Industri Unggulan Penggerak Pertumbuhan Ekonomi 2018

Oleh : Arya Mandala | Sabtu, 17 Februari 2018 - 08:35 WIB

Presiden dan Menperin tinjau pabrik industri manufaktur
Presiden dan Menperin tinjau pabrik industri manufaktur

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Sejumlah sektor industri diharapkan menjadi tumpuan dalam memompa pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2018.

Namun pemerintah dan pelaku industri harus waspada terhadap tren kenaikan harga energi.

Banyak pihak dilanda rasa cemas tatkala terompet pergantian tahun berbunyi.

Meraka khawatir siklus krisisi ekonomi 10 tahunan kembali terulang tahun ini, sebagaimana krisis besar yang melanda Indonesia dan dunia pada tahun 2008 dan 1998 silam.

Tak salah bila rasa cemas berselimut, sebab ada masalah serius terkait penurunan daya beli konsumen yang mendera Indonesia sejak tahun lalu.

Faktor itu cukup ampuh menghadang laju pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2017 yang diperkirakan jauh di bawah target pertumbuhan pemerintah sebesar 5,2%.

Kegagalan mencapai target diungkapkan sendiri oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Secara tahunan Menkeu meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017 hanya berada di angka 5,05%.

Selain faktor itu, ada hajatan pemilihan kepala daerah serentak di 171 kabupaten, kota dan provinsi. Momen ini sangat dekat dengan pemilihan umum legislatif serta pemilihan presiden tahun 2019.

Kekhawatiran terhadap meningkatnya suhu politik terkait kontastasi politik tersebut bisa berdampak pada pelambatan putaran roda ekonomi.

Sementara dari lingkup global, orang mencermati perkembangan kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang berencana memangkas tarif pajak dari angka 30% menjadi 20%.

Belum lagi soal rencana Bank Sentral AS atau The Federal Reserve yang akan menaikan tingkat suku bunga acuannya minimal sebanyak tiga kali hingga menggapai level 2% di akhir tahun 2018.

Pengaruhnya pada masalah likuiditas, yang ujung-ujungnya membuat nilai tukar dolar AS kian perkasa terhadap rupiah.

Sebab kebijakan tadi bisa membuat pemilik modal memindahkan dana atau investasi mereka ke AS.

Berupaya membangkitkan optimisme pelaku industri, sejumlah menteri kompak menganggap siklus krisis 10 tahun tak lebih hanya mitos yang kebetulan terjadi pada 1998 dan 2008.

Menurut mereka kondisi saat ini jauh berbeda karena kondisi ekonomi Indonesia lebih solid.

Pandangan itu diungkapkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

"Kalau saya, enggak ada itu siklus-siklusan. Lihat sekarang ini dengan kejadian 1998 dan 2008, orang sudah banyak belajar, ya. Semua orang lebih hati-hati," ujarnya beberapa waktu lalu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan juga menilai krisis 10 tahunan tidak akan terjadi tahun ini sebabsampai saat ini, tidak ada satu pun indikator ekonomi yang mengatakan Indonesia akan mengalami krisis.

Selain itu, tak ada institusi internasional yang menyebutkan Indonesia punya masalah.

Kalau ekonomi nasional akan bermasalah, pasti ada tanda-tandanya, layaknya orang sakit pasti ada gejala-gejala, ujarnya.

Sebaliknya lembaga rating dunia telah menetapkan Indonesia sebagai investment grade.

Malah menurutnya The World Economic Forum dan Price water house Coopers telah memasukan Indonesia dalam lima besar negara dengan ekonomi terbesar pada tahun 2030 dengan angka product domestic bruto (PDB) sebesar US$ 5,424 triliun.

Karena itu Pemerintah justru yakin tahun ini ekonomi Indonesia akan melaju lebih baik dengan target pertumbuhan sebesar 5,4%.

Target ini memang optimistis, namun tetap realistis," ujar Sri Mulyani saat menyampaikan Jawaban Pemerintah atas Pemandangan Umum Fraksi-fraksi DPR terhadap Rancangan Undang-undang tentang APBN Tahun Anggaran 2018 beserta Nota Keuangannya dalam Rapat Paripurna DPR akhir 2017 lalu.

Mengacu pada target APBN tadi pemerintah kembali menyandarkan sektor industri sebagai tumpuan pertumbuhan.

Pasalnya gerak positif industri sangat mempengaruhi nilai tambah pendapatan negara, perluasan lapangan kerja, penggerak investasi dan pendorong ekspor.

Semuanya merupakan indikator yang bisa memacu pertumbuhan PDB sebuah negara.

Sebagai informasi, pertumbuhan industri non-migas yang mencapai angka 5,49% di kuartal III 2017 menjadi penyumbang terbesar ekonomi nasional dengan kontribusi sebesar 17,76%.

Sementara jumlah tenaga kerja yang terserap di industri pun naik dari 15,54 juta orang tahun 2016 menjadi 17,01 juta orang pada 2017.

Sebagai instansi yang punya peran dan tanggungjawab mendorong perkembangan industri nasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) harus pro aktif memberi sokongan sekaligus solusi terhadap berbagai tantangan yang berpotensi menghadang pertumbuhan industri nasional sehingga berujung pada peningkatan daya saing dan daya tarik investasi industri.

Sokongan tersebut terutama dalam bentuk penciptaan iklim usaha yang kondusif dan kepastian hukum, penggunaan teknologi terkini untuk mendorong peningkatan mutu, efisiensi dan produktivitas, serta pemberian fasilitas berupa insentif fiskal.

Namun upaya itu mustahil berhasil tanpa bersinergi dengan para pelaku kepentingan industri di tanah air.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…