Biaya Sektor Logistik Nasional Masih Tinggi

Oleh : Herry Barus | Selasa, 14 November 2017 - 12:39 WIB

Ilustrasi Logistik di Indonesia (Foto:supplychainindonesia)
Ilustrasi Logistik di Indonesia (Foto:supplychainindonesia)

INDUSTRY.co.id - Surabaya- Ketua Badan Pengurus Pusat Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Anthon Sihombing menganggap biaya logistik nasional saat ini masih terlalu tinggi jika dibanding dengan negara tetangga, akibatnya harga produk di pasaran Indonesia lebih mahal.

"Di Indonesia biaya logistik mencapai 30 persen Indonesia, sedangkan Malaysia 17 persen, dan Singapura 15 persen. Artinya biaya di sini masih tinggi, akibatnya harga barang pun juga tinggi," kata Anthon di Surabaya, Senin (13/11/2017)

Oleh karena itu, kata dia, GINSI meminta pemerintah agar dilibatkan dalam setiap kebijakan penetapan tarif kepabeanan, khususnya untuk pelayanan pelabuhan dan terkait impor, karena keberadaan biaya logistik saat ini yang masih dianggap tinggi.

Sementara Anggota GINSI Jatim Romzy Abdullah Abdat mengatakan keterlibatan organisasinya dalam setiap kebijakan penetapan biaya kepelabuhanan sangat diperlukan, karena di Jatim saja anggota Ginsi yang aktif mencapai 600 importir.

"Jumlah itu cukup besar. Saat ini dalam kegiatannya importir sedang mengalami masalah terkait komunikasi dengan pemegang kebijakan soal tarif logistik. Tarif logistik di Indonesia masih antara 30-36 persen," katanya.

Karena itu, Romzy mengaku siap membuka komunikasi lagi agar dalam hal penetapan tarif baru kepabeanan, pelayanan pelabuhan dan terkait impor, GINSI disertakan, termasuk regulasi terkait produk tertentu.

"Kami tidak masalah impor apa saja, tapi kalau biaya impor terlalu tinggi, terutama untuk bahan baku akan mempengaruhi industrinya. Bila industrinya sudah mendapatkan bahan baku mahal, nanti produknya akan berharga tinggi yang jadinya kurang bersaing di pasar ekspor," katanya.

Karena itu, Romzy menargetkan ada komunikasi atas asosiasi terkait impor untuk bisa menurunkan biaya hingga mampu mendukung industri dan penjualan di dalam negeri maupun ekspor.

Sementara itu, Ginsi akan menggelar pertemuan bersama dan sosialisasi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 63 tenang besi baja dan besi paduan yang akan digelar Selasa (14/11) di Surabaya.

GINSI juga membawahi asosiasi lainnya seperti Asosiasi Logistik dan Forwading Indonesia (ALFI), INSA, Organdasus truk di pelabuhan, dan lainnya, dengan jumlah importir secara nasional sekitar 26.000 hingga 28.000. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Seremoni Pembukaan Pertamina Renjana Cita Srikandi

Senin, 20 Mei 2024 - 06:50 WIB

Seremoni Pembukaan Pertamina Renjana Cita Srikandi

Pertamina Renjana Cita Srikandi, sebuah gelaran yang diinisiasi oleh LEET MEDIA, akhirnya secara resmi telah dibuka melalui serangkaian acara yang menjadi momentum bagi tercapainya tujuan dalam…

Luapan Rasa Bangga, Panglima TNI Berikan Bantuan Uang Tunai untuk Kesejahteraan Prajurit Korem 132/Tdl

Senin, 20 Mei 2024 - 05:11 WIB

Luapan Rasa Bangga, Panglima TNI Berikan Bantuan Uang Tunai untuk Kesejahteraan Prajurit Korem 132/Tdl

Luapan Rasa Bangga, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, SE., M.Si Berikan Bantuan uang tunai sebagai Wujud Perhatian dan Kesejahteraan kepada Prajurit Korem 132/Tdl di Kunjungannya pada…

Sumber foto: Muchlis Jr. - Biro Pers, Sekretariat Presiden

Senin, 20 Mei 2024 - 05:04 WIB

Pimpin KTT World Water Forum, Panglima TNI Sambut Kedatangan Presiden Jokowi Di Bali

anglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo beserta rombongan yang tiba dengan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1, bertempat…

Marketing Innovation (Ilustrasi)

Minggu, 19 Mei 2024 - 22:10 WIB

Innovation in Marketing Strategies That You Need to do!

In an era that continues to develop rapidly, it is important for us to always follow developments in trends to find effective marketing strategies. An effective marketing strategy must be dynamic…

Industri kesehatan

Minggu, 19 Mei 2024 - 21:35 WIB

Strategic Development of Health-Related Assistance Services in Post-Covid-19 Indonesia using PESTLE Analysis

The Covid-19 pandemic has dramatically reshaped the global healthcare landscape, highlighting both vulnerabilities and opportunities within health-related services. As Indonesia emerges from…