Pemerintah akan Mampu Redam Efek Negatif Kenaikan Suku Bunga
Oleh : Kormen Barus | Jumat, 18 November 2022 - 19:41 WIB

Pemerintah akan Mampu Redam Efek Negatif Kenaikan Suku Bunga
INDUSTRY.co.id, Jakarta- Ekonom INDEF Agus Herta Sumarto mengatakan, kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI7DRR) menjadi 5,25% akan menimbulkan dampak negatif, namun bisa diredam oleh pemerintah.
“Dampak negatif yang paling dirasakan adalah kenaikan suku bunga kredit perbankan dan lembaga keuangan. Kenaikan suku bunga kredit ini akan sangat dirasakan oleh para pelaku industri karena biaya modal menjadi meningkat. Padahal selama ini mereka sudah terbebani oleh kenaikan harga input produksi & energi,“ jelas Agus, Jumat (18/11/2022).
Oleh karena itu, pemerintah harus membuat kebijakan shock absorber yang dapat meredam efek negatif kenaikan BI7DRR dari dua sisi sekaligus, supply dan demand.
“Dari sisi supply, pemerintah bersama Bank Indonesia dapat memberikan relaksasi terhadap berbagai pungutan yang selama ini menjadi beban biaya yang harus ditanggung para pelaku industri,” ungkap Agus.
Dia menambahkan, pemerintah melalui kebijakan fiskalnya dapat secara temporer memberikan relaksasi pajak dengan memberikan beberapa kebijakan tax holiday dan memberikan subsidi suku bunga khusus untuk sektor-sektor padat karya sehingga bisa mengurangi beban biaya modal yang meningkat akibat kenaikan BI7DRR.
Dengan adanya insentif dari pemerintah, maka memangkas biaya modal, sehingga diharapkan tidak perlu lagi efisiensi dari sumber daya manusia, alias melakukan PHK.
Kemudian dari sisi demand, pemerintah diminta terus menggelontorkan program jaring pengaman sosial untuk menjaga daya beli masyarakat. Misalnya Bansos, BSU dan BLT.
“Masyarakat yang tergerus daya belinya baik akibat kenaikan harga barang dan jasa ataupun karena berkurangnya pendapatan, dapat tetap melakukan konsumsi sehingga permintaan terhadap barang dan jasa yang diproduksi perusahaan tidak mengalami perubahan signifikan,” kata Agus.
Masih Di Atas 5%
Sementara itu, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengungkapkan meski suku bunga acuan naik, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan masih bisa menembus angka 5,17%. "Masih 5,17%," ujarnya
Menurutnya, ekonomi Indonesia masih bisa bertahan meski dibayang-bayangi ketidakpastian global. Neraca transaksi berjalan terus mencatat surplus di Kuartal IV 2022, berkat harga komoditas yang tinggi. Meski demikian, ia mengingatkan pertumbuhan impor telah mengejar pertumbuhan ekspor.
Faisal memprediksi pelemahan ekspor diasumsikan masih berlanjut seiring dengan penurunan harga komoditas pada 2023. Sedangkan pertumbuhan impor akan terus menguat sebab didorong oleh membaiknya mobilitas masyarakat dan aktivitas investasi.
"Impor terus menguat di tengah pemulihan ekonomi yang kuat sementara ekspor berisiko melemah karena meningkatnya kekhawatiran akan resesi global," tambahnya.
Faisal memprediksi sektor modal dan keuangan akan terus menghadapi risiko penurunan ke depan. Hal itu disebabkan angka inflasi global yang terus naik, sehingga memaksa adanya kebijakan normalisasi moneter global yang lebih agresif. Hal itu akan memicu arus modal keluar (capital outflow) dan berisiko mempengaruhi portofolio investasi.
"Satu-satunya sumber arus masuk akan berasal dari investasi langsung, didorong oleh pemulihan ekonomi domestik yang solid dan keberhasilan industri hilir," tandasnya.
Nilai tukar Rupiah terhadap USD juga diperkirakan tidak akan selemah saat ini. Rupiah diprediksi akan menguat. "Kami memperkirakan nilai tukar Rupiah berada di sekitar Rp15.186/USD pada akhir tahun 2022, rata-rata sekitar Rp15.080/USD sepanjang tahun," pungkasnya.
Baca Juga
Soal Bursa CPO, Segara Institut: Pemerintah Perlu Hati-hati
Revisi Permendag 50 Jadi Keputusan Tepat Pemerintah Lindungi UMKM
Menperin Agus: Sertifikasi TKDN Kini Lebih Cepat, Akuntabel, dan…
Dukung Pembangunan IKN, BSN Tetapkan SNI Bidang Infrastruktur
RPP Kesehatan Terkait Pengamanan Zat Adiktif Didesak Dibuat Terpisah…
Industri Hari Ini

Rabu, 04 Oktober 2023 - 21:04 WIB
SketchUp Indonesia dan Hush Puppies Gelar Kompetisi Desain Interior. Ini Syarat Dan Keuntungan Yang Akan Didapat Peserta
Dukung desainer interior lokal, SketchUp dan Hush Puppies gelar SketchUp Annual Design Competition 2023. Registrasi dibuka mulai tanggal 13 Oktober 2023.

Rabu, 04 Oktober 2023 - 20:55 WIB
Perkuat Lini Bisnis, 99 Group Tunjuk Senior VP Listing Business Baru
99 Group menunjuk Faizal Abdullah sebagai Senior Vice President (SVP) for Listing Business. Pengalaman profesionalnya dalam enam tahun terakhir di industri properti, baik di Rumah.com maupun…

Rabu, 04 Oktober 2023 - 19:06 WIB
Prudential Syariah Luncurkan Pruanugerah Syariah
PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) memperkenalkan produk baru asuransi jiwa Syariah tradisional, yakni PRUAnugerah Syariah sebagai bentuk persiapan warisan bermakna bagi…

Rabu, 04 Oktober 2023 - 17:45 WIB
Summarecon Hadirkan Pengalaman Belanja Outlet Otentik Lewat Summarecon Villaggio Outlet di Karawang
PT Summarecon Agung Tbk. secara resmi membuka Summarecon Villaggio Outlets (Villaggio) sebagai Outlet Otentik Pertama di Indonesia pada hari Rabu, 4 Oktober 2023 mulai pukul 5 sore. Pembukaan…

Rabu, 04 Oktober 2023 - 17:00 WIB
Asaki ungkap Utilisasi Produksi Keramik Nasional Menurun, Ini Biang Keroknya
Industri keramik nasional tengah mengalami penurunan kinerja. Berdasarkan catatan Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), tingkat utilisasi produksi keramik nasional periode Januari…
Komentar Berita