Pelita Samudera Shipping Raih Pertumbuhan Pendapatan 42% pada 2017

Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 19 Maret 2018 - 12:09 WIB

IHSG (Foto/Rizki Meirino)
IHSG (Foto/Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) membukukan pendapatan US$49 juta pada 2017 dengan laba bersih sebesar US$3,92 juta. Itu artinya, perusahaan angkutan laut ini meraih marjin laba bersih (net margin) sebesar 8% pada 2017.

“Besarnya laba yang diraih perseroan tersebut pada tahun lalu karena manajemen tetap berdisiplin untuk terus menerapkan efisiensi biaya operasional. Langkah efisiensi biaya tersebut tetap diandalkan sejak stabilitas harga batu bara terganggu sejak akhir 2015,” papar Imelda Agustina Kiagoes, Corporate Secretary PSSI, di Jakarta, Senin (19/03/2018).

Jika dibandingkan pada 2016 sebesar Rp34,59 juta, maka realisasi pendapatan PSSI pada 2017 tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 42%. Sementara itu, bottom line perseroan pada 2016 masih negatif karena perseroan masih mengalami kerugian sebesar US$12,41 juta.

Imelda menjelaskan, peningkatan kinerja perseroan pada 2017 ini disebabkan oleh kenaikan volume angkutan batu bara sebesar 30% dibandingkan pada 2016 seiring dengan tren pemulihan harga komoditas batu bara yang cenderung stabil pada 2017.

“Volume jasa angkut batu bara kapal tunda dan tongkang (tugboat dan barge) tercatat sebesar 9,84 juta ton, meningkat 51% dibandingkan pada 2016 sebanyak 6,52 juta ton. Adapun volume pemindahan batu bara fasilitas muatan apung (floating loading facility) naik 22% menjadi 20,37 juta ton pada 2017,” papar Imelda.

Imelda menuturkan, kegiatan efisiensi yang dilakukan secara berkelanjutan pada 2017, yaitu memantau pemakaian bahan bakar dan minyak diesel, biaya teknis kapal serta perbaikan dan pemeliharaan kapal berhasil menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 6,5% dibandingkan pada 2016.

Seiring dengan pertumbuhan permintaan jasa angkutan batu bara yang tinggi, manajemen PSSI terus mengupayakan ekspansi usaha melalui penambahan armada kapal-kapal agar dapat mengurangi biaya sewa kapal.

Sebagian besar armada dari 5 set kapal tunda dan tongkang yang dibeli pada pertengahan 2017 dan pembelian 4 unit kapal tunda dan 3 unit tongkang pada akhir 2017 telah dioperasikan pada triwulan keempat 2017. Berbagai armada baru ini akan beroperasi penuh pada tahun ini.

“Dengan adanya pembelian armada kapal tunda dan tongkang tersebut, maka total aset perseroan pada 2017 meningkat 18% menjadi US$101,81 juta dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar US$86,37 juta,” papar Imelda.

Imelda mengungkapkan, volume angkut dan pemindah muatan batu bara pada 2018 ini ditargetkan mencapai 33 juta ton, atau lebih tinggi 10% dibandingkan dengan realisasi pada 2017 sebanyak 30 juta ton.

Imelda mengemukakan, target pertumbuhan volume angkut dan pemindahan muatan batu bara sebesar 10% tersebut cukup realistis untuk dicapai. Pasalnya, pembelian kapal Mother Vessel pertama PSSI berkapasitas 31.005 ton yang telah diserahterima pada akhir Februari 2018 lalu bakal mendukung pencapaian target tersebut.

“Tingkat utilisai kapal pada 2017 telah mencapai lebih dari 90%. Karena itu, pengendalian biaya dan keseriusan perseroan untuk selalu mengantisipasi fluktuasi pasar komoditas akan terus dijadikan strategi bisnis yang terbaik,” pungkas Imelda. (Abraham Sihombing)

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia