando Operasi Khusus Amerika Serikat, Jenderal Bryan Fenton di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 4 Agustus 2025.…

Selasa, 05 Agustus 2025 - 07:13 WIB
Specialty Indonesia 2025: Dorong Industri Olahan Lokal Tembus Pasar Global
Kementerian Perindustrian terus meningkatkan nilai tambah sumber daya hayati lokal seperti kopi, teh, kakao, buah, dan susu melalui peran industri pengolahan agar menghasilkan produk yang berdaya…

Selasa, 05 Agustus 2025 - 06:47 WIB
Resmi Buka UMK Digital Fest 2025, Telkom Pacu Semangat Go Digital untuk UMKM
Sebagai wujud komitmen dalam mendukung pertumbuhan dan daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara resmi membuka gelaran UMK…

Selasa, 05 Agustus 2025 - 06:44 WIB
Jababeka (KIJA) Sukses Bukukan Pendapatan Rp2,7 Triliun di Semester I 2025
PT Jababeka Tbk (KIJA) berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,7 triliun di semeester 1-2025 atau tumbuh 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp2,38 triliun.
Komentar Berita