Banyak Pabrik Semen Baru, Semen Indonesia Tetap Optimis Mampu Jadi Pemimpin Pasar

Oleh : Hariyanto | Jumat, 01 Juni 2018 - 15:33 WIB

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) (indonesianindustry)
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) (indonesianindustry)

INDUSTRY.co.id - Semarang - Ditengah maraknya pabrik semen baru yang dibangun investor asing, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk optimistis mampu menjadi pemimpin pasar di sektor bahan bangunan di Indonesia.

"Begini, dari sisi konsumsi dalam negeri untuk industri di Indonesia ada kenaikan 6,6 persen, kami hanya naik 1,3 persen," kata Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto di Semarang, Kamis (31/5/2018) malam.

Ia menilai, pangsa pasar Semen Indonesia mengalami penurunan menjadi ke level 39% , tetapi tetap masih lebih tinggi dibandingkan pasar semen-semen produksi industri semen kompetitor.

Menurut dia, Semen Indonesia harus menaikkan harga sedikit dari produk pesaing, seperti di Jawa Timur yang beda harga antara Semen Gresik bisa sampai Rp10 ribu lebih mahal dari Semen Conch.

"Dengan Semen Heidelberg bedanya sekitar Rp2.000-3.000, sementara dengan Semen Holcim bedanya sampai Rp5.000. Tetapi, kami masih menguasai hampir 70 persen di Jatim," ungkapnya.

Ia menjelaskan pasar ideal berada di level 37 persen, sementara Semen Indonesia memiliki pangsa pasar di atas level tersebut yang kemungkinan ditunjang dengan lokasi pabrik yang strategis.

"Sebagai contoh, Semen Padang menguasai Sumatera, kemudian Gresik, Rembang, Tuban bisa menguasai Jawa, sementara Sulawesi ada Semen Tonasa. Kami juga sudah punya 'market' kuat di Bali dan Nusa Tenggara," katanya.

Bahkan, pasar di Papua juga sudah dikuasai Semen Indonesia meski konsumsi semen di wilayah tersebut selama ini hanya satu persen dari total konsumsi semen secara nasional. Mengenai gencarnya proyek infrastruktur sekarang ini, kata Agung, memang secara kasat mata membutuhkan banyak konsumsi semen, seperti pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan bendungan.

"Tetapi, mari dihitung. Contoh saja, Jembatan Suramadu yang dibangun selama lima tahun dengan kebutuhan semen sekitar 450 ribu ton. Jumlah itu hanya penjualan semen kami dalam 1,5 hari," katanya.

Artinya, kata dia, infrastruktur tidak terlalu banyak berkontribusi terhadap kebutuhan semen, melainkan justru imbas dari proyek infrastruktur tersebut setelah jadi dalam tahun-tahun ke depan.

"Begitu jalan tol selesai, misalnya, banyak bertumbuh ritel-ritel di situ, dibangun rumah sakit, perumahan, restoran, dan sebagainya. Infrastruktur baik untuk pertumbuhan pembangunan ke depan," katanya.

Apalagi, Agung menambahkan pembangunan infsratruktur tidak terlalu fanatik dengan merek, tetapi lebih mendasarkan pada harga yang bersaing selama memenuhi standar dan spesifikasi yang sudah ditentukan.

"Justru yang lebih menguntungkan secara 'brand' itu pangsa ritel. Merek berpengaruh karena diminati. Mereka rela membeli Rp2.000-3.000 lebih mahal karena mereka percaya produk kami lebih bagus," katanya. (ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…