Komoditas Kakao dan Kopi di Berau Miliki Prospek Yang Sangat Besar

Oleh : Hariyanto | Minggu, 24 Desember 2017 - 16:06 WIB

Ilustrasi Buah Kakao (Ist)
Ilustrasi Buah Kakao (Ist)

INDUSTRY co.id -Tanjung Redeb - Peluang pengembangan komoditas tanaman kakao dan kopi di Berau masih terbuka lebar. Sayangnya, investor melihat nilai ekonomi dua komoditas tersebut lebih kecil dibanding kelapa sawit.

Padahal, menurut Wakil Ketua Bidang Investasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim Alexander Sumarno, prospek kakao dan kopi sangat besar. Apalagi, dua jenis tanaman perkebunan itu memiliki masa hidup lebih lama dan tidak merusak ekosistem. Lebih lama jika dibandingkan kelapa sawit yang hanya bertahan maksimal 20 tahun.

Namun, persoalannya adalah keseriusan masyarakat untuk mau bersama-sama mengembangkan komoditas perkebunan alternatif tersebut. Dia mencontohkan, tanaman lada berkembang di Kutai Kartanegara (Kukar) dalam dua dekade terakhir dengan kualitas terbaik di Indonesia.

“Awalnya, mungkin lada dari Kukar tidak terlalu diminati. Berkat keseriusan, lada tumbuh menjadi komoditas utama di sana. Ini yang patut dicontoh,” ujar Alexander kemarin (21/12/2017).

Peluang untuk mengembangkan kakao dan kopi menjadi komoditas utama di samping kelapa sawit sangat mungkin untuk dilakukan. Sebab, memiliki produk turunan yang pasarnya sudah sangat besar. Kakao diolah menjadi cokelat dan kopi dapat langsung dikonsumsi dengan penikmat yang jumlahnya sangat besar.

“Indonesia terkenal sebagai penghasil kopi terbesar ketiga setelah Brazil dan Vietnam. Maka, bukan tidak mungkin, di Kaltim, nantinya memiliki kopi sendiri yang dikenal luas,” terangnya.

Belum lagi dampak dari citra nama daerah dari dua komoditas tersebut, biasanya melekat pada daerah penanamannya. Itu membuat promosi daerah berjalan beriringan seiring perkembangannya.

“Kopi dari Sumatera misalnya, cukup beragam. Ada yang dari Aceh, Sumatera Utara, bahkan Lampung. Namun, namanya juga diikutkan dengan tempat asal penanaman kopi tersebut. Seperti kopi gayo aceh. Nah, bisa saja nanti ada kopi robusta berau. Itu kanmenarik,” ungkapnya.

Namun, untuk bisa mewujudkan hal tersebut, menurut Alexander, diperlukan keseriusan dari seluruh pihak. Baik tingkat petani, pengusaha, hingga pemerintah sebagai regulator.

Sedangkan Ketua Kadin Berau Fitrial Noor menjelaskan, industri hilir pada dua komoditas tersebut sudah sangat besar. Bahkan, untuk di Berau saja, sudah semakin banyak peminat kopi. Itu dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya kedai-kedai kopi kelas kaki lima hingga atas saat ini.

“Apabila mampu mengembangkannya sendiri, bisa bersama-sama memegang industrinya dari hulu sampai hilir. Jangan sampai orang lain masuk ke Berau, baru kita ribut karena tak punya kesempatan,” jelasnya. (prkl)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Telkom - Starlink kerjasama

Minggu, 19 Mei 2024 - 09:25 WIB

TelkomGroup dan Starlink Teken Kerja Sama, Bidik Segmen Enterprise

Pada tanggal 15 Mei 2024, Telkomsat dan Starlink melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) untuk layanan segmen enterprise berbagai wilayah di Indonesia. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur…

Pameran JWX 2024

Minggu, 19 Mei 2024 - 09:09 WIB

Catat! Pameran Jam Tangan Mewah & Tas Premium Kelas Atas Digelar Kamis -Minggu Ini di Grand Indonesia

Jakarta Watch Exchange atau lebih dikenal dengan JWX, merupakan pameran terbesar di Indonesia, dan sudah diselenggarakan keempat kalinya, menggelar eksibisi jam tangan mewah, tas-tas bermerek…

Mobil listrik

Sabtu, 18 Mei 2024 - 17:57 WIB

Strategi Marketing Dalam Penjualan Kendaraan Listrik atau EV

Dunia transportasi tengah mengalami transformasi besar dengan kemunculan kendaraan listrik (EV) sebagai pemain utama. Hal ini menandakan pergeseran menuju era baru dalam mobilitas manusia, di…

Prescon HI Drone Dragrace 2 di PIK 2

Sabtu, 18 Mei 2024 - 16:27 WIB

HOGERS Indonesia Gelar Balapan Motor Besar Harley Davidson

HOGERS Indonesia menggelar lomba balapan dan ketangkasan motor Harley terbesar di Indonesia. Event berskala Nasional buatan HOGERS Indonesia Drag Race of National Event 2 (HIDRONE2) ini dilaksanakan…

Implementasi IoT untuk pertanian

Sabtu, 18 Mei 2024 - 15:02 WIB

Jadi Mitra Kemkominfo, MSMB Implementasi Sistem Pintar Berbasis IoT untuk 7 Green House di Temanggung

PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB), start up agritech dari Sleman, Yogyakarta, baru-baru ini menjadi mitra layanan implementasi teknologi berbasis IoT (Internet of Things) Kementerian…