Ekonomi Bisa Tumbuh 5,3% Jika Konsumsi Domestik Terjaga
Oleh : Kormen Barus | Senin, 30 Januari 2023 - 21:33 WIB

Ekonomi Bisa Tumbuh 5,3% Jika Konsumsi Domestik Terjaga
INDUSTRY.co.id, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemulihan ekonomi nasional terus berlanjut. Menurutnya, pondasi perekonomian Indonesia masih kuat.
Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,3% year on year (yoy). "Konsumsi, investasi, dan ekspor menggerakkan perekonomian nasional,” ujar Ketum Golkar itu.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah Redjalam menilai angka tersebut sebagai angka yang realistis meski di tengah ketidakpastian dan ancaman krisis global.
Menurut Piter, perbedaan ekonomi Indonesia dengan ekonomi negara lain adalah dukungan konsumsi domestik. "Menurut saya realistis. Karena memang kondisi Indonesia berbeda dengan kondisi global," ujarnya.
Piter memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh pada rentang 4,8-5,3%. Oleh sebab itu, menurutnya angka 5,3% adalah angka optimistis, dan tetap realistis.
"Saya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 ada di kisaran 4,8-5,3%. Jadi kalau pemerintah memproyeksikan 5,3% itu adalah angka optimis tetapi masih realistis," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama komponen PDB dari sisi pengeluaran. Konsumsi domestik berkontribusi 50,38% terhadap PDB Kuartal III 2022. Dari 2014 hingga 2018, rata-rata kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB adalah 56,15%.
Pada 2019 hingga 2021, rata-rata kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB adalah 56,2%. Rinciannya, pada 2019 adalah 56,63%, 2020 naik ke 57,65 persen, dan 2021 turun ke 54,42%.
Tantangan
Sementara itu, Ekonom INDEF Agus Herta Sumarto mengatakan tiga sektor yang disebut menopang pertumbuhan ekonomi yaitu ekspor, konsumsi, dan investasi memiliki tantangannya masing–masing.
“Tantangan terbesar ada di sektor ekspor. Di tengah melemahnya kinerja perekonomian global, menggenjot ekspor sepertinya bukan perkara mudah. Kinerja perdagangan global belum benar-benar pulih sehingga pemerintah harus benar-benar bisa memilih sektor ekonomi serta komoditas yang bisa menggenjot ekspor Indonesia,” kata Agus Herta, Senin (30/1).
Kemudian konsumsi masyarakat, tantangannya ada pada bagaimana mempertahankan daya beli masyarakat. “Setelah beberapa waktu lalu dihantam badai PHK dan naiknya beberapa komoditas pangan. Struktur ekonomi kita masih sangat tergantung dari sisi konsumsi ini karena lebih dari 50% PDB kita disokong oleh konsumsi. Optimisme masyarakat harus terus dijaga sehingga mereka tidak mengerem konsumsinya akibat adanya scarring effect,” jelas Agus Herta yang juga Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari Universitas Mercu Buana itu.
Lalu pada sektor investasi, di tengah pelemahan ekonomi dunia maka investor akan sangat berhati hati dalam memilih daerah tujuan. ra investor terutama investor global masih cenderung "wait and see" sebagai bentuk kehati-hatian mereka.
"Beberapa SWF global masih menerapkan standar persyaratan investasi yang tinggi untuk negara-negara tujuan investasinya. Mereka mencoba mengalihkan risiko investasi ke masing-masing negara yang menjadi target dan tujuan investasi mereka. “ ungkap Agus Herta.
Sovereign Wealth Fund (SWF) adalah yang memiliki fungsi stabilisasi, investasi dan tabungan sangat diperlukan kehadirannya
Secara umum, INDEF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi indonesia di 2023 berada di angka 4,8%. Kisaran ini hampir sama dengan sejumlah lembaga moneter dunia lainnya. Meski di bawah proyeksi pemerintah, namun secara umum kondisi perekonomian indonesia cukup tangguh dibandingkan negara-negara lain.
Baca Juga
Pengusaha Periklanan Ramai-ramai Tolak Revisi PP 109/2022: Matikan…
Kemenperin Angkat Bicara Soal Penyesuaian Upah Pekerja Industri Berorientasi…
Ini Daftar Perusahaan dan Institusi Peraih Penghargaan P3DN 2023
Business Matching PDN 2023 Berhasil Capai Kontrak Rp200-an Triliun,…
Siap-siap! Pemerintah Bakal Berlakukan Lampu LED Cantumkan Logo Hemat…
Industri Hari Ini

Selasa, 21 Maret 2023 - 23:36 WIB
Mowilex Resmikan Pabrik Baru Di Cikande. Terapkan Teknologi Baru, Dan Serap Ratusan Tenaga Kerja
Diresmikan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Inventasi/BKPM Nurul Ikhwan, pabrik Mowilex di Cikande punya teknologi baru ramah lingkungan, serta serap ratusan tenaga kerja lokal.

Selasa, 21 Maret 2023 - 22:12 WIB
OCBC NISP Business Forum 2023 Sinergikan Pelaku Ekonomi
Bank OCBC NISP menyelenggarakan acara OCBC NISP Business Forum 2023 untuk memberikan insight, ide, gagasan dan pandangan perekonomian Indonesia maupun global, kepada nasabah-nasabah Korporasi,…

Selasa, 21 Maret 2023 - 21:47 WIB
Rumah Zakat Luncurkan Ramadhan Kejar Pahala
Tahun ini Rumah Zakat meluncurkan gerakan Ramadhan Kejar Pahala #BergerakNyata untuk Indonesia, dengan target membahagiakan 1 juta penerima manfaat dari Aceh hingga Papua.

Selasa, 21 Maret 2023 - 20:25 WIB
Publik Pilih Erick Thohir Calon Wapres Pekerja Keras
Erick Thohir muncul di posisi teratas setelah Prabowo Subianto sebagai menteri dengan kinerja terbaik dalam survei Indo Barometer. Erick menjadi pilihan publik yang menjawab pertanyaan lembaga…

Selasa, 21 Maret 2023 - 20:22 WIB
bank bjb Terima Penghargaan Bank Penyedia Layanan Pembayaran Zakat Terbaik dari Baznas
Jakarta - Jelang bulan ramadan yang pernuh berkah, bank bjb kembali mendapat apresiasi atas dukungan yang diberikan bagi kemaslahan ummat.
Komentar Berita