Ketua SPSI: Tudingan LSM Soal RAPP Ngawur

Oleh : Herry Barus | Minggu, 10 Desember 2017 - 13:35 WIB

PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) (Foto Ist)
PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) provinsi Riau, Nursal Tanjung menilai tudingan Jikalahari dan beberapa LSM lainnya terhadap PR Riau Andalan Pulp and Paper sebagai perusak lahan gambut adalah ngawur dan ada kecenderungan pesanan.

"Mereka tidak paham situasi di lapangan, jikalahari itu harus tahu seperti apa kabupaten Pelalawan sebelumnya dan seperti apa perkembangan kabupaten Pelalawan sekarang ini, berapa PAD nya dan bagaimana dampak ekonomi yang terjadi sejak hadirnya RAPP di Kabupaten Pelalawan, ekonomi begitu kuat, pembangunan terus berjalan," katanya usai konferensi pers, Jumat lalu (8/12/2017).

Konferensi pers bertajuk ‘Korporasi Perusak Hutan vs Pemerintah Siapa Bermain Politik digelar sejumlah LSM antara lain Indonesian Center for Enviromental Law (ICEL), Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Institut Hijau Indonesia (IHI).

Menurut Tanjung sangat disayangkan sejumlah tudingan lainnya yang sangat menyudutkan dan tidak sesuai dengan etika bahasa yang baik. Saat ini PT RAPP justru berupaya mencari kepastian hukum di Indonesia.

“Jika kemudian sebuah badan usaha atau individu di negara hukum mencari kepastian hukum ini adalah hal yang normal. Tidak kemudian dituding melawan negara, jadi tudingan sejumlah LSM ini sangat bias,” tegasnya.

Selain itu, Tanjung mengingatkan agar dipikirkan dampaknya terhadap pekerjanya. Sebab jika peraturan ini dilakukan, maka ratusan ribu pekerja akan kehilangan pekerjaannya, pengangguran akan meningkat, bahkan berujung pada tingkat kriminalitas yang tinggi.

"Ini harus dianalisa dan dievaluasi dampaknya, apa solusinya, ini yang sangat kami sayangkan, jadi silakan langsung ditanyakan kepada masyarakat, apa akibatnya jika penghentian operasional ini terjadi," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu Pengurus Ikatan Duta Lingkungan Hidup (IDLH) Kabupaten Pelalawan Riau, Amiruddin Yusuf juga meminta pemerintah untuk lebih arif dalam permasalahan yang menyangkut sosial dan investasi ekonomi di Indonesia, khususnya di Riau.

"Elemen masyarakat yang cinta terhadap lingkungan seharus lebih komit tanpa mengorbankan pihak lain demi keuntungan sepihak dari kepentingan luar, jadi saya harap peraturan yang dibuat pemerintah atas tuntutan segelintir LSM luar itu perlu dipertimbangkan dari berbagai aspek yang riil," ujar Amiruddin.

Ancaman PHK besar besaran itu dikhawatirkan terjadi jika diberlakukannya Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (LHK) Nomor /MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2017 tentang Pengelolaan Lahan Gambut yang merupakan revisi Peraturan Pemerintah (PP) nomor 12 tahun 2015 tentang Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI).

Akibat pemberlakuan tersebut terjadi pembatalan Rencana Kerja Usaha (RKU) PT RAPP yang dilakukan oleh KLHK dengan konsekuensi langsung terhadap penghentian seluruh kegiatan HTI di PT RAPP.

Sejak dibatalkannya RKU PT RAPP pada 16 Oktober yang lalu seluruh kegiatan HTI di PT RAPP yang meliputi kegiatan penanaman, pembibitan, pemanenan, dan pengangkutan di seluruh area operasi PT RAPP yang terdapat di lima kabupaten di Provinsi Riau yaitu Pelalawan, Kuantan Singingi, Siak, Kampar, dan Kepulauan Meranti telah terhenti.

Akibatnya, sebanyak 4.600 karyawan kehutanan HTI dan juga pengangkutan dirumahkan secara bertahap. Kemudian 1.300 karyawan di bagian pabrik berpotensi dirumahkandan dilakukan pemutusan kontrak kerja sama dengan mitra dan pemasok lebih dari 10.200 karyawan.

Menariknya, dalam catatatan pengamat lingkungan dan pengajar Pascasarjana Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Dr der Forst Ir Ricky Avenzora sejumlah LSM Lingkungan di Indonesia termasuk Walhi yang kerap bersuara keras ternyata menikmati dana asing.

Bahkan bukan kebetulan jika dana asing tersebut berasal dari negara-negara yang resah melihat keberhasilan industri pulp and paperIndonesia mendominasi pasar kertas dunia yang selama ini dikuasai Eropa.

Padahal hingga saat ini industri pulp and paper Indonesia telahmenyumbangkan banyak devisa bagi negara dan  menyerap banyak tenaga kerja. Tidak itu saja, industri pulp and paper Indonesia kini mulai
mengarah menjadi industri tekstil melalui serat rayon.

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kode Promo dalam Pemasaran: Memahami Manfaatnya dan Mengoptimalkan Penggunaannya ala Ninja Xpress

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:39 WIB

Kode Promo dalam Pemasaran: Memahami Manfaatnya dan Mengoptimalkan Penggunaannya ala Ninja Xpress

Kode promo telah menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling populer dan efektif dalam industri ritel modern. Dengan kode promo, konsumen dapat menikmati diskon, penawaran khusus, atau…

Ilustrasi Tambang Batu Bara PT Bukit Asam Tbk

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:34 WIB

Triwulan I 2024, PTBA Catat Pendapatan Sebesar Rp 9,4 Triliun

PT Bukit Asam Tbk (PTBA), berhasil menjaga kinerja baik pada triwulan I 2024. Dalam 3 bulan pertama tahun 2024, Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,4 triliun dan EBITDA sebesar…

Buttonscarves hadir di Istanbul Modest Fashion Week (IMFW)

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:27 WIB

Buttonscarves Hadir di Runway Istanbul Modest Fashion Week 2024

Tampil sebagai penutup Istanbul Modest Fashion Week 2024, Buttonscarves mencuri perhatian dengan menggandeng ikon global dan supermodel hijab pertama dunia yaitu, Halima Aden yang berhasil mendobrak…

Program literasi perdagangan komiditi yang digelar Didimax.

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:12 WIB

Tingkatkan Pemahaman Masyarakat, Didimax Kembali Gelar Program Literasi Perdagangan Komoditi

Didimax kembali menggelar literasi perdagangan komditi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perdagagnan berjangka komoditi, khususnya di pasar komoditi emas dan forex.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno

Selasa, 07 Mei 2024 - 11:43 WIB

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Turun Sebesar 1,91 Persen pada Maret 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada…