Tiga Organisasi Lingkungan Besar Gugat Perusahaan Asal Prancis Terkait Sampah Plastik

Oleh : Hariyanto | Kamis, 19 Januari 2023 - 14:14 WIB

Ilustrasi sampah plastik
Ilustrasi sampah plastik

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Perusahaan raksasa global asal Prancis, yang memegang merek air minum dalam kemasan (AMDK) terkenal, saat ini tengah didera tuntutan hukum serius. Pekan ini, tiga organisasi lingkungan besar menyeret perusahaan tersebut ke pengadilan Prancis, dengan tuduhan gagal menangani masalah sampah plastik yang mereka produksi selama bertahun-tahun beroperasi di seluruh dunia.

Tiga kelompok lingkungan yang mengajukan gugatan yaitu Surfrider, ClientEarth dan Zero Waste France, menggugat perusahaan itu ke pengadilan karena selama bertahun-tahun dinilai tidak cukup serius mengurangi jejak sampah plastiknya. Menurut hasil audit merek terbaru lembaga Break Free from Plastic sepanjang 2018-2022, perusahaan tersebut berada dalam 10 besar pencemar sampah plastik terbesar di dunia.

“(Perusahaan itu) terus maju tanpa rencana serius untuk menangani masalah plastik mereka, meskipun sudah ada kekhawatiran yang disampaikan para pakar iklim dan kesehatan serta para konsumen, … perusahaan punya kewajiban hukum untuk menghadapi masalah ini,” kata Rosa Pritchard, seorang pengacara untuk ClientEarth dalam keteranganya yang dikutip, Kamis (19/1/2023).

Sementara itu, Antidia Citores yang merupakan jurubicara untuk kampanye perlindungan laut dari lembaga Surfrider Foundation Europe menngatakan bahwa pihaknya ingin perusahaan tersebut memperbaiki laporan kewajibanya.

“Kami ingin perusahaan ini memperbaiki laporan kewajibannya dan secara khusus bertanggungjawab terhadap penggunaan plastiknya, termasuk strategi konkret untuk menguranginya,” kata Antidia Citores seperti dilansir Reuters.

Seperti yang diketahui, perusahaan raksasasa asal Prancis ini memang memiliki yang jangkauan bisnisnya menggurita hingga ke 120 negara. Perusahaan ini juga dominan di Indonesia dan Turki, dua negara yang banyak menerima dampak limpahan sampah plastik dari negara-negara Barat.

Dilansir dari The Guardian, berdasarkan pemeringkatan audit merek selama tiga tahun berturut-turut. ClientEarth mengatakan plastik yang digunakan perusahaan tersebut setiap tahun beratnya lebih dari 74 kali berat Menara Eiffel. Laporan keuangan perusahaan itu juga mengungkapkan bahwa pada 2021 telah menggunakan 750.000 ton plastik.

Jumlah ini jauh lebih besar dari penggunaan plastik pada 2020 yang mencapai 716.500 ton. Semua plastik yang digunakan tersebut utamanya untuk kemasan botol air mineral, kemasan yogurt dan kemasan kecil lainnya.

Tuntutan hukum dari ketiga organisasi lingkungan ini menggunakan undang-undang 'Tanggung Jawab Kerja Sama' yang diintroduksi Prancis pada 2017, yang mewajibkan perusahaan-perusahaan besar bertindak efektif untuk mengidentifikasi, dan mencegah pelanggaran hak asasi manusia dan kerusakan lingkungan dalam seluruh rangkaian aktivitas produksi.

Sejumlah perusahaan besar di Prancis memang telah merespons undang-undang ini dengan menyajikan tanggung jawab kerja sama, tetapi tidak spesifik dan kabur. Itu pula sebabnya, organisasi-organisasi lingkungan menuding perusahaan tergugat tidak memasukkan permasalahan plastik dalam rencana 'tanggung jawab kerja sama' pada 2021.

Mereka menuntut perusahaan itu untuk melakukan perbaikan serta merilis rencana baru yang mencakup fase penghapusan plastik dalam waktu enam bulan setelah dieksekusi di pengadilan. Apabila dinilai gagal melakukannya, ketiga organisasi lingkungan ini menuntut ganti rugi sebesar 100.000 euro per hari keterlambatan.

Direktur Program ClientEarth untuk Eropa Adam Weiss mengatakan, sebelumnya regulasi di Prancis tampak tidak bergigi karena persyaratannya yang tidak jelas. Tetapi, kuncinya ada pada tuntutan hukum.

Weiss mengatakan sebelumnya kelompoknya kesulitan untuk mengatasi hukum perusahaan yang 'dirancang untuk melindungi investor dan perusahaan'. Padahal, mereka berupaya keras menekan perusahaan agar lebih serius bertindak menangani masalah lingkungan.

Tetapi sekarang situasinya sudah berubah dengan keluarnya undang-undang baru Prancis, yang mewajibkan perusahaan lebih bertanggung jawab di seluruh mata rantai produk mereka. Terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia dan pelanggaran lingkungan.

"Sekarang, kami memiliki undang-undang yang dirancang untuk membuat perusahaan bertindak untuk lingkungan. Ini adalah perubahan besar," ujar Weiss.

Sejauh ini, perusahaan tergugat membela diri dengan mengklaim sepanjang 2018-2021 telah mengurangi penggunaan plastik hingga sebesar 12 persen. Mereka juga mengklaim berkomitmen hanya menggunakan plastik daur ulang dan guna ulang pada 2025.

Tetapi, klaim tersebut dibantah oleh lembaga Ellen MacArthur Foundation, yang bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membangun program keikutsertaan (voluntary program) yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar untuk mengatasi sampah plastik.

"Perusahaan tersebut tidak berada pada jalur yang benar untuk mencapai target tersebut," demikian tulis laporan Ellen MacArthur Foundation dikutip dari New York Times

 

 

 

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…