Kemenperin Pacu IKM Tingkatkan Kualitas Kemasan

Oleh : Ridwan | Jumat, 15 Desember 2017 - 10:45 WIB

Direktur Jenderal IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih (Foto Dok Industry.co.id)
Direktur Jenderal IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Tingginya pertumbuhan sektor industri makanan harus direspon cepat dalam menghadapi persaingan pasar global. Penerapan standar produk pangan, mulai dari proses produksi, sampai dengan kemasan produk dan labeling harus dapat dipenuhi oleh para pelaku industri.

"Hari ini, pasar modern sudah menerapkan standar pengemasan minimal yang harus dipenuhi pelaku industri sebelum bisa memasarkan produknya di sana. Belum lagi standar pengemasan yang ketat yang diterapkan oleh negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan beberapa negara maju Asia seperti Jepang dan Korea," ujar Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih dalam acara 'Focus Group Discussion (FGD) Masalah dan Sokusi Kemasan untuk IKM' di Kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Ia menambahkan, negara-negara tersebut merupakan negara tujuan ekspor utama produk pangan Indonesia. "Oleh karena itu, standar tersebut harus dapat dipenuhi untuk mengamankan pemasaran produk pangan Indonesia di sana," terangnya.

Menurutnya, salah satu kelemahan pengusaha IKM dalam meningkatkan daya saing adalah belum luasnya akses untuk meningkatkan kualitas kemasan produk.

"Padahal, selain berfungsi mewadahi atau membungkus produk, kemasan juga memiliki fungsi proteksi terhadap produk yang dikemas dan dapat juga berfungsi sebagai sarana promosi serta informasi dari produk tersebut serta berperan penting untuk meningkatkan citra, daya jual dan daya saing produk,"tambah Gati.

Namun dalam upaya peningkatan kualitas kemasan, pengusaha IKM terbentur oleh berbagai kendala, di antaranya pemilihan bahan kemasan yang sesuai dengan produknya, ketersediaan kemasan yang diperlukan, hambatan karena adanya batas minimal pesanan pada produsen kemasan, pemilihan dan ketersediaan mesin atau peralatan pengemasan dan masih terbatasnya informasi dan pengetahuan IKM Pengolahan Pangan.

Belum lagi banyaknya jenis mesin pengemasan produk yang tersedia di pasaran dengan fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda. "Hal tersebut menjadi permasalahan tersendiri bagi pelaku IKM dalam upaya peningkatan kualitas kemasan produknya," kata Gati.

Pemerintah telah banyak mendirikan rumah kemasan yang bertujuan untuk menjadi pusat informasi dan pelayanan kemasan bagi IKM untuk memecahkan permasalahan kemasan yang dihadapi.

"Pusat informasi ini juga sekaligus menjadi unit konsultasi mengenai kemasan sekaligus menjadi tempat pelayanan pengemasan yang dapat diakses oleh pelaku IKM serta dapat menyediakan kemasan bagi IKM sesuai dengan kebutuhan," tuturnya.

Direktorat Jenderal IKM juga memahami permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku IKM dalam hal pengemasan produk ini. Oleh karena itu, sejak tahun 2003, Direktorat Jenderal IKM membentuk suatu unit layanan publik, Klinik Pengembangan Desain Kemasan dan Merek yang memfasilitasi pengusaha IKM meningkatkan mutu kemasan dengan memberikan layanan pengembangan desain kemasan bagi produk-produk IKM, utamanya produk IKM pangan dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk IKM.

"Sampai tahun 2017 telah dibantu 6998 desain kemasan, 7396 desain merek dan  bantuan dalam bentuk kemasan cetak yang diberikan kepada 351 IKM," imbuh Gati.

Rumah-rumah kemasan yang ada kebanyakan berlokasi di Provinsi, dan jika ada di Kabupaten atau Kota kapasitasnya belum memadai untuk memenuhi tuntutan pasar terhadap produk berkemasan baik.

"Rumah-rumah kemasan pun mayoritas belum memiliki standar pelayanan dan pengelolaan yang baik, kalaupun ada, masing-masing rumah kemasan masih belum menerapkan standar yang setara satu dengan lainnya," tutupnya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

- PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia

Sabtu, 27 April 2024 - 06:46 WIB

Dukung Energi Hijau, Energasindo Heksa Karya, Tripatra, dan Pasir Tengah Berkolaborasi Kembangkan Compressed Bio Methane (“CBM”)

PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh PT. Rukun Raharja, Tbk dan Tokyo Gas, PT Tripatra Engineering ("Tripatra"), anak perusahaan…

Siloam Hospitals

Sabtu, 27 April 2024 - 06:37 WIB

Siloam Hospitals Mempertahankan Pertumbuhan dan Melayani Lebih dari 1 Juta Pasien di Kuartal Pertama 2024

Siloam mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal pertama tahun 2024. Perseroan mengawali tahun 2024 dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dan telah melayani lebih dari 1 juta…

Viya Arsa Wireja Head of Communication Panasonic Gobel Indonesia bersama terdampak Gempa Cianjur

Sabtu, 27 April 2024 - 06:36 WIB

Hadirkan Solusi Bagi Masyarakat Terdampak Gempa, Panasonic GOBEL Donasikan Ratusan Solar Lantern

PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) kembali merealisasikan program globalnya untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan, perkembangan dan kesejahteraan masyarakat melalui operasional bisnisnya…

RUPS-LB Transpower

Sabtu, 27 April 2024 - 06:13 WIB

PT Trans Power Marine Bagikan Dividen 63 Persen

Selama tahun 2023, kondisi perekonomian global masih menghadapi tekanan yang cukup signifikan, dihadapkan oleh tingginya tingkat inflasi dan era suku bunga tinggi, yang menyebabkan ketidakpastian…

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Sabtu, 27 April 2024 - 04:40 WIB

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028. Menghadirkan berbagai…