Bursa Efek Indonesia Diharapkan Tetap Dapat Memobilisasi Dana Strategis untuk Bisnis

Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 08 Februari 2018 - 11:26 WIB

ILUNI UI Berikan Penghargaan Anugerah Apresiasi Karya Alumni UI kepada Sejumlah Tokoh Berprestasi (Foto Dok Industry.co.id)
ILUNI UI Berikan Penghargaan Anugerah Apresiasi Karya Alumni UI kepada Sejumlah Tokoh Berprestasi (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sebuah lembaga yang kegiatannya dihidupkan kembali pada 30 Agustus 1977 untuk memobilisasi dana berbagai perusahaan Indonesia di masa depan.

Dalam perjalanannya, BEI berkembang sangat pesat. Itu dapat terlihat dari nilai kapitalisasi pasar yang melonjak pesat dari Rp24,4 triliun pada 1992 menjadi Rp7.052 triliun pada 2017. Perlu diketahui bahwa 1992 tersebut adalah tahun dimana BEI mengalami privatisasi.

Demikian diungkapkan Tito Sulistio, Direktur Utama BEI, dalam sebuah presentasi yang dilakukan dalam acara Anugerah Apresiasi Karya Alumi UI di Aula IMERI FK Universitas Indonesia, Rabu (07/02/2018).

“Jika dibandingkan dengan perbankan yang pada 1992 beraset Rp178,4 triliun dan meningkat menjadi Rp7.222 triliun pada 2017, maka perkembangan BEI terlihat sangat mumpuni untuk terus diandalkan dalam melayani pengadaan dana strategis bagi pengembangan usaha berbagai perusahaan kedepan,” papar Tito.

Demikian pula dengan total nilai outstanding obligasi di BEI yang pada 2008 baru mencapai Rp5987 triliun. Akan tetapi, nilai tersebut terus meningkat cepat hingga mencapai Rp2.847 triliun pada 2017.

Tito mengemukakan, data-data tersebut membuktikan bahwa keputusan pemerintah terdahulu untuk menghidupkan kembali kegiatan BEI adalah sangat tepat. Apalagi indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI yang semula berada di posisi 274,24 ketika diprivatisasi pada 1992, kini menjadi 6.605,63 pada 31 Januari 2018. Itu artinya mengalami lonjakan 2.309%.

“Itu mengindikasikan BEI memberikan return yang cukup tinggi bagi para investor saham. Karena itu, saya suka heran, kenapa masih ada saja orang kita yang mau berinvestasi di luar negeri. Padahal return yang ditawarkan BEI begitu sangat baik,” tutur Tito.

Total mobilisasi dana di pasar modal Indonesia hingga 2017 tercatat sebesar Rp803 triliun. Itu terdiri dari dana yang dimobilisasi melalui Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS), Penawaran Umum Terbatas dan penerbitan waran.

Saat ini, BEI memiliki 29 kantor perwakilan di seluruh Indonesia dengan enam pusat informasi mengenai PUPS. Disamping itu, BEI juga memiliki 330 galeri investasi yang tersebar di 317 universitas di Indonesia serta 368 komunitas investor di seluruh Indonesia.

Hingga 2016, total perusahaan publik yang mencatatkan sahamnya di BEI mencapai 537 perusahaan dengan total karyawan sebanyak 1,78 juta orang. Pada 2004, total emiten BEI baru sebanyak 331 perusahaan dengan total karyawan 963.000 orang. Itu artinya, jumlah karyawan perusahaan publik tersebut rata-rata tumbuh 5,3% per tahun.

“Bahkan, perkembangan transaksi di BEI tersebut memberikan kontribusi sebesar Rp115 triliun bagi penerimaan pajak negara pada 2016. Nilai tersebut adalah 11% dari total penerimaan pajak negara pada 2016 yang bernilai total Rp1.285 triliun,” tukas Tito.

Dari data-data tersebut terlihat bahwa pencapaian pasar modal Indonesia hingga kini terus mengalami peningkatan yang signifikan. Itu menandakan bahwa iklim investasi di dalam negeri Indonesia hingga kini masih aman dan menjanjikan. (Abraham Sihombing)

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Panasonic memperagakan cara penggunaan Lampu Solar Panel yang menggunakan tenaga cahaya Matahari di Cianjur

Jumat, 26 April 2024 - 12:39 WIB

Panasonic Serahkan Lampu Surya Panel ke Terdampak Gempa Cianjur

PT Panasonic Gobel Indonesia memberikan bantuan Lampu Surya Panel atau lampu berbahan bakar sinar matahari ke masyarakat terdampak gempa di Desa Sarampad, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Direktur Industri Kimia Hulu (Direktur IKHU), Wiwik Pudjiastuti

Jumat, 26 April 2024 - 11:32 WIB

Masih Banyak Sentimen Negatif, Kemenperin Tegaskan Impor PE dan PP Tak Perlu Pertimbangan Teknis

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

SIAM 2024 Maroko

Jumat, 26 April 2024 - 11:20 WIB

Kemenperin Perkenalkan Produk Mesin Pertanian Indonesia Kepada Pelaku Bisnis Maroko di SIAM Menkes 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, Maroko menggelar The Indonesia – Morocco Business Forum on Strengthening Industrial Cooperation dalam…

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Kemenperin: Indonesia Raih 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…