Pengembangan Toko SRC Dorong UMKM Naik Kelas

Oleh : Wiyanto | Selasa, 04 Juni 2024 - 10:02 WIB

Mitra Agen Sampingan saat mengumpulkan data warung
Mitra Agen Sampingan saat mengumpulkan data warung

INDUSTRY.co.id-Jakarta - Selama 16 tahun berdiri, Sampoerna Retail Community (SRC) jaringan toko kelontong di Indonesia telah berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Berbasis pendampingan dan pembinaan toko kelontong, kini ada lebih dari 250.000 toko kelontong yang tergabung dalam ekosistem SRC.

Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan pada awal berdiri di tahun 2008, hanya ada 57 toko kelontong yang bergabung dengan SRC.

“Tidak hanya pada jumlah anggota, tapi kami melihat bagaimana ekosistem SRC bertransformasi dan berdampak, melalui pemberdayaan dan membangun SDM yang kuat dan solid. Toko kelontong yang bergabung dengan SRC memiliki nilai tambah, yaitu lebih fleksibel dan dapat dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan,” kata Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Romulus Sutanto pada Media Talkshow HUT SRC ke 16 pada akhir Mei 2024 lalu, dikutip Selasa (4/6/2024).

Pembinaan SRCIS terhadap toko SRC, lanjut Romulus, telah mendorong peningkatan daya saing yang ditandai dengan peningkatan omzet sebesar 42% setelah bergabung dengan SRC. Tidak hanya itu, inovasi dan kreativitas juga tercipta di mana toko SRC berhasil mengembangkan usahanya setelah menjadi anggota SRC.

Sebanyak 77 persen toko SRC berhasil memperluas jenis usahanya, yang bervariasi mulai dari penjualan produk digital, jasa pembayaran, agen, dan aplikasi. Toko kelontong yang bergabung di SRC juga didampingi dalam proses adaptasi digital melalui ekosistem digital AYO by SRC.

Riset Kompas Gramedia (KG Media) 2023 menunjukkan kontribusi SRC bagi perekonomian nasional, di mana total omzet di seluruh Toko SRC secara nasional diperkirakan mencapai Rp236 triliun pada tahun 2022 atau setara dengan 11,36 persen dari produk domestik bruto (PDB) Retail Nasional (Perdagangan Besar dan Eceran, bukan Mobil dan Sepeda) senilai Rp2.077,43 triliun.

Pengembangan UMKM berbasis komunitas dan jaringan menjadi kekuatan utama SRC, dan terbukti membawa dampak bagi anggotanya. Dampak yang diciptakan oleh SRC terhadap ekosistemnya di antaranya, pertama Aspek Kemampuan Usaha di mana terjadi peningkatan kemampuan usaha setelah pembinaan berkelanjutan tentang pengelolaan toko dan manajemen keuangan sehingga identitas toko menjadi rapi, bersih, dan terang.

Kedua, Aspek Relasional, di mana anggota SRC menjadi lebih tanggap, tangguh, dan mampu membagikan motivasi, pengetahuan, dan pengalamannya kepada sesama pemilik toko kelontong. Ketiga, anggota SRC merasakan peningkatan kepercayaan diri dan mampu membuat perubahan, baik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan sehari-hari, meningkatkan kesejahteraan keluarga, hingga memberi manfaat bagi komunitas di sekitarnya.

Menurut Romulus, dampak pembinaan SRCIS terhadap toko kelontong telah menyentuh bagian yang paling penting yakni individu pemilik toko SRC dan keluarganya. “Kami yakin dan bersyukur, bahwa komitmen pembinaan dan pendampingan SRC selama 16 tahun kepada UMKM Toko Kelontong telah memberi dampak positif yang telah dirasakan secara nyata baik oleh anggota SRC dan keluarganya, UMKM secara umum, masyarakat, dan untuk perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Ekonom Senior sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi mengatakan pendampingan dan pembinaan UMKM menjadi penting karena kontribusi dan peran penting UMKM sebagai pilar penting dalam perekonomian Indonesia.

