KPPU Uangkap Pedagang Perantara Beras Bisa Nikmati Keuntungan Rp186 Triliun Setahun

Oleh : Herry Barus | Senin, 17 Juli 2017 - 08:51 WIB

Ketua Umum KPPU Syarkawi Rauf (Foto Ist)
Ketua Umum KPPU Syarkawi Rauf (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Makassar - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan tingginya disparitas harga beras antara produsen atau petani dengan konsumen menjadi masalah besar karena ada pedagang perantara yang menikmati keuntungan hingga Rp186 triliun dalam setahun.

"Ini yang menjadi masalah saat ini karena ada pedagang perantara yang mendapat keuntungan lebih besar dan membuat harga beras di tingkat pengecer juga tinggi," jelas Ketua KPPU-RI Syarkawi Rauf di Makassar, Minggu (16/7/2017)

Ia menyebutkan harga beras pada tingkat petani dijual sebesar Rp7.500 per kilogram. Sedangkan harga beras yang dijual di masyarakat harganya sebesar Rp10.500 per kilogram.

Syarkawi mengaku, selisih harga beras di tingkat petani dan masyarakat cukup besar yakni Rp3.000 dan nilai selisih ini yang menjadi fokus KPPU untuk dipangkas agar masyarakat membeli beras dengan harga lebih murah.

"Ini yang menjadi fokus kita karena ada selisih harga yang cukup besar antara petani dengan masyarakat. Nilainya cukup besar Rp3.000 dan ini yang akan kita pangkas," ujarnya.

Dijelaskannya, keuntungan Rp186 triliun yang didapatkan oleh pedagang perantara itu didapatkan dari nilai konversi dengan total produksi padi dalam kurun waktu setahun.

Secara detil, Syarwaki menjelaskan, produksi padi dalam setahun sebanyak 79-80 ton yang kemudian dikonversi menjadi beras sekitar 40 juta ton dikalikan dengan selisih harga itu.

"Benefit yang diperoleh orang tengah mencapai Rp186 triliun memang terlampau besar. Padahal, petani kita hanya menikmati kurang dari Rp100 triliun. Begitu pula dengan pedagang pada end user yang keuntungannya tidak sebesar orang tengah itu," katanya.

Syarkawi mengaku, pihaknya kini sedang mencari formulasi terbaik untuk mengendalikan harga beras di bawah angka Rp10.500 per kilogram atau sebesar Rp9.000 per kg.

"Pedagang tengah ini sudah lama menikmati keuntungan yang besar. Kita akan berupaya memangkas itu dan menstabilkan harga beras di bawah Rp10 ribu," ucap dosen Fakultas Ekonomi Unhas Makassar itu.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…