E-Commerce Masih Tunggu Izin Uang Elektronik BI

Oleh : Herry Barus | Rabu, 07 Maret 2018 - 08:11 WIB

Pengiriman uang lewat Truemoney (Foto Ist)
Pengiriman uang lewat Truemoney (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Dua perusahaan niaga daring atau "e-commerce" masih menghentikan layanan isi saldo uang elektroniknya karena pengajuan izin belum dikabulkan oleh Bank Indonesia.

Kepala Transaksi Finansial Bukalapak, Destya Pradityo, di Jakarta, Selasa (6/3/2018) mengatakan saat ini jika saldo di layanan dompet elektronik Bukalapak, yakni Bukadompet, habis, maka pengguna harus memilih layanan pembayaran lainnya seperti transfer bank.

Destya mengatakan Bukalapak sudah mengajukan izin untuk uang elektronik sejak Oktober 2017 atau akhir kuartal III 2017.

"Untuk uang elektronik memang belum ada izinnya. Isi saldo belum bisa. Mungkin karena izinya masih dalam antrean juga di sisi internal BI," ujarnya.

Destya mengatakan BI meminta Bukalapak untuk menunggu hingga proses verifikasi syarat izin itu selesai. Secara periodik, kata dia, BI juga mengkomunikasikan perkembangan regulasi di industri sistem pembayaran kepada pelaku "e-commerce".

Layanan isi saldo BukaDompet milik Bukalapak dibekukan pada awal Oktober 2017 karena telah memiliki dana mengendap lebih dari Rp 1 miliar , namun belum berizin. Kewajiban perizinan itu sesuai Pasal 5 Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik sebagaimana telah diubah terakhir melalui PBI Nomor 18/17/PBI/2016.

Sementara itu, Kepala Kemitraan Shopee Jeannifer Suryadjaja mengatakan izin isi saldo dompet elektronik Shopee, ShopeePay, juga dibekukan sejak dua bulan yang lalu.

Jeaniffer mengklaim Shopee sudah memenuhi semua persyaratan yang diminta BI, namun belum mendapat respon dari BI.

"Belum ada. Cuma yang kita tahu BI memang regulasi untuk e-wallet masih digodok jadi dari BI nya sendiri ada ketetapan yang mereka tinjau ulang tapi semuanya udah kita penuhi tinggal kita tunggu aja," ujarnya.

Selain Bukalapak, dan Shopee,maka beberapa layanan isi saldo uang elektronik juga masih dibekukan BI seperti Paytren yang dimiliki ustadz kondang, Yusuf Mansyur dan juga Tokopedia.

Menurut, keterangan resmi di situs BI, saat ini baru 27 penerbit uang elektronik yang sudah diberi izin oleh BI.

Hingga akhir Januari 2018, volume transaksi uang elektronik mencapai 215,4 juta dengan nilai transaksi Rp3,4 triliun.

Saat ini, BI juga sedang merampungkan revisi peraturan BI Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

Sabtu, 11 Mei 2024 - 09:13 WIB

Ketua MPR RI Tegaskan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Sulit Untuk Dijegal

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menegaskan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilu 2024 sangat sulit untuk bisa dijegal. Mengingat…

Inovasi Pencucian: Primadona Giant, Berkapasitas Besar Terbaru Raih Penghargaan Top Innovation Choice Award 2024

Sabtu, 11 Mei 2024 - 07:34 WIB

Inovasi Pencucian: Primadona Giant, Berkapasitas Besar Terbaru Raih Penghargaan Top Innovation Choice Award 2024

Ketika waktu dan efisiensi menjadi kunci, tak ada lagi peralatan rumah tangga yang mewakili esensi ini selain mesin cuci. Mesin cuci bukan sekadar untuk membersihkan pakaian, tetapi juga menjadi…

Panglima Jendral TNI Agus Subiyanto Hadiri Undangan Chief Of Defence Force

Sabtu, 11 Mei 2024 - 07:25 WIB

Panglima Jendral TNI Agus Subiyanto Hadiri Undangan Chief Of Defence Force

Panglima TNI Jendral TNI Agus Subiyanto melaksanakan kunjungan kerja ke Singapura dalam rangka memenuhi undangan Chief of Defence Force (CDF) Singapore Armed Forces (SAF), Vice Admiral Aaron…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Penuhi Undangan Jeneral Tan Sri Dato’ Seri Mohammad Bin Ab Rahman

Sabtu, 11 Mei 2024 - 06:32 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Penuhi Undangan Jeneral Tan Sri Dato’ Seri Mohammad Bin Ab Rahman

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto melaksanakan kunjungan ke MITEC (Malaysia Internasional Trade and Exhibition Center ) dalam rangka menghadiri undangan Jeneral Tan Sri Dato’ Seri Mohammad…

Bandara Soekarno Hatta (Foto Dok Tribunnews)

Sabtu, 11 Mei 2024 - 06:21 WIB

Bandara PT Angkasa Pura II siap menyambut penumpang pesawat pada masa libur panjang akhir pekan 9-12 Mei 2024.

Pgs. SVP of Corporate Secretary AP II Cin Asmoro mengatakan seluruh bandara AP II memastikan ketersediaan slot time (ketersediaan waktu keberangkatan dan kedatangan di bandara) guna mengakomodir…