PT Freeport Lakukan Efisiensi Jam Kerja Hingga Pemangkasan Karyawan

Oleh : Herry Barus | Rabu, 29 Maret 2017 - 03:31 WIB

Ilustrasi demonstrasi mahasiswa menolak PT Freeport. (Dasril Roszandi/NurPhoto)
Ilustrasi demonstrasi mahasiswa menolak PT Freeport. (Dasril Roszandi/NurPhoto)

INDUSTRY.co.id - Timika - Manajemen PT Freeport Indonesia yang diwakili dua Wakil Presiden Direktur-nya, Bill Raising dan Benny Johanes, Selasa siang (28/3/2017) melakukan sosialisasi perbaikan jam kerja karyawan bertempat di Kantor Facilities Management Tembagapura, Mimika, Papua.

Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika, Selasa, mengatakan perbaikan jam kerja karyawan dilakukan lantaran PT Freeport kini tidak lagi mendapat izin ekspor konsentrat dari pemerintah sejak 12 Januari 2017.

"Sejak bulan Januari, PT Freeport tidak lagi mendapat izin ekspor konsentrat sehingga perusahaan melakukan langkah-langkah efisiensi," jelas AKBP Victor kepada awak media di Timika.

Sesuai penjelasan pihak manajemen PT Freeport, katanya, langkah-langkah efisiensi dimaksud berlangsung di seluruh sektor pembiayaan, mulai dari pengurangan jam kerja karyawan, pemangkasan pekerja hingga penghentian sementara waktu beberapa kegiatan eksternal perusahaan.

Menyikapi hal itu, Polres Mimika mengimbau para karyawan untuk bertindak arif dan bijaksana menghadapi situasi dan kondisi PT Freeport yang kini mengalami keterpurukan.

"Karyawan diharapkan bersabar dan menerima keadaan yang sekarang terjadi di PT Freeport. Sampai sekarang perusahaan dengan pemerintah masih terus melakukan negosiasi. Perusahaan mengharapkan agar karyawan dapat menerima kebijakan yang ditempuh dalam kondisi seperti sekarang ini," jelas Victor.

Victor menegaskan Polres Mimika akan berupaya membantu memfasilitasi penyampaian aspirasi karyawan kepada pihak perusahaan maupun kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya agar persoalan yang dihadapi sekarang ini bisa segera terselesaikan.

Terkait permasalahan yang menimpa PT Freeport Indonesia, hingga kini sudah lebih dari 4.000 karyawan (baik karyawan permanen Freeport maupun karyawan perusahaan-perusahaan subkontraktornya) telah di-PHK dan dirumahkan (forelock).

Guna mengurangi beban biaya perusahaan, manajemen Freeport menawarkan Program Pengakhiran Hubungan Kerja Sukarela (PPHKS) kepada karyawannya.

Kisruh yang terjadi di PT Freeport bermula dari kebuntuan proses perundingan manajemen perusahaan itu dengan pemerintah pada pertengahan Februari lalu.

Saat itu, pemerintah menawarkan agar Freeport mengubah rezim Kontrak Karya ke Izin Usaha Pertambangan Khusus agar dapat melakukan ekspor 60 persen konsentratnya ke luar negeri.

Namun manajemen perusahaan itu bersikeras menolak tawaran pemerintah, bahkan ngotot untuk membawa Pemerintah Indonesia ke Peradilan arbitrase dengan tudingan bahwa Pemerintah Indonesia telah melanggar kesepakatan Kontrak Karya (wanprestasi) yang ditandatangani sejak tahun 1991 sejak pemerintahan Presiden Soeharto.

Sejak saat itulah, PT Freeport dan puluhan perusahaan subkontraktornya mulai melakukan PHK dan merumahkan karyawan.

