Terima Kasih, JK!

Oleh : Jaya Suprana | Senin, 04 Desember 2017 - 13:24 WIB

Jusuf Kalla (Tokohindonesia.com)
Jusuf Kalla (Tokohindonesia.com)

INDUSTRY.co.id - DENGAN judul bombastis 'Hebat Ke Wakil PM China, JK: Jangan Kirim Banyak Tenaga Kerja', Kantor Berita Politik RMOL 28 November 2017 memberitakan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) benar-benar memahami kegerahan rakyat Indonesia atas serbuan tenaga kerja asing (TKA) asal China. Keberpihakannya pada kaum pekerja Indonesia itu ia tunjukkan saat bertemu Wakil PM China Liu Yandong di kantor Wapres.

Investasi

JK mengapresiasi investasi China di Indonesia. Menurutnya, China cukup banyak me-nanamkan modalnya di Tanah Air. Namun, JK berpesan untuk tidak terlalu banyak membawa tenaga kerjanya. Karena, masyarakat Indonesia juga membutuhkan lapangan pekerjaan.

"Saya katakan tadi investasi anda bagus, cuma jangan terlalu banyak bawa tenaga kerja. Dia setuju untuk terlebih dahulu melatih tenaga kerja kita baik di sini maupun di Tiongkok," kata JK seperti diberitakan RMOL.Co, Selasa (28/11). JK mengatakan, Indonesia dan China saling membutuhkan. Karena sesama negara memiliki jumlah warga negara dalam jumlah besar. Dengan memiliki 250 juta penduduk, Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan, begitu pun sebaliknya. Kedua masyarakat kedua negara juga memerlukan hubungan baik untuk kerja sama. JK mengungkapkan, kunjungan Liu Yandong ke Indonesia berkaitan dengan agenda pertemuan tingkat tinggi hubungan antar masyarakat di Surakarta pada 28-29 November.

Resah

Atas nama rakyat Indonesia, terutama kaum pekerja Indonesia, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya serta penghargaan setinggi-tingginya atas keberanian Wapres Jusuf Kalla menyatakan yang benar sebagai benar dan yang tidak benar sebagai tidak benar kepada WaPM Liu Yandong. Sudah cukup lama, masyarakat pekerja Indonesia merasa resah akibat banjir tenaga kerja China masuk ke persada Nusantara dengan dalih investasi industri mau pun pembangunan infra struktur . Alasan pemerintah RRChina adalah tenaga kerja Indonesia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan terkait investasi pembangunan infra struktur mau pun industri yang dilakukan RRChina di Indonesia.

Alasan yang sama juga dimanfaatkan oleh pemerintah RRChina dalam melakukan investasi skala dahsyat di benua Afrika. Meskipun masyarakat pekerja Indonesia sudah resah luar biasa, tetapi dari pihak pemerintah Indonesia tidak terdengar suara-suara untuk membela kaum pekerja Indonesia dari serbuan pekerja China. Alih-alih membela Tanah Air Udara sendiri, malah beberapa pejabat tinggi Indonesia --mungkin akibat takut dituduh SARA --membenarkan alasan RRChina memboyong pekerja China untuk bekerja di Indonesia akibat kaum pekerja Indonesia memang tidak mampu melakukan pekerjaan yang hanya mampu dikerjakan oleh pekerja RRChina.

Hak Pekerja Indonesia

Sebagai warga Indonesia yang berpengalaman bekerja di mancanegara, saya manolak anggapan bahwa pekerja Indonesia memiliki mutu kemampuan kerja lebih rendah di bawah pekerja negara asing. Asal diberi kesempatan, kepercayaan dan pendidikan yang memadai maka saya yakin bahwa pekerja Indonesia mampu melakukan apa saja yang mampu dilakukan pekerja negara mana pun termasuk yang termaju di planet bumi ini. Pekerja Indonesia adalah sesama manusia dengan pekerja negara mana pun di dunia ini maka tidak benar apabila ada sesama manusia lebih unggul ketimbang sesama manusia selama mereka diberi kesempatan yang sama. Baru Wapres JK lah yang berani menegur koleganya yaitu Wakil PM RRChina untuk mengurangi jumlah pekerja China mengambil alih lapangan kerja di Indonesia yang jelas sebenarnya merupakan hak kerja pekerja bukan China tetapi Indonesia. Terima kasih, JK!

Jaya Suprana, Penulis adalah warga Indonesia yang berpihak ke pekerja Indonesia

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Jumat, 26 April 2024 - 06:47 WIB

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) menjalin kerjasama strategis untuk memajukan penelitian…

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Jumat, 26 April 2024 - 06:39 WIB

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri agenda halalbihalal Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) di Jakarta, Kamis (25/4). Hadir mendampingi Menteri…

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.