Pagi ini, IHSG Dibuka Turun ke Posisi 5.824

Oleh : Abraham Sihombing | Selasa, 18 Juli 2017 - 11:31 WIB

Ilustrasi Indocement. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Indocement. (Dimas Ardian/Bloomberg)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungn (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka turun ke posisi 5.824 pada sesi pertama perdagangan Selasa (18/07/2017) ini dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di level 5.841.

Hingga pukul 10:42 waktu JATS hari ini, IHSG terpantau di posisi 5.823, turun 0,3% atau 17 poin dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin. Sementara itu, IHSG bergerak pada kisaran 5.816-5.831.

Penurunan IHSG pada pagi ini disebabkan oleh terpuruknya harga 352 saham. Kendati demikian masih ada 121 saham yang mengalami kenaikan harga. Sementara itu, ada 124 saham yang harganya stagnan dan 201 saham yang belum ditransaksikan.

Total nilai transaksi jual beli saham pada pagi ini tercatat sebesar Rp1,84 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 3,30 miliar unit saham. Sementara itu, investor asing melakukan aksi jual saham bersih (net selling) sebesar Rp102 miliar, tetapi dengan total volume pembelian bersih (net buying volume) sebanyak 35 juta unit saham.

Sebanyak tujuh dari 10 indeks sektoral BEI mengalami keterpurukan. Indeks sektor konsumer mengalami penurunan terdalam, yakni sebesar 0,58% atau 14,63 poin ke posisi 2.505. Kemudian disusul oleh indeks sektor keuangan dan indeks sektor infrastruktur yang masing-masing terpangkas 0,52% dan 0,36%. Sementara itu, indeks sektor properti mengalami kenaikan tertinggi, yakni sebesar 0,46% atau 2,26 poin ke posisi 494.

Saham-saham LQ45 yang mengalami penurunan harga dan menjadi top losers adalah saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang harganya terpangkas 2,9% atau Rp35 menjadi Rp1.165 per unit, saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang susut 2,4% atau Rp15 menjadi Rp605 per unit dan saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang turun 2,4% atau Rp425 menjadi Rp17.475 per unit.

Sementara itu, saham-saham LQ45 yang menjadi top gainers adalah saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang harganya terangkat 4,8% atau Rp16 menjadi Rp350 per unit, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang naik 1,4% atau Rp30 menjadi Rp2.240 per unit dan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang meningkat 1,1% atau Rp20 menjadi Rp1.795 per unit. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…