Kadin: Hambat Investasi, Aturan Sebaiknya Tidak Tumpang Tindih

Oleh : Ridwan | Rabu, 26 Juli 2017 - 14:44 WIB

Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan, Juan Permata Adoe
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan, Juan Permata Adoe

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Presiden Joko Widodo mengingatkan para menterinya untuk lebih berhati-hati dalam menyusun dan menerbitkan peraturan. Pasalnya, terdapat sejumlah Permen yang dinilai tidak ramah terhadap investor.

Atas hal ini, para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengeluhkan persoalan Peraturan Menteri (Permen) yang acap kali justru menghambat investasi.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengolahan Makanan, Juan Permata Adoe mengatakan, selama ini kebijakan yang dikeluarkan dalam salah satu Permen tidak diselaraskan dengan seluruh Kementerian terkait lainnya. Dampaknya akan terasa nanti, setelah berjalan di atas enam bulan," ungkapnya, Senin (24/7/2017).

"Semestinya Permen dibuat untuk mendorong investasi, meski sifatnya sektoral, sesuai dengan kepentingan Kementerian yang bersangkutan. Akan tetapi, beberapa Permen malah tidak selaras dan tumpang tindih antara satu dengan Permen yang lain," ungkap Juan di Jakarta (26/7/2017).

Ia menambahkan, jika tidak sinkron, nanti akan menyulitkan para pelaku industri sendiri. Sehingga industri tidak bisa menjanjikan keberlanjutan jangka panjang.

Lebih lanjut, Juan menyebutkan, salah satu contoh kebijakan yang tidak selaras, yaitu saat Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) membuat Daftar Negatif Investasi (DNI) di sektor gula rafinasi dan gula tebu. Kebijakan tersebut ternyata berseberangan dengan beberapa Permen, seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan.

Di sisi lain, Kementerian Perindustrian punya aturan soal Integrated Sugar Cane Industry, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan punya aturan soal serta ketersediaan lahan. Belum lagi peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam Investasi.

"Contoh di atas menunjukkan satu peraturan di antara berbagai peraturan pada tiap Kementerian," ujar Juan.

Menurutnya, sinkronisasi atau keselarasan dalam Permen sangat penting. Sinkronisasi sebenarnya menjadi tugas pengawasan bidang hukum masing-masing Kementerian. Dan idealnya, mampu bersifat holistik atau menyeluruh untuk setiap Permen.

Selain itu, ada koordinasi dengan Kementerian Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), sebelum diterbitkan dan didaftarkan di Kemenkumham.

Juan mengatakan, jika kondisinya sudah seperti saat ini, Kemenkumham harus melakukan terobosan hukum dengan mencabut atau menambah pasal yang diterbitkan di Kementerian teknis terkait. Dan sebaiknya Kemenkumham dilibatkan dalam sosialisasi Permen yang akan diterbitkan.

"Agar sinkron, sosialisasi Permen dengan pengusaha tidak cukup hanya diikuti satu sektor Kementerian saja. Kementerian ekonomi lainnya termasuk Kementerian koordinator Perekonomian juga harus ikut terlibat," pungkas Juan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Jumat, 26 April 2024 - 09:59 WIB

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu. Masih mengusung tema "Run Together, Share…

[Kiri ke kanan] Royke Tobing - Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Haliwela - Direktur R & D PT Spentera, Marie Muhammad - Direktur Operasional Eksternal PT Spentera, Thomas Gregory - Direktur Operasi Internal PT Spentera

Jumat, 26 April 2024 - 09:50 WIB

Spentera Bantu Penguatan Keamanan Siber Pada Infrastruktur Informasi Vital Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Siber

Kejahatan siber merupakan masalah serius yang dapat menyerang baik individu maupun institusi. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan…

ASABRI mengikuti edukasi keterbukaan informasi publik

Jumat, 26 April 2024 - 09:45 WIB

ASABRI Komitmen Dukung Keterbukaan Informasi Publik

ASABRI bersama 5 BUMN Lainnya yaitu Indonesia Re, Indonesia Financial Group (IFG), Perum Bulog, Danareksa, dan MIND.ID, hadir dalam penyelenggaraan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik…