Kisah Sukses Pengrajin Songket Pandai Sikek

Oleh : Herry Barus | Senin, 15 Oktober 2018 - 19:00 WIB

Christine Lagarde Terkesan dengan Paviliun Indonesia (Foto Humas BUMN)
Christine Lagarde Terkesan dengan Paviliun Indonesia (Foto Humas BUMN)

INDUSTRY.co.id - Bali-Annual Meeting IMF – WB 2018 di Nusa Dua Bali, menjadi momen tepat untuk para pelaku UMKM memamerkan produk berkualitasnya yang banyak mengusung karya seni dan kerajinan tangan khas Indonesia.

Apalagi UMKM di Indonesia yang kini mencapai 57 juta, memegang peranan penting untuk memakmurkan ekonomi negara, karenanya sudah seharusnya diberi tempat di berbagai kesempatan agar produknya semakin dikenal luas.

Menyadari betapa pentingnya peran UMKM, BUMN sebagai agent of development menghadirkan stan Rumah Kreatif BUMN (RKB) di Indonesia Pavilion, pada Annual Meeting IMF – WB 2018.

“Menteri BUMN, Ibu Rini Soemarno juga memiliki fokus khusus terhadap upaya pengembangan UMKM di Indonesia. Untuk itu, kami memiliki program RKB sebagai rumah bersama untuk berkumpul, belajar dan membina para pelaku UMKM agar UMKM Indonesia berdaya saing dan dapat go global dengan keunikan dan kekhasan masing-masing” kata Staf Khusus III Menteri BUMN, Wianda Pusponegoro.

BUMN sendiri telah mengembangkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan kualitas UMKM, antara lain Bank Mandiri dengan program Wirausaha Muda Mandiri, BNI dengan Kampoeng BNI Nusantara, Bank BRI dengan program Teras BRI dan Telkom Indonesia dengan 2 juta UMKM teregister melalui program Kampung UKM Digital di seluruh Indonesia.

Wianda menjelaskan, tugas RKB adalah mendampingi dan mendorong para pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha dengan cara meningkatkan kompetensi, akses pemasaran, dan memberi kemudahan dalam hal permodalan. Pendampingan RKB dilakukan dengan Registrasi dan Analisa UMKM secara offline maupun online melalui smartbisnis.co.id. Hasil seleksi diarahkan pada Konsultan dan Quality Control, dimana pelaku UMKM akan didampingi ahli dalam peningkatan kualitas produknya.

 

UMKM dengan kompetensi Low diarahkan menuju tempat Belajar dan Berbagi. Di sini, pelaku UKM mendapatkan pelatihan sesuai dengan modul yang dibutuhkan, antara lain Bisnis dan Keuangan, Permodalan, Segmentasi, dan Target Pasar, Proses Produksi dan Pemasaran, serta Total Quality Management.

Pendamping ahli akan membantu pelaku UKM melakukan digitalisasi produk dan proses usaha di tempat Digitalisasi dan e-Commerce Online. Di sini, pendamping mengajarkan pelaku UMKM cara Listing di Blanja.com, Search Engine Optimization (SEO) dan promosi melalui sosial media.

Selain itu, ada pula modul yang disediakan, sehingga pelaku UMKM bisa membaca dan mempelajarinya sendiri. Mereka bisa menampilkan produknya dalam portal Blanja.com. Di sini ada 15 kategori yang disiapkan, sehingga pelaku UMKM bisa memasukkan sendiri produk yang akan dijual secara online. Ada fashion, kesehatan & kecantikan, komputer & laptop, perlengkapan rumah tangga, hingga produk digital.

