Celaka! Realisasi Harga Gas Tak Sesuai Kepmen ESDM, Industri Makin Tercekik Kembang Kempis

Oleh : Ridwan | Rabu, 02 Juli 2025 - 19:40 WIB

Migas Ilustrasi
Migas Ilustrasi

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Tingginya harga gas masih menjadi permasalahan yang tak kunjung usai bagi sektor industri. Padahal, pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No.76/2025 tentang Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).

Dalam Kepmen tersebut dijelaskan bahwa pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar sebesar US$ 7 per MMBTU, sedangkan pemanfaatan gas bumi untuk bahan baku sebesar US$ 6,5 per MMBTU. Namun kenyataannya di lapangan, industri dipaksa membayar harga gas lebih mahal, dan tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam Kepmen ESDM tersebut.

Ketua Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB), Yustinus Gunawan menyebut bahwa harga gas yang dijual oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) kerap lebih mahal dari harga yang dipatok dalam Kepmen ESDM No.76/2025.

Menurutnya, perusahaan penerima manfaat membayar harga gas sesuai ketentuan sebesar US$ 7 MMBTU hanya untuk sekitar 65% realisasi volume. Sementara sisanya harus membayar harga regasifikasi sebesar US$ 14,6 per MMBTU.

“Ini bukan harga normal. Ini harga abnormal bagi industri. PGN tidak mematuhi Perpres HGBT dan Kepmen HGBT sebesar US$ 7 per MMBTU. Kami sangat keberatan, karena harga tinggi menggerogoti industri manufaktur,” kata Yustinus di Jakarta (2/7).

Ditegaskan Yustinus, dengan harga gas 65% HGBT (US$ 7 per MMBTU) dan 35% harga regasifikasi (US$ 14,8 per MMBTU) maka harga gas menjadi sekitar US$ 9,8 per MMBTU atau 40% lebih tinggi daripada harga yang ditetapkan dalaam Kepmen ESDM No.76/2025 sebesar US$ 7 per MMBTU.

“Kenaikan HGBT sekitar 40% tersebut sangat mencekik industri. Hal ini tercermin dari PMI Manufaktur Indonesia yang terus merosot, kembang kempis,” jelasnya.

Menurutnya, jika kondisi ini dibiarkan terus menerus maka akan berdampak sangat serius untuk industri manufaktur nasional. “Bagaimana manufaktur mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional 8%?. Semakin sulit untuk ekspor. Ujung-ujungnya utilisasi menurun, dan PHK terjadi dimana-mana,” tegas Yustinus.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa pelanggan tidak memiliki pilihan apapun, karena tidak ada alternatif pasokan gas bumi melalui pipa selain pipa PGN.

Oleh karena itu, FIPGB meminta kepada PGN untuk dapat mengimplementasikan Kepmen ESDM No.76/2025 tentang HGBT, dan dapat merealisasikan volume sebesar 100% tanpa alasan apapun.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

KH Ma'ruf Amin diskusi ekonomi syariah di Universitas Paramadina

Jumat, 11 Juli 2025 - 06:51 WIB

Perkembangan dan Tantangan Ekonomi Syariah Indonesia

-Center for Sharia Economic Development (CSED) melaksanakan diskusi kamisan yang dihadiri oleh Prof. KH. Ma’ruf Amin bersama para pakar ekonomi syariah membahas perkembangan dan tantangan…

Calon Ketua dan Sekjen AKPI

Jumat, 11 Juli 2025 - 06:12 WIB

Profesi Kurator dan Pengurus Rentan Masalah Hukum, Calon Ketua Umum dan Sekjen AKPI Jamin Berikan Perlindungan Hukum

Dalam sistem hukum ekonomi Indonesia, kurator dan pengurus memainkan peran vital dalam menangani perkara kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Mereka bertugas mengelola…

Pelanggan pertama Xanh SM memberikan tanggapan positif

Kamis, 10 Juli 2025 - 21:49 WIB

Xanh SM Buktikan Taksi Listrik Bisa Nyaman, Terjangkau, dan Ramah Lingkungan Sekaligus

Xanh SM hadir di Jakarta sebagai taksi listrik pertama yang menyatukan kenyamanan, harga terjangkau, dan komitmen ramah lingkungan.

Kantor Bank Danamon

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:52 WIB

Danamon Terima Persetujuan OJK sebagai Perusahaan Induk Konglomerasi Keuangan Operasional MUFG di Indonesia

Jakarta– PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon, BDMN), anggota MUFG, grup jasa keuangan global, pada hari ini mengumumkan telah menerima persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai…

CEO sekaligus Founder CryptoWave Media, Goldwin Halim

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:40 WIB

Baru Dirilis, CryptoWave Media Tembus Peringkat no.2 Google Play Store Selama 3 Hari Berturut-turut

Jakarta-CryptoWave Media, platform berita dan edukasi yang berfokus pada aset digital dan cryptocurrency di Indonesia, kembali mencetak prestasi membanggakan.