Tiongkok Siap Tanamkan Investasi di Kuala Tanjung

Oleh : Ridwan | Rabu, 18 April 2018 - 14:33 WIB

Proyek pembangunan dermaga Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara ( Dok INDUSTRY.co.id)
Proyek pembangunan dermaga Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara ( Dok INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Pemerintah Tiongkok menunjukkan ketertarikannya berinvestasi dalam proyek pembangunan Kuala Tanjung Internasional Hub Port and Industrial Estate di Sumatera Utara.

Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan seusai bertemu Perwakilan Kedutaan Tiongkok di Kantor Kemenperin, Jakarta (17/4/2018).

Ia mengatakan, pemerintah Tiongkok menawarkan konsep pelabuhan samudera, agar dapat memanfaatkan Selat Malaka yang merupakan kawasan lintas perdagangan laut.

Penawaran ini tindak lanjut setelah pemerintah Indonesia melobi Tiongkok untuk berinvestasi di Sumatera Utara dalam rangkaian pertemuan Belt and Road Initiative (BRI) pada Jumat (13/4) di Beijing, Tiongkok. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong, mewakili pemerintah mengunjungi Tiongkok.

"Jadi kelihatannya Tiongkok akan mengajak Indonesia memanfaaatkan Selat Malaka yang begitu sibuk," katanya.

Ia menambahkan, Tiongkok tertarik berinvestasi di wilayah tersebut karena merupakan proyek tersebut merupakan pengembangan dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke.

Dengan adanya PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum) di Kuala Tanjung, Putu meyakini jika kawasan industri di sana dapat berkembang.

Hanya saja, saat ini Tiongkok akan membuat kajian sebelum berinvestasi di wilayah tersebut. Jika investasi tersebut terlaksana, Putu menilai desain yang tengah dibuat oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo) bersama operator pelabuhan asal Belanda, Port of Rotterdam di Kuala Tanjung masih dapat berubah.

"Konsepnya mereka mau buat pelabuhan samudera yang mengandalkan kawasan industri di pedalaman," ungkap Putu.

Putu berharap kajian tersebut dapat selesai ketika pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang pada Mei 2018. Sehingga perjanjian investasi proyek tersebut dapat ditandatangani ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke Tiongkok sekitar Juni-Juli 2018 mendatang.

"Nanti kunjungan Pak Presiden sudah ada yang ditandatangani, joint venture bisa mulai," tuturnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif

Selasa, 30 April 2024 - 13:29 WIB

Kemenperin: Industri Pengolahan Masih Ekspansif Ditengah Penurunan Iklim Usaha Global

Konflik yang masih terus berlangsung di Timur Tengah, yaitu antara Iran-Israel, Israel-Palestina, maupun yang tengah terjadi di Laut Merah, serta ketidakstabilan kondisi ekonomi global mendorong…

Pelatihan Bahasa Inggris EF Kids & Teen

Selasa, 30 April 2024 - 13:12 WIB

EF Kids & Teens Sukses Hadirkan Program dan Manfaat Pelatihan Bahasa Inggris di 6 Area Wisata Indonesia

EF Kids & Teens Indonesia telah berhasil merampungkan progam Pelatihan Bahasa Inggris untuk Guru tingkat SD dan SMP, yang memberikan 6 kali pelatihan offline dan 8 kali pelatihan online dengan…

(Ki-Ka) Yohanes Jeffry Johary, Managing Director OCS Indonesia, Karel van Gorp, VP Marketing Emerging Markets (MEA, INDIA, SEA and ANZ)/ Global VP Consumer Brands of Diversey, Amit Menon, Country Leader of Diversey Indonesia, a Solenis company

Selasa, 30 April 2024 - 12:56 WIB

OCS dan Solenis Indonesia Soroti Tren FM Global

OCS Indonesia, perusahaan penyedia layanan jasa dan manajemen fasilitas (FM), berkolaborasi dengan Diversey, bagian dari Solenis, untuk membahas secara mendalam mengenai tren-tren utama dalam…

Presiden Jokowi Gelar Ratas Terkait World Water Forum ke-10

Selasa, 30 April 2024 - 12:12 WIB

Presiden Jokowi Gelar Ratas Terkait World Water Forum ke-10

Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menggelar rapat terbatas (ratas) terkait persiapan penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan digelar pada 19-20…

Bank Syariah Indonesia

Selasa, 30 April 2024 - 11:59 WIB

BSI Cetak Laba Impresif Rp1,71 Triliun Hingga Maret 2024

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mampu menjaga kinerja positif dan berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal I/2024, di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.…