Pasar Pilih Kemasan Sehat, Market Share AMDK Galon Bening Melonjak

Oleh : Hariyanto | Jumat, 17 Maret 2023 - 11:03 WIB

Ilustrasi Galon
Ilustrasi Galon

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Berdasarkan data terbaru, market share galon bening ternyata terus meningkat. Padahal, galon bening kerap menjadi target kampanye negatif, sebagai bagian dari upaya mempertahankan dominasi pasar air minum dalam kemasan (AMDK) polikarbonat berwarna gelap yang dikuasai investasi asing. 

Fakta ini terbaca dari data mutakhir pada 2022 yang mencatatkan market share AMDK galon bening dari plastik jenis Polyethylene Terephthalate (PET), meningkat menjadi 8% dari sebelumnya 6%. Sebaliknya, market share galon guna ulang dari plastik keras polikarbonat yang didominasi market leader, merosot menjadi 92% dari sebelumnya 94%. 

Market leader memang masih menguasai pasar, walau secara perlahan mulai dikikis para pelaku usaha dalam negeri. Informasi tentang AMDK galon bening yang lebih sehat dan aman untuk keluarga, ternyata lebih meyakinkan banyak konsumen.

“Selama puluhan tahun, karena ketidaktahuan mereka, konsumen mengkonsumsi air dari kemasan galon yang berpotensi membahayakan kesehatan, pemerintah jelas punya kewajiban untuk melindungi masyarakat dan sudah mengambil langkah tepat sebelum terlambat,” kata Eko Susilo, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas), belum lama ini, di Jakarta.

Polikarbonat adalah plastik keras yang mengandung bahan kimia Bispenol-A (BPA). “Dari 30-40 juta galon yang beredar di Indonesia saat ini, sebanyak 90 persen adalah galon guna ulang polikarbonat,” kata Eko 

Yang tak kalah menggembirakan, kata Eko, saat ini memang sedang terjadi peningkatan pasar untuk produk-produk AMDK di luar market leader. 

“Pertumbuhan produsen air minum kemasan di luar pemain besar tumbuh 2 digit, di mana hal tersebut menjadi kabar baik bagi kami, produsen air minum kemasan lokal,” kata Eko. 

Mengutip data terbaru yang dikeluarkan Asparminas pada awal 2023, pertumbuhan pasar AMDK galon pada 2022 mencapai angka 4% dan pemain besar yang dikuasai investasi asing cenderung stagnan. Artinya, pemain-pemain menengah dan kecil lainnya di luar pemain besar, telah berhasil melakukan inovasi dan meningkatkan daya saing, sehingga bisa merebut pasar dari pemain besar. 

“Pelaku usaha bisa lebih inovatif dan lebih tenang dalam menjalankan usaha air minum karena sudah sesuai regulasi pemerintah, dan masyarakat juga diuntungkan karena kesehatan mereka bisa lebih terjaga,” paparnya.

Eko mengatakan, produsen air minum kemasan lokal yang berjumlah 95% lebih tersebar di seluruh pelosok nusantara.

“Mereka (pelaku usaha dalam negeri) harus terus berinovasi dan meningkatkan daya saing, sehingga bisa berkontribusi pada pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di daerah masing-masing,” katanya. 

Berdasarkan olahan data dari berbagai sumber, market leader AMDK di Indonesia diketahui menguasai kurang lebih 50% market share, walaupun diyakini bahwa penguasan mereka yang sebenarnya berkisar lebih dari 50% karena tidak termasuk merek kedua milik market leader.

Sementara itu, beberapa merek produk lokal seperti Cleo, Club, Le Minerale, 2 tang, Oasis, Prima, dan Super O2, masing-masing hanya menguasai 1%-5% market share. Sisanya, dikuasai merek lain yang mayoritas berada di kelas 0,01% - 0,08%.

Market share pelaku usaha menengah dan kecil ini tentu saja masih jauh di bawah market leader yang menguasai lebih dari separuh pasar AMDK di Indonesia.

Eko mengatakan, saat ini ada 1.200 pelaku industri air minum dalam kemasan, dengan volume air minum 35 miliar liter per tahun, 2.100 merek dan 7.000 lebih izin edar. Eko sebelumnya juga pernah mengatakan bahwa pelaku industri AMDK sebetulnya mampu menghemat biaya produksi hingga Rp1,5 triliun per tahun.

Penghematan signifikan ini bisa diraih bila mereka mau meninggalkan galon polikarbonat yang notabene masih import, dan beralih menggunakan galon dari jenis plastik PET produksi dalam negeri yang lebih kompetitif dan mudah di daur ulang.

“Jadi, seharusnya sumber dari dalam negeri yang melimpah yang justru didukung, bukan tetap memaksakan impor. Selain tidak sehat dan tidak kompetitif, industri yang tetap melakukan impor ini jelas tidak sehat,” katanya. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Jumat, 26 April 2024 - 06:47 WIB

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) menjalin kerjasama strategis untuk memajukan penelitian…

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Jumat, 26 April 2024 - 06:39 WIB

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri agenda halalbihalal Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) di Jakarta, Kamis (25/4). Hadir mendampingi Menteri…

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.