Ekonomi Tidak Cukup Tumbuh Lima Persen

Oleh : Herry Barus | Rabu, 22 November 2017 - 06:00 WIB

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri (Foto Ist)
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengingatkan ekonomi Indonesia tidak cukup jika hanya tumbuh stagnan di kisaran lima persen karena akan menimbulkan beban fiskal, setelah berkurangnya produktivitas masyarakat dan masih rendahnya pendapatan per kapita.

Chatib Basri dalam sebuah paparan ekonomi di Jakarta, Selasa (21/11/2017) mengatakan gejalan stagnasi pertumbuhan ekonomi lima persen itu bisa menimbulkan fenomena "tua sebelum kaya".

Fenomena tersebut menggambarkan beban anggaran negara yang bertambah karena populasi penduduk dengan usia yang tak lagi produktif, lebih banyak dibanding penduduk usia produktif.

Chatib memperkirakan fenomena itu bisa terjadi di 2050 ketika negara harus mengucurkan anggaran untuk jaminan kesehatan bagi banyaknya penduduk usia tua. Anggaran tersebut tentunya harus dibiayai dengan penerimaan negara yang memadai.

"Kalau tua sebelum kaya, beban negara dengan 'aging population' yang sudah berhenti kerja jadi enggak bayar pajak dan masih hidup, butuh kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Harus ada beban fiskal yang besar," tutur Chatib.

Pengajar di Univeristas Indonesia itu menyebutkan fenomena serupa juga bisa dialami oleh Jepang, Korea Selatan, dan juga Australia. Namun, tiga negara tersebut memiliki bekal yang memadai karena pendapatan per kapita penduduknya mencapai 40 ribu dolar AS per tahun.

Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata lima persen, maka pada 2050 pendapatan per kapita Indonesia hanya ada di kisaran 20 ribu dolar AS.

"Bedanya ketika masuk aging population income per kapitanya 40 ribu dolar AS. Indonesia di 2050 kalau lima persen pertumbuhannya baru 20 ribu dolar AS. Ini supaya pertumbuhannya dipercepat," ucap Chatib seperti dilansir Antara.

Pada 2016, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,02 persen. Di tahun ini, pemerintah melihat ekonomi bisa tumbuh mencapai 5,2 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan Indonesia memang perlu memompa pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.

Salah satu cara untuk memompa pertumbuhan itu, menurut Sri Mulyani adalah dengan investasi di sektor sumber daya manusia dengan meningkatkan kualitas bidang pendidikan dan kesehatan.

"Ini investasi yang besar untuk peningkatan kualitas hidup," ujarnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

AAJI bersama anggotanya menanam mangrove di PIK

Minggu, 05 Mei 2024 - 06:04 WIB

AAJI Tanam 2000 Bibit Mangrove dan Berikan Literasi Keuangan Pada Kelompok Nelayan

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bersama dengan 27 perusahaan anggotanya menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan “AAJI Peduli…

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang.

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:56 WIB

Sejumlah Guru, Pegiat Literasi Hingga Orang Tua Ikuti Pembekalan Membaca Nyaring di Kota Padang

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas orang tua, kelas guru dan kelas pustakawan/pegiat literasi.

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:51 WIB

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer

Dukungan yang diberikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap aktivitas olahraga, membuat moncer sejumlah cabang olahraga di Indonesia.

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…