Permasalahan Freeport Sengsarakan Sebagian Besar Rakyat Papua

Sementara itu di tempat terpisah, Juru bicara Komite Rakyat Nasional Akhrom Menilai, permasalahan Freeport di Indonesia tidak membawa kesejahteraan rakyat Papua, melainkan  menyengsarakan sebagaian besar rakyat Papua. Pasalnya, Corporate Social Responsibility dalam UU PT No 40 Tahun 2007 cukuplah lemah.

"Besarnya jumlah bantuan CSR tidak disebutkan dalam UU PT tersebut, padahal bila kita berhitung secara matematis dan logika sederhana saja, bila Freeport dan pemerintah Indonesia pada masa yang lalu konsisten tentunya Rakyat Papua sekarang tidak ada yang sengsara," ujar Akhrom kepada INDUSTRY.co.id melalui keterangan tertulis, Selasa (28/03/17).

Menurut Akhrom, bila CSR bersifat mendidik pastinya rakyat Papua sudah lepas landas bukan malah semakin mundur dalam konteks apapun, misalnya CSR dibidang usahawan, selama 10 tahun kebelakang semasa pemerintah SBY, sudah pasti banyak mencetak pengusaha baru yang bekerja sama dengan Freeport secara berkesinambungan.

Akhrom menambahkan, CSR Freeport bila secara Asumsi memiliki keuntungan 10 Triliun pertahunnya, maka satu persen nya bila tidak salah hitung maka CSR nya adalah 100 Miliar dalam pertahun.

"Dapat dibayangkan bila itu direalisasikan dengan baik dan konsisten untuk masyarakat Papua khususnya,"tambahnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Indonesia Financial Group IFG

Jumat, 10 Mei 2024 - 07:22 WIB

Kementerian BUMN & IFG Angkat Dwi Pujiastuti Handayani Sebagai Komisaris Jasindo

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia yang dikenal dengan Indonesia Financial Group (IFG) selaku pemegang saham PT…

Tokoh BerpengaruhPapua Profesor Hiro Taime

Jumat, 10 Mei 2024 - 06:45 WIB

Tokoh BerpengaruhPapua Profesor Hiro Taime, Tidak Ada Negara di dalam Negara

Profesor Hiro Taime, seorang tokoh Papua yang tidak pernah ragu untuk menyuarakan hak-hak Papua dalam perjuangan melawan penindasan zaman kolonial Belanda, mengungkapkan pengalamannya serta…

Adira Finance

Jumat, 10 Mei 2024 - 06:32 WIB

Hadirkan Promo SOBAT Hingga Program Umrah Untuk Sahabat, Adira Finance Area Jawa Timur Gelar Adira Expo 2024

PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. (Adira Finance) Area Jawa Timur selenggarakan Adira Expo 2024 yang bertajuk “Sering Order Banyak Tawaran (SOBAT)” pada 17-19 Mei 2024 di Suncity Mall…

Ketua MPR RI Apresiasi Penunjukan Yacht Sourcing Sebagai Dealer Eksklusif Superyacht Nomad dan Majesty di Indonesia

Jumat, 10 Mei 2024 - 05:11 WIB

Ketua MPR RI Apresiasi Penunjukan Yacht Sourcing Sebagai Dealer Eksklusif Superyacht Nomad dan Majesty di Indonesia

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo dan Owner Blackstone Yacht Club Bali Bambang Soesatyo mengapresiasi penunjukan Yacht Sourcing sebagai dealer eksklusif…

Danlanud Sultan Hasanuddin Dampingi Pangkoopsud II Tinjau Posko Induk Tanggap Darurat Bencana di Kabupaten Luwu

Jumat, 10 Mei 2024 - 05:00 WIB

Danlanud Sultan Hasanuddin Dampingi Pangkoopsud II Tinjau Posko Induk Tanggap Darurat Bencana di Kabupaten Luwu

Komandan Lanud (Danlanud) Sultan Hasanuddin Marsma TNI Bonang Bayuaji G, S.E., M.M., mendampingi Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) II Marsda TNI Dr. Budhi Achmadi, M.Sc., meninjau…