Geopolitik Logam Langka

Oleh : Jaya Suprana | Senin, 17 Juli 2017 - 18:35 WIB

Ilustrasi Peta Dunia (Foto:kangibay.net)
Ilustrasi Peta Dunia (Foto:kangibay.net)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - TEKNOLOGI elektrikal masa kini menghadirkan aneka ragam peralatan yang ternyata membutuhkan dukungan berbagai jenis logam langka.

Misalnya sikat gigi listerik hanya bisa bergetar menyikat gigi manusia apabila didukung oleh daya magnetik tiga logam langka  yaitu neodymium, dysprosium dan boron yang sedemikian langka sampai menjadi bahan rebutan China melawan Jepang.

*Enerji*

Secara keseluruhan sebuah sikat gigi yang digetarkan oleh daya tenaga bateri membutuhkan 35 jenis logam langka yang berasal dari bumi di kawasan wilayah Kongo, Chile, Rusia, Korea, Indonesia, Turki, Brasilia, China dan berbagai negara lainnya.

Logam langka di masa kini merupakan komoditi primadona geopolitik seperti dahulu rempah-rempah yang melahirkan era kolonialisme di planet bumi ini.

Secara teknis fisikal, logam-logam langka itu sangat ringan, kuat, tahan panas sehingga semnatara ini memang memiliki peran dan potensi tak tergantikan sebagai sumber enerji seperti minyak dan batu bara.

Misalnya layar sentuh pada telepon selular hanya bisa berfungsi apabila didukung sebuah logam langka yang bernama indium.

Sedikit saja peran serta niobium berwarna abu-abu seperti granit dari Brasil bisa memperkokoh berton-ton baja yang digunakan untuk membangun jembatan sampai pipa minyak atau gas.

Lithium yang supra ringan menjadi bagian hakiki dari rechargeable bateri yang bisa dicharge ulang.

Dysprosium, di samping menggerakkan sikat gigi listerik juga potensial mendukung mekanisme turbin angin.

Teknologi militer terkini tergantung pada berbagai jenis logam langka seperti tungsten yang mutlak dibutuhkan untuk peluru anti tank atau pesawat tempur Amerika Serikat : F-35.

*Geopolitik*

Sama halnya dengan minyak, penguasaan sumber logam langka menjadi penting dalam peta percaturan kekuasaan dan kekuatan geopolitik masa kini.

Terkesan bahwa tiga naga Asia, yaitu China, Jepang dan Korea Selatan jauh lebih sadar terhadap kepentingan strategis logam langka ketimbang Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.

Pada tahun 2012, sebuah kapal komersial China menabrak kapal patroli Jepang di perairan dekat kepulauan Senkaku dalam bahasa Jepang atau Diayu dalam bahasa China sebagai bahan sengketa antara Jepang dan China. Ternyata kapal China tersebut mengangkut logam-logam langka dari daratan RRChina untuk diselundupkan ke Jepang.

Peristiwa itu menyebabkan harga logam langka melangit yang serta merta berdampak kemelut terhadap industri terkait logam-logam langka.

Meski tiras logam langka di masa kini “hanya” sekitar 4 miliar US dolar per tahun namun mempengaruhi industri terkait yang bertiras lebih dari 4 triliun US dolar per tahun.

Maka China sebagai negara yang menyadari pentingnya logam langka bagi geopolitik enerji dunia masa kini sangat peduli terhadap logam langka yang memang berperan sangat vital selama daya tenaga baterikal belum tergantikan oleh daya tenaga alam. [***]

_Penulis adalah pembelajar geopolitik enerji_

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Jumat, 26 April 2024 - 06:47 WIB

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) menjalin kerjasama strategis untuk memajukan penelitian…

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Jumat, 26 April 2024 - 06:39 WIB

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri agenda halalbihalal Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) di Jakarta, Kamis (25/4). Hadir mendampingi Menteri…

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.