Menperin: Ekspansi Melalui Pasar Modal Dapat Menggairahkan Iklim Investasi

Oleh : Hariyanto | Jumat, 21 Juli 2017 - 17:03 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan pemaparan pada acara Pembukaan Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) 2017
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan pemaparan pada acara Pembukaan Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) 2017

INDUSTRY.co.id , Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong pelaku industri yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia agar terus berekspansi. Hal tersebut karena, upaya perusahaan untuk melakukan penggalangan dana bisa melalui pasar modal.

“Selain akan membuat valuasi bertambah, ekspansi perusahaan lewat pasar modal dapat menggairahkan iklim investasi. Bahkan, dengan perusahaan tersebut berkembang, tentunya akan menyerap tenaga kerja baru,” kata Menperin pada Pembukaan Musyawarah Anggota 2017 Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) di Jakarta, Kamis (20/7/2017).

Airlangga meyakinkan, peningkatan investasi yang digelontorkan oleh sektor riil, membuat industri dan ekonomi nasional semakin bertumbuh.

"Ini membuktikan bahwa kunci pertumbuhan di industri adalah investasi. Industri naik, maka serapannya akan naik terus," tuturnya.

Merujuk data Badan Koordinasi Peananaman Modal (BKPM), nilai investasi PMDN sektor industri pada triwulan I tahun 2017 sebesar Rp 27,21 triliun atau tumbuh sebesar 6,88 persen dibanding periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 25,45 triliun. Investasi sektor industri memberikan kontribusi sebesar 39,57 persen dari total investasi PMDN triwulan I-2017 sebesar Rp68,76 triliun.

Sedangkan, nilai investasi PMA sektor industri triwulan I-2017 mencapai USD 3,23 miliar. Investasi PMA sektor industri ini memberikan kontribusi sebesar 44,31 persen dari total investasi PMA triwulan I-2017 sebesar USD 7,29 miliar.

Menteri yang juga menjabat sebagai Pembina AEI ini mengatakan, ada banyak industri yang bisa disasar untuk masuk ke pasar modal. Di antaranya yang perlu menjadi perhatian karena masih minimnya masuk ke lantai bursa, yaitu perusahaan makanan dan minuman serta perusahaan farmasi. Padahal kedua sektor tersebut memiliki kinerja yang positif atau kerap di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri yang tumbuh tinggi pada triwulan I-2017, yaitu industri kimia farmasi dan obat tradisional sebesar 8,34 persen serta industri makanan dan minuman mencapai 8,15 persen. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi sekitar 5,01 persen.

Airlangga menyampaikan, pemerintah akan menyiapkan insentif bagi para emiten industri yang bersedia melakukan peningkatan kapasitas di dalam negeri. Apalagi, bagi industri manufaktur yang sudah jadi perusahaan publik atau berstatus terbuka dinilai telah unggul di sektornya.

“Terkait pembiayaan ekspansi, sebagai perusahaan yang telah melantai di bursa, seharusnya tidak sulit untuk mendapatkan dana perluasan usaha,” ungkapnya.

Selain memberikan insentif yang diinginkan pelaku industri, Airlangga mengatakan, pemerintah juga tengah mendorong pendalaman struktur pada sektor industri prioritas.

"Misalnya memacu hilirisasi sektor industri agro dan logam untuk mensubstitusi kebutuhan yang selama ini masih diimpor," imbuhnya.

Kemudian, langkah strategis yang dilakukan Kementerian Perindustrian dalam pembangunan industri nasional, antara lain peningkatan kompetensi SDM melalui pendidikan vokasi industri, pengembangan industri padat karya berorientasi ekspor, pengembangan IKM dengan platform digital, pengembangan industri berbasis sumber daya alam, dan pengembangan perwilayahan industri.

Menurutnya, Indonesia saat ini masih harus menghadapi beberapa tantangan, di antaranya terkait dengan cost of fund, kebutuhan energi yang masih tinggi, dan biaya logistik yang besar.

"Saat ini, pemerintah tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, diharapkan bisa menggerakkan perekonomian nasional," pungkas Airlangga.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI bantu difabel

Minggu, 05 Mei 2024 - 10:59 WIB

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik dan Serahkan Bantuan Pendidikan Bagi Penyandang Cerebral Palsy

Bank DKI secara konsisten menunjukkan komitmennya dalam mendukung tujuan pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals melalui perwujudan 2 program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan…

AAJI bersama anggotanya menanam mangrove di PIK

Minggu, 05 Mei 2024 - 06:04 WIB

AAJI Tanam 2000 Bibit Mangrove dan Berikan Literasi Keuangan Pada Kelompok Nelayan

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bersama dengan 27 perusahaan anggotanya menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan “AAJI Peduli…

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang.

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:56 WIB

Sejumlah Guru, Pegiat Literasi Hingga Orang Tua Ikuti Pembekalan Membaca Nyaring di Kota Padang

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas orang tua, kelas guru dan kelas pustakawan/pegiat literasi.

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:51 WIB

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer

Dukungan yang diberikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap aktivitas olahraga, membuat moncer sejumlah cabang olahraga di Indonesia.

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…