Curhatan Petani Jeruk Pamelo Terkait Kelangkaan Pupuk Subsidi

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 26 April 2022 - 11:24 WIB

Anggota Komisi VI DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono saat kunjungan ke Desa Tamanan yang merupakan salah satu sentra budidaya Jeruk Pamelo di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, baru-baru ini. Foto: Ist/Man
Anggota Komisi VI DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono saat kunjungan ke Desa Tamanan yang merupakan salah satu sentra budidaya Jeruk Pamelo di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, baru-baru ini. Foto: Ist/Man

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Anggota Komisi VI DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono melakukan kunjungan ke Desa Tamanan yang merupakan salah satu sentra budidaya Jeruk Pamelo di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, baru-baru ini. Dalam kunjungan tersebut, ia menilik perkebunan jeruk Pamelo atau produk unggulan Desa Tamanan yang secara umum sudah sangat terkenal di daerah Jawa – Bali. Ia pun menyempatkan diri berdialog dengan para petani jeruk Pamelo.

Seperti yang dikutip industry.co.id, Selasa (26/4/2022), Ibas, sapaan akrabnya mengatakan budi daya jeruk pamelo di Desa Tamanan sudah ada sejak tahun 60-an dan hingga saat ini, perkebunan jeruk pamelo terus dikembangkan oleh warga dan menjadi salah satu penopang ekonomi masyarakat desa. Salah satu petani jeruk menyampaikan kelebihan budidaya jeruk Pamelo dibandingkan jeruk lainnya, yakni lebih tahan lama bisa sampai dua bulan dan sudah didistribusikan hingga ke luar kota.

Kepada Ibas, para petani jeruk Pamelo juga menyampaikan keluhan mereka terkait kelangkaan pupuk subsidi untuk pengembangan budidaya jeruk. “(Kami) sulit mendapatkan pupuk subsidi. Selain ada penjatahan, administrasinya juga sulit. Harus bawa KTP, KK, dan lain-lain. Mungkin maksudnya supaya tidak diperjualbelikan lagi, tapi jujur saja kami petani justru merasa terbebani. Nah, kedua kalau pupuk non subsidi, harganya terlalu mencekik Mas Ibas,” jawab salah satu petani.

“Kalau pupuknya pakai apa?” tanya Ibas. “Ini pakai NPK, tapi juga dicampur dengan pupuk organik. Dua-duanya dibutuhkan,” jawab petani jeruk. Menurut Ibas, keluhan kelangkaan pupuk subsidi juga banyak disampaikan dari petani tebu di Desa Purwosari, Kecamatan Kebonagung, Pacitan, Jawa Timur.

“Sebelumnya, saya juga mendapat uneg-uneg dari petani tebu tentang kesulitan pupuk ini, Insya Allah, sebagai wakil rakyatnya Bapak-Ibu, saya akan senantiasa memperjuangkan, menyampaikan aspirasi Panjenengan sedoyo, agar ada kebijakan atau solusi yang tentunya tidak merugikan petani kita,” ungkap Ibas.

Untuk meningkatkan perekonomian warga, Ibas juga memberikan bantuan pupuk dan alat semprot hama untuk perkebunan Jeruk Pamelo. Politisi Partai Demokrat itu berharap bantuan ini dapat bermanfaat dan bisa membantu meningkatkan hasil panen Jeruk Pamelo. Bagus, seorang petani jeruk Desa Tamanan menyampaikan apresiasi besarnya atas kegiatan yang dilakukan Ibas di desanya, ia juga menyampaikan harapan besarnya.

“Dengan adanya acara dari Mas Ibas ini sangat membantu masyarakat kami Desa Tamanan. Adanya bantuan-bantuan yang diberikan, sehingga kami semua bisa menikmatinya. Tentu kegiatan ini semoga bisa membantu memperkenalkan jeruk pamelo ke seluruh wilayah Indonesia. Semoga bisa terus membantu kami mengembangkan kebun jeruk pamelo ini juga, dan membantu kami menyampaikan kesulitan pupuk ke pihak atas (pemerintah),” katanya.

Selain memberikan bantuan pupuk, Ibas juga menyalurkan bantuan berupa paket sembako untuk warga serta biskuit gizi (MPASI) tinggi untuk ibu hamil dan balita sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kesehatan ibu dan anak. Ibas berpesan kepada para ibu hamil agar nantinya tetap memberikan asi eksklusif untuk bayinya.

Sebab, ASI mengandung kandungan gizi yang bermanfaat bagi imunitas serta tumbuh kembang bayi.  “Semoga kelak anak-anak kita menjadi anak yang berbakti pada orang tua, baik ibadahnya, jadi anak yang pnitar, kemudian berhasil jadi pemimpin-pemimpin hebat,” tandas Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia

Hannover Messe 2024: PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

Rabu, 24 April 2024 - 17:48 WIB

Hannover Messe 2024: PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

Hannover - CEO PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya dengan mendukung implementasi…