Ia mengemukakan, 61 persen Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi Indonesia disokong oleh aktivitas para pelaku UMKM. Oleh karena itu, Fithra mengapresiasi SRCIS yang secara konsisten telah hadir membina dan mendampingi UMKM.

“SRC sudah ada selama 16 tahun, artinya sudah berjalan secara berkesinambungan. Apa yang dilakukan SRC harus jadi contoh bagi yang lain dalam pengembangan UMKM, dan bahkan pemerintah dapat menerapkan community based ecosystem ini,” ucap Fithra.

Dia juga mengapresiasi peran aktif SRC terhadap kemajuan UMKM, masyarakat sekitarnya, dan perekonomian. Menurutnya, SRC dapat menjadi contoh program pemberdayaan UMKM yang berdampak positif.

“Kalau satu komunitas saja sudah bisa menyumbang begitu besar, jika pemerintah bisa mengembangkan komunitas lain pasti akan sangat bermanfaat sekali. Tidak ada salahnya menjadikan SRC sebagai salah satu contoh buat pengembangan komunitas UMKM lainnya,” terangnya.

Fithra juga mengatakan kolaborasi lintas sektor dalam pemberdayaan UMKM sangat penting dalam menciptakan UMKM yang memiliki nilai, sehingga mencapai kemajuan.

“Bayangkan jika satu UMKM dengan UMKM lainnya terkonsolidasi dengan baik. itu bisa benar-benar meningkatkan value dan bisa mencapai market yang lebih besar. Terkonsolidasi artinya ada dalam satu komunitas yang bisa saling membantu, saling berkomunikasi, apalagi di era digital kolaborasi itu menjadi lebih penting dibandingkan kompetisi,” pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dari kanan: Sabdo Yusmintiarto (Ketua Umum IRWATA), Baby Kristami (Wakil Ketua IRWATA Bidang Kemitraan yang juga CEO one Gold), dan Hendra Suryakusuma (Wakil Ketua IRWATA Bidang Legal dan Reguliasi yang juga Ketua Umum Data Center Provider Organisation).

Senin, 20 Januari 2025 - 18:36 WIB

Indonesia Siap Jadi Pusat Inovasi Blockchain Melalui IRWATA Summit 2025

IRWATA Summit 2025, digelar IRWATA untuk sebagai platform global bagi para inovator, pelaku bisnis dan investor di sektor blockchain dan tokenisasi aset nyata.

Ekspor Kopi Perdana

Senin, 20 Januari 2025 - 16:27 WIB

OJK Resmikan Ekspor Kopi Perdana di Sumatera Selatan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Sekretariat Bersama (Sekber) Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Sumatera Selatan terus mendorong pengembangan perekonomian daerah dengan peresmian…

Agustinus R. Kambuaya:

Senin, 20 Januari 2025 - 16:11 WIB

Anggota DPD Asal Papua, A. Kambuaya, Tegaskan: Hilirisasi Tambang Harus Beri Manfaat Nyata bagi Papua, Bukan Hanya Kerusakan

Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum Komite II DPD RI dengan Tim Ahli Penyusun Naskah Akademik RUU Mineral dan Batu Bara, Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Provinsi Papua Barat Daya, Agustinus R.…

Peresmian Perdagangan Karbon Luar Negeri

Senin, 20 Januari 2025 - 16:03 WIB

KLH/BPLH, OJK dan BEI Resmikan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui IDXCarbon

Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan Perdagangan Internasional…

Serat LENZING™ ECOVERO™ Hitam Kini Hadir dalam Aplikasi Mattress Ticking dengan Warna Hitam yang Lebih Tahan Lama

Senin, 20 Januari 2025 - 16:00 WIB

Industri Tekstil Lenzing Group Sebut Serat LENZING™ ECOVERO™ Hitam Kini Hadir dalam Aplikasi Mattress Ticking

Jakarta-Secara ilmiah hitam tidak dianggap sebagai warna karena tidak memiliki cahaya atau panjang gelombang. Namun, data dari sebuah perusahaan wallpaper menunjukkan bahwa hitam merupakan pilihan…