BPK Segera Audit Kinerja Pemerintah Secara Keseluruhan

Oleh : Herry Barus | Selasa, 23 Mei 2017 - 09:17 WIB

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). (Foto: IST)
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). (Foto: IST)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan akan mulai mengaudit kinerja pemerintahan secara keseluruhan, setelah audit keuangan pemerintah pusat menunjukkan kecenderungan terus membaik.

BPK sebelumnya memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2016 saat menyampaikan laporan kepada DPR pada Sidang Paripurna Jumat (19/5) lalu.

Opini tersebut diperoleh pemerintah pusat setelah 12 tahun menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN berupa LKPP sejak tahun 2004.

"Kalau laporan keuangan sudah WTP, BPK akan bergeser ke audit kinerja. Nanti kita bisa lihat kinerja pemerintah, apakah suatu program atau kegiatan itu sudah efisien, efektif, dan ekonomis. Kita akan bergerak ke sana," kata Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara saat diskusi dengan awak media  di Kantor Pusat BPK, Jakarta, Senin (22/5/2017)

Moermahadi menuturkan, saat ini sebetulnya BPK juga sudah mengaudit kinerja pemerintah namun bersifat parsial alias audit kinerja dilakukan per program atau per kegiatan. Untuk mengaudit kinerja pemerintah secara keseluruhan sendiri, lanjutnya, BPK perlu duduk bersama pemerintah untuk menyatukan kriteria untuk audit kinerja tersebut.

"Kita akan buat kondisinya seperti apa, kriteria yang akan disusun bersama-sama dengan pemerintah, kalau sama baru kita jalan. Kalau tidak sepaham, ya tidak bisa," ujarnya.

Selain itu, dari sisi waktu, audit kinerja memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan audit keuangan. Kendati demikian, audit kinerja diyakini dapat berdampak positif terhadap program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah.

"Permasalahannya waktu pasti agak lama, kinerja kita tidak dibatasi seperti LKPP dua bulan. Di Amerika Serikat saja setahun orang bikin audit kinerja, tapi itu juga bukan kinerja pemerintahan secara keseluruhan. Misalnya jalan tol, dilakukan audit kinerja itu bisa setahun itu akan lebih detil," kata Moermahadi.

Sebelumny, hasil pemeriksaan BPK atas LKPP yang didasarkan pada hasil pemeriksaan atas 87 Laporan Keuangan Kementerian Negara dan Lembaga (LKKL) dan satu Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN), menunjukkan sebanyak 74 LKKL atau 84 persen memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

BPK juga memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) pada delapan LKKL dan opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP) pada enam LKKL. Opini WDP atas delapan LKKL dan opini TMP atas enam LKKL tersebut tidak berpengaruh secara material terhadap LKPP 2016.

BPK menyampaikan juga temuan Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Kepatuhan. Temuan SPI diantaranya Pengendalian Piutang Pajak dan Penagihan Sanksi Administrasi Pajak, Pengendalian atas Pengelolaan Program Subsidi, Pertanggungjawaban Kewajiban Pelayanan Publik Kereta Api, dan Tindakan Khusus Penyelesaian Aset Negatif Dana Jaminan Sosial Kesehatan.

Temuan kepatuhan diantaranya Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Piutang Bukan Pajak, Pengembalian Pajak serta Pengelolaan Hibah Langsung. Temuan-temuan tersebut tidak berpengaruh langsung terhadap kewajaran LKPP 2016.

Meskipun LKPP 2016 telah disajikan secara wajar atas seluruh aspek yang material, lanjut Moermahadi, pemerintah tetap perlu menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi BPK atas temuan sistem pengendalian intern dan kepatuhan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Industri Kimia Hulu (Direktur IKHU), Wiwik Pudjiastuti

Jumat, 26 April 2024 - 11:32 WIB

Masih Banyak Sentimen Negatif, Kemenperin Tegaskan Impor PE dan PP Tak Perlu Pertimbangan Teknis

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

SIAM 2024 Maroko

Jumat, 26 April 2024 - 11:20 WIB

Kemenperin Perkenalkan Produk Mesin Pertanian Indonesia Kepada Pelaku Bisnis Maroko di SIAM Menkes 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, Maroko menggelar The Indonesia – Morocco Business Forum on Strengthening Industrial Cooperation dalam…

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Jumat, 26 April 2024 - 09:59 WIB

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu. Masih mengusung tema "Run Together, Share…