Inflasi Oktober Terkendali karena Pemberlakuan Harga Eceran Tertinggi

Oleh : Herry Barus | Kamis, 02 November 2017 - 10:48 WIB

Ilustrasi Beras (Ist)
Ilustrasi Beras (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebutkan laju inflasi pada Oktober 2017 sebesar 0,01 persen yang salah satunya dipengaruhi dari komoditas beras, terkendali karena pemberlakuan kebijakan harga eceran tertinggi (HET).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dua komoditas pangan, yakni cabai merah dan beras mengalami kenaikan harga dan menjadi penyumbang inflasi.

"Inflasi hanya nol koma sekian persen dan itu tertimbang karena beras medium tapi secara keseluruhan turun. Bayangkan kalau tidak ada HET, apa yang terjadi dengan kondisi seperti ini? Dengan adanya HET, kita bisa kendalikan," kata Enggar usai menghadiri pemberian bantuan modal di Indogrosir, Bekasi, Rabu (1/11/2017)

Ada pun cabai merah memberikan andil inflasi pada Oktober 2017 sebesar 0,05 persen dan beras sebesar 0,04 persen.

BPS menyatakan meski harga pangan turun, namun harga cabai merah dan beras masih naik sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan inflasi tipis, karena bobot dua komoditas ini besar terhadap inflasi.

Enggar menilai penyumbang inflasi tersebut berasal dari beras medium. Oleh karena itu, pihaknya akan terus menggencarkan operasi pasar untuk mendistribusikan beras medium sehingga tidak terjadi kenaikan harga.

Ada pun Mendag Enggar dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah membuka operasi pasar di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, untuk mendistribusikan 75.000 ton beras medium secara bertahap dengan HET Rp8.100 per kilogram.

Operasi pasar digelar mulai Oktober 2017 sampai Maret 2018 dengan menggunakan cadangan beras pemerintah (CBP) dari Perum Bulog. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka mengatasi kelangkaan beras medium di Jakarta terutama setelah pemberlakuan HET beras.

Enggar menambahkan dengan melihat perkembangan inflasi pada Oktober 2017 sebesar 0,01 persen , pemerintah optimistis proyeksi inflasi hingga akhir tahun bisa tercapai kurang dari 4,3 persen seperti dalam asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Penyesuaian (APBNP) 2017.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…