Tekanan Global Masih Pengaruh Kondisi Rupiah

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 21 Juli 2018 - 09:25 WIB

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara (Foto Ist)
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menilai tekanan global masih mempengaruhi pergerakan mata uang terhadap dolar AS di negara maju maupun negara berkembang, termasuk terhadap rupiah.

"Situasi globalnya masih menimbulkan tekanan di negara-negara 'emerging market'," kata Mirza saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/7/2018)

Mirza menjelaskan penyebab terjadinya gejolak kurs ini tidak hanya disebabkan oleh respon pelaku pasar dalam menanggapi membaiknya data perekonomian di AS, namun juga karena perlemahan mata uang China, Yuan.

Meski demikian, tambah dia, depresiasi mata uang terhadap dolar AS ini, tidak hanya dialami oleh rupiah, namun juga dengan mata uang Polandia, Brasil, Meksiko dan India.

"Tidak harus dibandingkan dengan Argentina dan Turki yang melemahnya sampai 20 persen, tapi India, Polandia dan Chili, semua perlemahannya bahkan lebih dalam dari Indonesia," katanya.

Menurut Mirza, perlemahan rupiah saat ini tidak begitu dalam dibandingkan mata uang negara-negara tersebut, karena kondisi pasar keuangan Indonesia sudah lebih kuat dan stabil dalam menghadapi tekanan eksternal.

"BI sudah menaikkan suku bunga 100 bps. Pasar keuangan Indonesia sudah cukup menarik dilihat dari 'interest rate'. Terhadap India, kita sudah lebih baik. Kalau dilihat dari 'fair value' dari rupiah juga sekarang sudah menarik," ujarnya.

Dalam kondisi ini, upaya yang bisa dilakukan pemerintah dalam jangka menengah panjang adalah dengan memperbaiki iklim berusaha untuk mendorong ekspor sebagai bagian dari rencana untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan.

Ia menyakini apabila kondisi sudah normal dan berbagai sentimen negatif itu telah hilang, maka para pelaku pasar akan kembali menanamkan modal ke Indonesia dan kurs rupiah kembali stabil, apalagi kondisi fundamental saat ini telah terjaga dengan baik.

"Kalau sudah kembali normal, pasar akan melihat kembali kepada fundamental Indonesia. Fundamental kita fiskalnya sehat, defisit APBN 2,2 persen. Kondisi perbankan juga sehat," kata Mirza.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:12 WIB

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5). Rapat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun…

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Jumat, 03 Mei 2024 - 17:35 WIB

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, melakukan survei terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia . Temuan menunjukkan bahwa 54% UKM yang dipimpin oleh perempuan dan 48%…

Reboisasi lahan kritis merupakan upaya Telkom dalam pencegahan terjadinya erosi tanah

Jumat, 03 Mei 2024 - 16:48 WIB

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan pohon dengan penanaman…

Alfarisi Arifin, Direktur Utama Karubi Maru dan Enomoto Okuto, Kepala Koki Karubi Maru pada Pembukaan Gerai Kedua Karubi Maru Di Botani Square Mall Bogor

Jumat, 03 Mei 2024 - 14:15 WIB

Gandeng Koki Asli Jepang Karubi Maru Berikan Pengalaman Menyantap Yakiniku Dalam Jyubako

Hadirkan pengalaman baru dalam menyantap yakiniku di dalam kemasan Jyubako atau yang lebih dikenal dengan bento box Karubi Maru buka gerai keduanya di Botani Square Mall Bogor.