Gelar Rakernas, HIMKI Minta Pemerintah Hapus Pemberlakuan SVLK

Oleh : Ridwan | Selasa, 15 Mei 2018 - 14:45 WIB

Sekretaris Jenderla HIMKI Abdul Sobur bersama Wakul Ketua Umum Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga HIMKI Wiradadi Suprayogo seusai Rakernas HIMKI (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Sekretaris Jenderla HIMKI Abdul Sobur bersama Wakul Ketua Umum Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga HIMKI Wiradadi Suprayogo seusai Rakernas HIMKI (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) kembali menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk membahas permasalahan yang melemahkan daya saing industri mebel dan kerajinan nasional serta mencari solusi yang harus dilaksanakan.

Sekretaris Jenderal HIMKI Abdul Sobur mengatakan, Rakernas ini sangat penting mengingat industri mebel dan kerajinan nasional merupakan bantalan ekonomi yang kuat, serta menjadi jalan keluar negara dalam penyerapan tenaga kerja.

"Kami optimis dengan potensi sumber daya alam yang dikelola dengan baik, industri ini akan menjadi industri yang tangguh di kawasan regional ASEAN," kata Sobur seusai Rakernas HIMKI di Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Namun, lanjutnya, masih banyaknya kebijakan yang kontraproduktif membuat industri mebel dan kerajinan Indonesia kurang berkembang, diantara kebijakan itu adalah adanya sistem verifikasi dan legalitas kayu (SVLK) yang diberlakukan pemerintah.

"Hal ini membuat harga bahan baku bagi industri kayu tidak kompetitif jika dibandingkan negara pesaing kita, karena untuk mengurus SVLK dan beberapa ijin pendukungnya diperlukan biaya yang sangat besar," terangnya.

Untuk itu, tambah Sobur, kalangan pengusaha yang bergerak di sektor industri mebel dan kerajinan yang tergabung di HIMKI telah meminta agar pemerintah menghapus pemberlakuan SVLK untuk industri mebel dan kerajinan.

"Penerapan kebijakan SVLK berdampak pada tidak maksimalnya kinerja ekspor nasional. Padahal saat ini industri mebel tengah bersaing ketat dengan pelaku industri mebel internasional," ujar Sobur.

Masalah lain yang dibahas di Rakernas HIMKI, lanjutnya, masih adanya pihak-pihak yang menginginkan dibukanya ekspor log dan bahan baku rotan dengan berbagai alasan.

Menurut Sobur, mereka menginginkan ekspor log dan bahan baku rotan karena menganggap lebih praktis dan menguntungkan dengan mengekspor bahan baku ketimbang ekspor barang jadi berupa mebel dan kerajinan.

"Padahal, dengan adanya rencana membuka kembali keran ekspor bahan baku rotan sangat bertentangan dengan program hilirasi yang telah dicanangkan pemerintah. Disisi lain, saat ini industri mebel dan kerajinan rotan masih dalam tahap recovery," ucap Sobur.

Adanya desakan dibukanya kran ekspor dan bahan baku rotan menimbulkan keresahan bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang barang jadi, mengingat bahan baku kayu dan rotan yang ada di Indonesia sangat dibutuhkan oleh para pelaku industri dalam negeri.

"Dengan demikian, apabila kran ekspor bahan baku dibuka akan terjadi penurunan daya saing industri dalam negeri," tutup Sobur.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…