Salah satu UMKM yang bergabung di RKB dan berkesempatan tampil di Indonesia Pavilion adalah Pusako Minang. UMKM yang dikelola oleh seorang wanita bernama Dila ini memproduksi tenun songket Pandai Sikek (Songket Pandai Singke) dari Sumatera Barat (Sumbar). Ia mengaku menjadi pengrajin Songket Pandai Sikek sejak 2008 di tanah kelahirannya, Tanah Datar, Sumbar. “Ketika itu, saya hanya memproduksi sarung dan selendang saja, karena jumlah pengrajinnya terbatas. Tapi kemudian saya mendengar informasi tentang RKB yang membuka pelatihan bagi pengusaha muda dan saya ikut serta,” ujarnya memulai cerita.

Pelatihan waktu itu, lanjut Dila, diadakan selama enam bulan bersama para pelaku UMKM lainnya di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Selama pelatihan di RKB, tokonya di Pandai Sikek tetap beroperasi. Kala itu sekitar 30-40 sarung dan selendang terjual per bulannya.

Ketika pelatihan selesai, Dila yang bergabung di RKB pada 2010 itu memberanikan diri membuka toko di sebuah mal di Jakarta, pada 2011. “Di situlah saya memberanikan diri tak hanya jual selendang dan sarung, tapi juga kebaya, tas dan sepatu, tapi yang paling laku tetap sarung dan selendang,” ujarnya merinci.

Dila mengaku senang bergabung di RKB, karena amat membantu pengembangan usahanya, terutama penjualannya yang terus meningkat. Ia menuturkan, untuk selendang dan sarung rata-rata terjual 60-70 potong per bulan, sedangkan kebaya bisa mencapai 60 potong.

“Kalau sepatu dan tas belum sebanyak itu, dan kadang saya tak bisa menghitung secara pasti berapa produk yang terjual sebulan, karena ada saatnya pembeli memborong sangat banyak, tapi di bulan berikutnya penjualan normal,” terangnya yang kini mempekerjakan 60 pengrajin songket untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat.

Tak hanya itu, sambung Dila, sejak bergabung di RKB, produknya tak hanya dijual secara offline, tetapi juga online berkat fasilitas Blanja.com dari RKB. Meski demikian ia mengaku penjualan offline tetap tak tergantikan, karena konsumen lebih suka datang ke toko lantaran bisa menyentuh, melihat langsung dan memilih barang dengan leluasa. “Harga produk kami di online dengan offline sama, yang membedakan kalau beli online, konsumen dikenakan biaya kirim,” imbuh Dila.

Ia juga mengemukakan bahwa penjualan produknya yang terus meningkat, karena konsumennya juga makin bertambah. Tak hanya di Indonesia, tetapi juga dari negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. “Konsumen dari negara tetangga  kebanyakan datang langsung ke toko saya. Mereka sering memborong songket untuk dijual lagi di negaranya,” ujar Dila bersemangat.

Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan rasa bangganya telah diberikan kesempatan  memperlihatkan hasil kerajinan tangan dari Sumatera Barat di Indonesia Pavilion. “Saya senang seluruh delegasi dari beberapa negara sangat tertarik melihat tenun songket Pandai Sikek, ini semakin membuat usaha saya mendunia,” ujar Dila Sumringah.

Berbagai manfaat yang dirasakan sejak bergabung di RKB itulah yang membuat ia optimis UMKM-nya bisa terus berkembang. Dila juga berharap kemajuan UMKM-nya bisa menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk mengikuti jejaknya

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Industri Kimia Hulu (Direktur IKHU), Wiwik Pudjiastuti

Jumat, 26 April 2024 - 11:32 WIB

Masih Banyak Sentimen Negatif, Kemenperin Tegaskan Impor PE dan PP Tak Perlu Pertimbangan Teknis

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

SIAM 2024 Maroko

Jumat, 26 April 2024 - 11:20 WIB

Kemenperin Perkenalkan Produk Mesin Pertanian Indonesia Kepada Pelaku Bisnis Maroko di SIAM Menkes 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, Maroko menggelar The Indonesia – Morocco Business Forum on Strengthening Industrial Cooperation dalam…

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Jumat, 26 April 2024 - 09:59 WIB

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu. Masih mengusung tema "Run Together, Share…