BRI: Bunga Acuan BI Masih Bisa Turun

Oleh : Herry Barus | Kamis, 19 Oktober 2017 - 07:15 WIB

Direktur Kuswiyoto, Direktur Susi Liestiowaty, Dirut BRI Suprajarto, dan Direktur Haru Koesmahargyo berbincang seusai acara rapat umum pemegang saham luar biasa, Rabu (18/10/2017). (Foto Rizki Meirino)
Direktur Kuswiyoto, Direktur Susi Liestiowaty, Dirut BRI Suprajarto, dan Direktur Haru Koesmahargyo berbincang seusai acara rapat umum pemegang saham luar biasa, Rabu (18/10/2017). (Foto Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk menilai Bank Indonesia masih berpeluang untuk menurunkan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" pada Rapat Dewan Gubernur periode Oktober 2017 ini, sehingga dapat mempercepat transmisi ke penurunan suku bunga kredit.

"Kalau idealnya masih bisa turun karena kita di Asia Tenggara (bunganya) masih relatif tinggi," ujar Direktur Utama BRI Suprajarto di Jakarta, Rabu malam (18/10/2017)

Suprajarto mengatakan rata-rata suku bunga kredit BRI sudah menurun sejak penurunan suku bunga acuan BI sebanyak tujuh kali sejak awal 2016 atau secara akumulasi 1,75 persen menjadi saat ini di 4,25 persen.

"Mungkin Desember 2017 kita akan turunin lagi. Jadi kalau besok BI menurunkan lagi, kami Januari 2018 bisa turun lagi bunganya," ujar dia.

Adapun di tahun ini, BI sudah dua kali secara beruntun memangkas "7-Day Reverse Repo Rate" pada Agustus dan September 2017 dari 4,75 persen ke 4,25 persen.

Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics & Finance (Indef) Bhima Yudhistira meyakini Bank Sentral akan memilih menahan pelonggaran kebijakan suku bunga acuan karena potensi kenaikan inflasi di akhir tahun, dan eskalasi tekanan ekonomi eksternal.

"Ruang penurunan makin sempit sampai akhir tahun mengingat November dan Desember secara musiman ada tren kenaikan inflasi," kata Bhima.

Selain inflasi, Bhima menuturkan BI juga harus menimbang dampak dari kemungkinan besar kenaikan bunga acuan The Federal Reserve, Bank Sentral AS, pada Desember 2017.

Kenaikan suku bunga acuan di AS bisa menyedot likuiditas di pasar keuangan global. Apalagi Bank Sentral AS juga akan menyesuaikan neraca keuangannya di akhir tahun.

"Dan tappering off akan membuat likuiditas di negara berkembang menjadi berkurang yang berakibat ke yield (imbal hasil) surat berharga kemungkinan besar meningkat karena investor meminta keuntungan yang lebih besar," ujar dia seperti dilansir Antara.

Bhima juga melihat risiko geopolitik akan berpengaruh terhadap stabilitas pasar keuangan global. Risiko geopolitik bersumber dari referendum di Spanyol, ketegangan semenanjung Korea dan ketidakpastian perundingan Brexit.

BI diperkirakan hingga akhir 2017 akan menahan suku bunga acuan di 4,25 persen.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Jumat, 03 Mei 2024 - 17:35 WIB

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, melakukan survei terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia . Temuan menunjukkan bahwa 54% UKM yang dipimpin oleh perempuan dan 48%…

Reboisasi lahan kritis merupakan upaya Telkom dalam pencegahan terjadinya erosi tanah

Jumat, 03 Mei 2024 - 16:48 WIB

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan pohon dengan penanaman…

Alfarisi Arifin, Direktur Utama Karubi Maru dan Enomoto Okuto, Kepala Koki Karubi Maru pada Pembukaan Gerai Kedua Karubi Maru Di Botani Square Mall Bogor

Jumat, 03 Mei 2024 - 14:15 WIB

Gandeng Koki Asli Jepang Karubi Maru Berikan Pengalaman Menyantap Yakiniku Dalam Jyubako

Hadirkan pengalaman baru dalam menyantap yakiniku di dalam kemasan Jyubako atau yang lebih dikenal dengan bento box Karubi Maru buka gerai keduanya di Botani Square Mall Bogor.

HINT Metaverse Eau de Perfume

Jumat, 03 Mei 2024 - 14:02 WIB

Kolaborasi HINT Dengan AI Technology Ciptakan Parfum Aroma Futuristik

HINT, brand parfum lokal yang menghadirkan inovasi parfum yang unik dan diinfus dengan teknologinya, kembali hadir dengan mengembangkan teknologi teranyar dengan menciptakan varian parfum terbaru, …

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 03 Mei 2024 - 13:32 WIB

Perjuangkan HGBT untuk Seluruh Sektor Industri, Menperin Agus Kirimi Kementerian ESDM Surat Evaluasi

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kembali menegaskan, pihaknya bertekad untuk terus memperjuangkan agar kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dapat dinikmati oleh seluruh sektor…