Eng. Badr Al Meer Didapuk Jadi Group Chief Executive Officer di Qatar Airways Group

INDUSTRY.co.id-Doha– Qatar Airways dengan bangga mengumumkan bahwa Eng. Badr Al Meer telah mengambil peran sebagai Group Chief Executive Officer di Qatar Airways Group menyusul pensiunnya Yang Mulia Bapak Akbar al Baker setelah 27 tahun melayani tanpa tertandingi.

Karir Al Meer yang luar biasa telah ditempa selama dua dekade merintis proyek penerbangan, konstruksi, dan pengembangan real estat bernilai miliaran dolar, sementara juga mencerminkan perencanaan suksesi Qatar menuju generasi pemimpin baru.

Sejak 2014, Eng. Al Meer telah menjabat sebagai Chief Operating Officer Bandara Internasional Hamad, memimpin divisi penting seperti MATAR – Perusahaan Qatar untuk Operasi dan Manajemen Bandara, Qatar Bebas Bea, Qatar Aviation Services, Qatar Aviation Catering Company, Qatar Distribution Centre, Dhiafatina Hotels, dan Qatar Airways Global Real Estate.

"Yang Mulia Bapak Akbar Al Baker telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada organisasi ini, setelah membangun Qatar Airways dari bawah ke atas menjadi maskapai kelas dunia seperti sekarang ini – dengan 241 pesawat, 43.000 karyawan dan lebih dari 160 tujuan di seluruh dunia.

Merupakan suatu kehormatan untuk melayani di bawah bimbingannya, dan saya memberikan penghormatan kepadanya seiring beliau menuju babak baru," kata Al Meer. "Selama 10 tahun terakhir, saya telah mendedikasikan karir saya untuk membuat dampak di Qatar Airways Group dan saya berharap dapat memimpin maskapai nasional kami ke era baru – di mana budaya kepercayaan dan pemberdayaan akan menjadi blok bangunan kesuksesan bersama kami."

"Dalam industri perjalanan yang dinamis dan terus berkembang saat ini, saya berencana untuk berinvestasi dalam prioritas dan fokus generasi saya, dan akan menempatkan fokus baru pada pemanfaatan teknologi terbarukan, mengembangkan dan menerapkan solusi penerbangan berkelanjutan, dan lebih meningkatkan pengalaman pelanggan kami – sambil secara bersamaan melanjutkan pertumbuhan agresif dan layanan kelas dunia yang selalu kami tawarkan. Saya sangat bangga dengan peran kami sebagai pintu ke dunia yang – dan berharap dapat lebih meningkatkan posisi kami sebagai tujuan wisata favorit."

Selama masa jabatannya di Bandara Internasional Hamad, Eng. Al Meer dengan mahir memandu bandara melalui tonggak utama dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya termasuk pandemi COVID-19, proyek perluasan 10 miliar QAR ($2,7 miliar USD), dan Piala Dunia FIFA 2022 yang bersejarah – yang membuat bandara menyambut lebih dari satu juta pengunjung. Kepemimpinannya juga memainkan peran penting dalam Bandara Internasional Hamad yang dinobatkan sebagai "Bandara Terbaik Dunia" oleh SKYTRAX World Airport Awards yang bergengsi (2021 dan 2022), serta "Bandara Terbaik di Timur Tengah" selama sembilan tahun berturut-turut oleh SKYTRAX, survei kepuasan pelanggan bandara global tahunan terbesar di dunia.

Sebelum bergabung dengan Bandara Internasional Hamad, Eng. Al Meer menghabiskan satu dekade dengan United Development Company (UDC), sebuah perusahaan pemegang saham publik Qatar dan perusahaan konstruksi terkemuka di negara Teluk itu, dan akhirnya naik ke posisi Penjabat Chief Executive Officer. Selama waktu ini, ia mengawasi pengiriman usaha unggulan UDC, Proyek Pearl, sebuah proyek pengembangan perkotaan terkenal di Qatar yang terkenal dengan desain arsitekturnya.

Dengan gelar teknik dari American University of Beirut dan University of Colorado, Eng. Al Meer membawa fondasi pendidikan yang kuat dan kekayaan wawasan bisnis serta keahlian teknis dalam bidang teknik, konstruksi, dan pengembangan proyek skala besar.

Dalam peran barunya sebagai CEO Grup, rekam jejak Eng. Al Meer dalam proyek-proyek sukses dan keahliannya dalam bidang penerbangan dan manajemen proyek secara unik menjadikannya pemimpin yang tepat untuk memimpin Grup Qatar Airways ke era baru yang menarik.

Pekan lalu, Qatar Airways Group melaporkan laba melonjak sebesar $1,026 miliar untuk paruh pertama tahun fiskal, meningkat lebih dari 100% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah penumpang juga menyaksikan pertumbuhan, meningkat sebesar 22% menjadi 19 juta, karena faktor muatan yang lebih tinggi. Keuntungan maskapai ini didukung oleh kembalinya layanan armada Airbus A350, kemitraan dengan anggota oneworld, dan aliansi strategis lainnya di seluruh China, Eropa, dan Australasia.