Menteri Rini Optimistis Obligasi Pelindo IV Bisa Percepat Konektivitas Indonesia Timur

Oleh : Herry Barus | Kamis, 05 Juli 2018 - 16:01 WIB

Peresmian obligasi I Pelindo IV di BEI Kamis (5/7/2018) (Foto Dok Industry.co.id)
Peresmian obligasi I Pelindo IV di BEI Kamis (5/7/2018) (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) resmi mencatatkan penerbitan obligasinya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Obligasi I senilai Rp 3 triliun ini bertujuan untuk pembangunan berbagai proyek strategis yang sudah dilakukan sebelumnya di beberapa pelabuhan Kawasan Timur Indonesia (KTI), yaitu Makassar New Port, Pelabuhan Bitung, Kendari New Port dan Pelabuhan Pantoloan-Palu.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pun mengapresiasi upaya positif tersebut. Ia optimistis jika penerbitan obligasi Pelindo IV ini akan semakin  mempercepat pembangunan konektivitas di wilayah KTI.

“Saya apresiasi langkah strategis PT Pelindo IV dalam upaya mencari sumber-sumber pembiayaan di luar APBN untuk menyelesaikan program strategis nasional yang ketika beroperasi nanti tentunya akan membawa banyak keuntungan bagi perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia Timur," kata Rini dalam sambutannya yang disampaikan oleh Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro kala menghadiri peresmian obligasi I Pelindo IV di BEI, Jakarta, Kamis (05/07/2018).

Dijelaskan, pihak Kementerisn BUMN selalu mendorong agar BUMN bisa lebih mandiri dalam pendanaan, transparan, dan berorientasi kepada kepentingan nasional. Sehingga dalam menjalankan pembangunan, baik pemerintah maupun BUMN tidak lagi hanya bergantung pada APBN. Sebagaimana fungsinya, BUMN adalah agen pembangunan yang bisa memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Untuk itu, kami terus mendorong perusahaan negara agar meningkatkan keuangan tidak hanya melalui leveraging, tetapi juga alternatif lainnya yang sudah dilakukan sekarang seperti sekuritisasi aset, IPO anak usaha, perpetual bonds, RDPT berbasis ekuitas, Joint Venture dengan pihak swasta nasional maupun global khususnya untuk greenfield projects, dan lain sebagainya," jelas Aloy.

Sementara itu, Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung menjelaskan, meski penerbitan obligasi ini merupakan aksi korporasi perdana, namun perseroan mencatat antusiasme para investor sangat baik. Sebab, dari total Rp 3 triliun obligasi yang ditawarkan pada penerbitan perdana tahun ini, minat para investor sudah melebihi jumlah penawaran (over-subscribed).

"Hal ini tentu sangat menggembirakan dan menunjukkan kepercayaan investor kepada PT Pelindo IV,” kata Doso Agung.

Doso Agung menegaskan, selain obligasi, PT Pelindo IV juga memanfaatkan dana internal perusahaan untuk mengembangkan pelabuhan-pelabuhan lainnya di wilayah pengelolaan perusahaan. Sehingga konektivitas antarpelabuhan dapat segera diwujudkan dan disparitas harga di wilayah Indonesia Timur dapat diatasi.

Dalam penerbitan obligasi ini, yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi emiten berkode PIKI ini adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas dan PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia.

Dari catatan perseroan, sejak 29 Juni 2018, obligasi I Pelindo IV senilai Rp 3 triliun sudah memasuki penawaran umum dan diterbitkan pada Semester I tahun ini. Penerbitan surat utang tersebut dibagi dalam 3 tenor, yakni Seri A untuk lima tahun, Seri B untuk tujuh tahun dan Seri C untuk sepuluh tahun.

Obligasi ini akan memiliki bunga tetap dan bunga dibayarkan setiap triwulan dengan basis 30/360. Obligasi I Pelindo IV Tahun 2018 ini telah memperoleh hasil pemeringkatan idAA (Double A) dari PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo).

“Perseroan sebagai salah satu operator pelabuhan terbesar di Indonesia memiliki keungulan kompetitif dibandingkan dengan kompetitor, baik dalam aspek bisnis, operasional, SDM dan tanggung jawab sosial. Sebagai contoh dalam aspek bisnis, Perseroan memiliki wilayah kerja yang luas dengan banyak potensi untuk pengelolaan sumber daya alam dan menciptakan konektivitas yang mendukung kegiatan Direct Call dan Direct Export,” jelas Doso.

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang.

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:56 WIB

Sejumlah Guru, Pegiat Literasi Hingga Orang Tua Ikuti Pembekalan Membaca Nyaring di Kota Padang

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas orang tua, kelas guru dan kelas pustakawan/pegiat literasi.

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:51 WIB

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer

Dukungan yang diberikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap aktivitas olahraga, membuat moncer sejumlah cabang olahraga di Indonesia.

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…