GAPKI Desak Pemerintah Selesaikan Hambatan Perdagangan Sawit

Oleh : Dina Astria | Rabu, 09 Mei 2018 - 17:07 WIB

Kebun Kelapa Sawit (Ist)
Kebun Kelapa Sawit (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mendorong upaya pemerintah untuk mengatasi dan menyelesaikan hambatan perdagangan sektor kelapa sawit, guna memberikan hasil yang konkret dan berkelanjutan khususnya bagi industri dalam negeri.

Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono mengatakan permasalahan terkait hambatan perdagangan bukan hanya ada pada saat ini. Namun, untuk kedepannya, tantangan tersebut akan terus ada, mengingat kelapa sawit merupakan industri strategis global.

"Saat ini pemerintah menunjukkan usaha serius khususnya dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan hambatan perdagangan," kata Joko, pada Seminar Menjawab Hambatan Perdagangan Ekspor Minyak Sawit di Pasar Global, di Jakarta, Selasa (8/5/2018)

Menurut dia, pihaknya menghargai upaya pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah terkait hambatan perdagangan sektor kelapa sawit. Salah satu hambatan yang tengah dihadapi industri tersebut adalah resolusi Parlemen Uni Eropa akan mengeluarkan kelapa sawit sebagai salah satu bahan dasar biofuel di Eropa pada 2021.

Resolusi Parlemen Uni Eropa mengusulkan penghapusan minyak sawit sebagai sumber biodiesel. Saat ini, resolusi tersebut masoh belum mengikat secara hukum, namun pemerintah Indonesia terus berupaya mencegah resolusi itu untuk menjadi keputusan bersama Uni Eropa.

"Kami harus terus memberikan dukungan kepada pemerintah, dan mendorong upaya yang dilakukan," kata Joko seperti dilansir Antara.

Menurut Joko, Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, dan hampir sebagian besar hasil produksinya diperuntukkan pasar ekspor. Dengan kondisi tersebut, hambatan perdagangan akan terus ada mengingat minyak kelapa sawit mempunyai daya saing tinggi dibanding minyak nabati lainnya.

"Dengan sebagian besar diperuntukkan bagi pasar global, ini menjadi perhatian penting, dan perlu strategi perdagangan nasional. Makin banyak negara tujuan ekspor, maka makin banyak pula hambatannya," kata Joko.

Produktivitas kelapa sawit sangat tinggi jika dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Sebagai contoh, dengan rata-rata produksi enam-tujuh ton CPO per hektare maka, dalam waktu 30 tahun mendatang diperlukan sekitar 30 juta hektare lahan sawit untuk mencukupi kebutuhan itu.

Sementara jika Indonesia harus mengandalkan pada minyak nabati berbahan baku kedelai misalnya, hanya memiliki produktivitas 1:10 kelapa sawit, diperlukan sekitar 200-300 juta hektare lahan tambahan.

"Jangan salah, masalah yang akan datang makin besar lagi. Karena, sebenarnya, dari sektor kelapa sawit, masalah fundamentalnya adalah persaingan usaha," tutup Joko.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Baliho Dico Ganinduto

Minggu, 28 April 2024 - 18:54 WIB

Viral Baliho Dico Ganinduto Gubernur Jateng, Ini Kata Pakar

Sejumlah wilayah di Jawa Tengah 'dibanjiri' baliho hingga billboard yang menampilkan foto Bupati Kendal Dico Ganinduto. Hal tersebut membuat menarik perhatian seluruh masyarakat Jateng hingga…

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PT PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Minggu, 28 April 2024 - 16:16 WIB

Dukungan Lingkungan Penting bagi Produksi Gula, PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasilitas Umum bagi Desa Penyangga

Indramayu – Upaya mendorong produktivitas gula perlu mendapat dukungan kolektif berbagai pihak, salah satunya dari masyarakat desa penyangga di sekitar perkebunan tebu dan pabrik gula. Pemberdayaan…

Pelita Air

Minggu, 28 April 2024 - 15:28 WIB

Pelita Air Tambah Rute Baru Penerbangan Langsung Jakarta-Kendari-Jakarta

Pelita Air (kode penerbangan IP), membuka rute penerbangan baru Jakarta-Kendari-Jakarta (langsung) dengan melakukan penerbangan perdana dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (CGK) ke…

Pegadaian Berangkatkan Peserta Program Umrah Akbar

Minggu, 28 April 2024 - 14:54 WIB

Pegadaian Berangkatkan Peserta Program Umrah Akbar

PT Pegadaian memberangkatkan peserta program Umrah Akbar dari beberapa wilayah di Indonesia pada 22, 23 dan 24 April 2024. Khusus untuk Jakarta, para peserta berangkat melalui Bandara Soekarno…

Pakar komunikasi, Anthony Leong

Minggu, 28 April 2024 - 11:34 WIB

Pakar: Sinyal Ahok Maju Pilkada Jakarta Sudah Disiapkan Sebelum Pilpres 2024

Pakar komunikasi, Anthony Leong mengatakan bahwa ada sinyalemen kuat bagi mantan Gubernur Daerah Khusus Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk kembali maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)…