Tarif Listrik Dominan Terhadap Inflasi 2017

Oleh : Herry Barus | Rabu, 03 Januari 2018 - 07:25 WIB

Listrik Ilustrasi
Listrik Ilustrasi

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan kenaikan tarif listrik menjadi komoditas yang dominan terhadap inflasi nasional pada 2017 yang tercatat sebesar 3,61 persen.

"Tahun 2017 ada kebijakan subsidi tepat sasaran sehingga ada penyesuaian untuk pelanggan tarif listrik 900 VA," kata Suhariyanto di Jakarta, Selasa (2/1/2017)

Suhariyanto mengatakan inflasi dari kenaikan tarif listrik untuk pengguna 900 VA ini menjadi penyumbang utama inflasi pada periode Januari, Maret, dan Mei 2017.

"Dampaknya sudah selesai sejak Mei, tapi ini mewarnai seluruh pergerakan inflasi pada 2017," katanya.

Selain tarif listrik yang memberikan andil inflasi 0,81 persen pada 2017, komoditas lain yang dominan terhadap inflasi adalah biaya perpanjangan STNK 0,24 persen, ikan segar 0,20 persen, dan bensin 0,18 persen.

Kemudian, beras 0,16 persen, tarif pulsa ponsel 0,15 persen, rokok kretek filter 0,14 persen, telur ayam ras dan emas perhiasan masing-masing 0,10 persen serta nasi dengan lauk, rokok kretek dan upah pembantu rumah tangga masing-masing 0,08 persen.

Komoditas lainnya adalah tarif sewa rumah 0,07 persen, daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga dan tarif angkutan udara masing-masing 0,06 persen serta mie, uang kuliah akademi dan tarif angkutan antar kota masing-masing 0,05 persen.

Dengan kondisi ini, inflasi harga diatur pemerintah (administered prices) tercatat tinggi pada 2017 yaitu mencapai 8,7 persen, diikuti inflasi inti 2,95 persen dan harga bergejolak (volatile food) 0,71 persen.

"Upaya untuk menjaga 'volatile food' pada 2017 lumayan sukses, dan ini perlu dijaga untuk 2018. Kita jadikan ini pengalaman bagus untuk mengantisipasi gejolak yang tidak perlu," ujar Suhariyanto.

BPS juga mencatat inflasi paling tinggi sepanjang 2017 terjadi pada Januari yaitu 0,97 persen, diikuti inflasi pada Desember, yaitu sebesar 0,71 persen.

Sedangkan deflasi tertinggi sepanjang 2017 terjadi pada Agustus, yaitu sebesar 0,07 persen karena terjadinya penurunan harga bahan makanan maupun tarif angkutan pada periode ini.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Marketing Innovation (Ilustrasi)

Minggu, 19 Mei 2024 - 22:10 WIB

Innovation in Marketing Strategies That You Need to do!

In an era that continues to develop rapidly, it is important for us to always follow developments in trends to find effective marketing strategies. An effective marketing strategy must be dynamic…

Industri kesehatan

Minggu, 19 Mei 2024 - 21:35 WIB

Strategic Development of Health-Related Assistance Services in Post-Covid-19 Indonesia using PESTLE Analysis

The Covid-19 pandemic has dramatically reshaped the global healthcare landscape, highlighting both vulnerabilities and opportunities within health-related services. As Indonesia emerges from…

Meriahkan HUT Jakarta, PJ Gubernur Ajak Masyarakat Meriahkan BTN Jakim 2024

Minggu, 19 Mei 2024 - 18:35 WIB

Meriahkan HUT Jakarta, PJ Gubernur Ajak Masyarakat Meriahkan BTN Jakim 2024

Jakarta–Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-497, Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta bekerjasama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BTN) akan menyelenggarakan…

Wahdah Islamiah dukung Palestina merdeka

Minggu, 19 Mei 2024 - 18:24 WIB

Wahdah Islamiyah Kecam Israel atas Genosida Rakyat Palestina

Ormas Islam Wahdah Islamiyah ikut mengecam penjajahan dan genosida yang dilakukan zionis Israel di Gaza Palestina, yang kini telah memasuki hari ke 225 sejak oktober 2023 yang lalu.

Emak emak aksi palestina

Minggu, 19 Mei 2024 - 15:10 WIB

Emak-Emak Ikut Aksi Bela Palestina di Kedubes Amerika Serikat

Aksi Damai didepan kedubes Amerika Serikat, dan di rumah Dubes Mesir, dari pagi hingga siang hari, diikuti sejumlah Kekuatan Masa dari berbagai Wilayah Jakarta dan sekitarnya. Nampak yang turut…